Khamis, 17 Januari 2013

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Cegah Luka, Anjing Polisi Jerman Pakai Sepatu

Posted: 17 Jan 2013 05:05 AM PST

BERLIN – Aparat Jerman akan menyediakan sepatu untuk anjing polisi yang mereka miliki. Sepatu itu diberikan untuk mencegah kaki anjing polisi terkena pecahan kaca ketika sedang ikut mengamankan aksi huru-hara.

Sepatu itu dibuat khusus supaya kebal terhadap benda-benda tajam. Sebelumnya kepolisian Jerman melakukan percobaan terlebih dahulu kepada 12 anjing yang mereka miliki. Hasilnya, anjing polisi yang memakai sepatu dilaporkan cenderung lebih terlindungi dari luka-luka akibat benda tajam.

Pihak Kepolisian Jerman sendiri memastikan pemakaian sepatu itu sepenuhnya untuk melindungi para anjing dan bukan untuk bergaya. Anjing polisi yang terluka disebut harus mendapatkan perawatan yang cukup lama untuk dapat kembali bertugas.

"Kaki anjing sangat rentan mengalami luka-luka akibat terkena benda  tajam. Dan apabila terkena cedera, anjing tersebut harus dirawat hingga berminggu-minggu lamanya," ujar ketua pelatih anjing Kepolisian Jerman Thomas Schulte, seperti diberitakan Orange, Kamis (17/1/2013).

Schulte menyatakan, anjing-anjing polisi yang dilatihnya membutuhkan beberapa waktu untuk terbiasa menggunakan sepatu. "anjing-anjing itu baru terbiasa menggunakan sepatu setelah dilatih selama dua pekan," terang pelatih anjing itu.

"Pada awal pelatihan anjing-anjing itu selalu melepaskan sepatu yang kami pasang dengan giginya karena merasa tidak biasa," tambahnya.(faj)

Badan Anti-Korupsi Pakistan Tolak Tangkap PM Koruptor

Posted: 17 Jan 2013 04:03 AM PST

ISLAMABAD - Ketua badan anti-korupsi Pakistan menolak perintah Mahkamah Agung untuk menangkap Perdana Menteri Raja Pervaiz Ashraf. Menurutnya perintah itu tidak disertai dengan bukti yang cukup.

Perintah penangkapan tersebut dikeluarkan pada Selasa 15 Januari lalu. Perintah ini juga dikeluarkan setelah merebaknya protes anti-korupsi yang dipimpin oleh ulama ternama Tahir ul-Qadri.

Namun Ketua Biro Akuntabilitas Nasional Pakistan Fasih Bokhari mengatakan, pihaknya menilai tuduhan korupsi terhadap PM Ashraf dan beberapa pejabat lainnya masih belum cukup bukti. Bokhari menambahkan bahwa pihaknya masih memerlukan waktu untuk memutuskan apakah PM Ashraf pantas untuk ditangkap.

"Kami tidak mampu mendapatkan bukti lebih tetapi hanya bergantung pada pernyataan lisan. Hal tersebut tentunya tidak bisa tergaransi dalam pengadilan," ujar Bokhari, seperti dikutip Associated Press, Kamis (17/1/2013).

Sementara Hakim Agung Iftikhar Chaudry mempertanyakan mengapa seorang ketua badan anti-korupsi membutuhkan banyak waktu untuk melakukan penangkapan. Ini mengingat kasus terhadap PM Ashraf sudah berlangsung selama satu tahun lalu.

Chaudry pun memerintahkan Bokhari untuk mengembalikan data kasus tersebut kepada jaksa, agar mereka bisa memutuskan apakah bukti-bukti itu memang belum lengkap.

"Mungkin ada beberapa orang yang menganggap dirinya berada di atas hukum. Tetapi saya jelaskan disini, tidak ada seorangpun yang berada di atas hukum," tegas Chaudry.

Beberapa hakim lainnya mengkritik keras tindakan Bokhari. Mereka menilainya bertindak seperti seorang pengacara pembela dibandingkan bertindak sebagai jaksa pemerintah.(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan