Isnin, 26 November 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Undang Eks Penyidik, DPR Ingin Tahu "Jeroan" KPK

Posted: 26 Nov 2012 01:00 AM PST

JAKARTA - Komisi Hukum DPR RI mengundang mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Kejaksaan Agung untuk mendengar aspirasi dan kritik dalam proses penyidikan dan penuntutan di lembaga antikorupsi itu.
 
Ketua Komisi III Gede Pasek Suardika mengatakan, rapat yang berlangsung tertutup ini bertujuan mendengar masukan dan kritik terhadap proses penyidikan dan penuntutan di KPK. Pasalnya, untuk anggaran 2013 baik Polri, Kejagung dan KPK akan disamakan. Sehingga, Komisi III harus mengevaluasi kinerja Abraham Samad Cs.
 
"Kita meminta aspirasi, masukan, saran, kritik tentang penyidikan dan penuntutan, serta pengalaman mereka. Karena rencananya anggaran KPK, Polisi, Kejaksaaan sama. Kita ingin tahu kesiapan mereka seperti apa. Masukan kelebihan dan kekurangannya apa," ungkap Pasek kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/11/2012).
 
Menurut Pasek, selama ini di KPK juga sempat mengeluhkan soal penyidikan, karena itulah pihaknya ingin tahu yang sebenarnya. Selain itu, kembalinya penyidik Kejagung ke institusinya diharapkan dapat lebih menata penyidikan di korps Adyaksa.
 
"Kemudian apa yang bisa mereka lakukan untuk membenahi Kejaksaan, karena setelah mereka berpengalaman di KPK, dia balik. Menurut UU-nya dikatakan Kejaksaan dan Polisi harus diberdayakan," terangnya.
 
Penyidik Kejagung di KPK, merupakan pekerja teknis yang bertahun-tahun dan pasti paham dengan proses penyidikan dan penuntutan yang baik. "Dia lebih paham. Ini terkait dengan kebijakan anggaran kita yang sudah disamakan untuk 2013, jangan sampai anggarannya sama kinerjanya jomplang. Intinya perbaikan untuk ketiganya itu (KPK, Polri dan Kejagung)," simpulnya.
 
Politisi Partai Demokrat ini, mengaku dalam waktu dekat penyidik yang masih di KPK juga akan diundang. "Nanti kita atur jadwal, kita pisah-pisahin. Nanti hasilnya lihat saja," singkatnya.
 
Sementara itu, anggota Komisi III dari Fraksi Hanura, Syafrifudin Suding menerangkan, KPK sudah jadwalkan untuk bertemu dengan pihaknya pada pekan depan. "Minggu depan kita jadwalkan terungkap menyangkut penyadapan, penyidik suatu mekanisme KPK. Saya kira akan ada konfirmasi dari KPK, agar suasana penegak hukum harmonis dan kondusif biar jangan ada diskriminasi," tutup Suding.

(ful)

Stafsus SBY: Ada Menteri yang Tidak Suka Dipo Alam

Posted: 26 Nov 2012 12:57 AM PST

JAKARTA- Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi, Heru Lelono menilai ada pihak yang tidak senang dengan langkah Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam yang melaporkan adanya kongkalikong antara menteri dan DPR. Salah satunya adalah menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Namun, Heru menyarankan agar para menteri tak terganggu dengan laporan tersebut, dan tetap bekerja dengan maksimal jika merasa tidak ada masalah di internal kementeriannya.

"Kalau saya melihat ada dua hal. Pertama, kan ada yang tidak nyaman karena langsung ke publik. Kalau nyaman, kalau ada kementerian yang merasa tidak ada apa-apa di dalam kementeriannya, ya bekerja saja," ungkap Heru di kompleks Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2012).

Heru juga meminta agar para menteri bisa bekerjasama dengan baik bila di kementeriannya terbukti ada praktek kongkalikong. "Tapi kalau memang ada di dalam kementerian yang diduga ini. Harapan saya ya mereka kooperatif," imbuhnya.

Lebih lanjut, Heru enggan menanggapi langkah Dipo. Sebab dia sendiri tidak diajak berbicara sebelum melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan adanya kongkalikong itu. "Saya tidak bisa menjawab. Karena saya tidak tahu persis pertimbangan Dipo karena kami tidak diajak bicara seabgai Stafsus. Saya tidak tahu persis. Mungkin yang bisa jawab pak Dipo sendiri. Hal seperti itu. Kalau dari sisi presiden ya dua itu," jelasnya.
(ugo)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan