Isnin, 3 Disember 2012

Republika Online

Republika Online


Hati-Hati, Lipstick Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

Posted: 03 Dec 2012 09:32 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bagi kaum hawa pantasnya berhati-hati ketika menggunakan pewarna bibir (lipstick). Ternyata, 55 persen merek lipstik  di pasaran ternyata mengandung bahan berbahaya. Ini berdasarkan satu penelitian yang meneliti 22 merek lipstik atau pewarna bibir yang dilakukan Laboratorium Underwriters di Amerika Serikat.

Penelitian tersebut mengungkapkan,12 produk pewarna bibir yang diujicobakan terbukti mengandung timbal yang merupakan senyawa beracun.

Direktur medis dari Boston Lead Poisoning Prevention Program, Sean Palfrey mengatakan, meskipun timbal yang digunakan dalam kadar rendah, zat kimia ini tetap dapat meningkatkan risiko kesehatan serius dan dapat mempengaruhi kesehatan mental.

"Apa yang kami ketahui adalah meskipun timbal digunakan dalam kadar yang sangat rendah, tetap dapat membahayakan daya intelijensia seseorang, perilaku, bahkan kemampuan berpikir seseorang," ujar Palfrey seperti dikutip Daily Mail.

Ketua penelitian dari Personal Care Products Council Dr Halyna Breslawec, menambahkan, bila seseorang mencemaskan kesehatan publik maka sebaiknya hindari pemakaian pewarna bibir. 

Saat ini Badan Administrasi Makanan dan Obat AS memang belum menerapkan standar ambang batas pada pewarna bibir dan masih menyerahkan kepada produsen untuk menentukan lewat uji keamanan.

Lebih Sehat Mana? Buah Asli atau Jus Buah?

Posted: 03 Dec 2012 07:46 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kita selalu diberitahu bahwa mengonsumsi buah itu baik untuk kesehatan. Departemen Kesehatan Inggris misalnya menyarankan masyarakat memakan lima porsi buah dan sayuran setiap harinya.

Canadian Medical Association (CMA) menelusuri 400 ribu orang yang menambahkan buah ke dalam asupan makanannya. Ternyata, makan buah yang banyak dan baik itu bergantung pada jenis buah apa yang sering anda makan.

Jus anggur misalnya, kandungan zat di dalamnya, jika dikonsumsi terlalu banyak, bisa berinteraksi buruk terhadap orang-orang yang memakan jenis obat tertentu untuk kesehatan. Bahkan, jus apel yang menjadi menu pokok di meja sarapan pagi juga memunyai risiko yang sama.

Orang tua seringkali berpikir jus buah adalah alternatif sehat dibandingkan minuman bersoda. Namun, jus mengandung gula dan kalori tertentu.

Jika terlalu banyak mengonsumsinya, maka bisa melebihi kalori minuman bersoda (coke) di atas 160 kalori.
"Jadi, jus buah sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang," kata peneliti CMA, dikutip dari the Guardian, Selasa (4/12).

Sebuah studi di British Journal of Cancer (BJC) menunjukkan dari 500 ribu wanita pascamenopouse, 30 persen di antaranya mengonsumsi jus anggur (grapefruits) setiap hari. Meski anggur mengandung asam, namun mengonsumsinya ternyata lebih aman dibandingkan meminum jus apel.

Kesimpulannya, memakan buah secara langsung lebih baik dibandingkan meminum jus buah yang dicampurkan dengan gula. Penelitian menunjukkan 22 persen risiko kematian seseorang menurun jika mengonsumsi hingga delapan porsi buah per harinya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan