Republika Online |
Posted: 26 Nov 2012 10:50 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, GAZA---Pejabat tingkat tinggi PBB menyerukan pembebasan blokade yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza. Dia juga meminta penyelesaian masalah nyata yang diakibatkan agresi Zionis Israel ke Jalur Gaza. Komisaris Umum Badan Bantuan PBB untuk Pemberdayaan Pengungsi Palestina (UNRWA), Philipo Grandy menyebut blokade Zionis terhadap Jalur Gaza "ilegal" dan menyerukan dibebaskan secara penuh dari semua sisi perlintasan, wilayah untuk nelayan mencari ikan, ekspor dan impor. Dia juga meminta semua pihak memberikan bantuan dan bisa didapatkan jaminan yang sesuai terrkait khusus keamanan semua warga sipil. Hal tersebut disampaikan Grandy di depan komisi konsultasi UNRWA yang memulai pertemuannya pada hari Senin (26/11) di ibukota Yordania, Aman. Dia menyatakan bahwa mengatasi sebab yang menjadi akar masalah menuntut berbagai tindakan politik. Termasuk penguatan dan dukungan bagi persatuan Palestina. Dia menyatakan bahwa kemunduran dan kelambatan penanganan sekarang ini akan berdampak buruk dan memprihatinkan. Dia mengingatkan bahwa bahaya terbesar adalah kembalinya situasi sebagaimana selumnya dan Jalur Gaza kembali lagi menjadi seperti penjara. Dia menegaskan, bila hal itu terjadi maka hanya soal waktu meletusnya kekerasan kembali. Grandy menambahkan bahwa krisis di Jalur Gaza berkaitan dengan tidak tercapainya solusi konflik Israel-Palestina dalam artian yang luas, yang mencakup Tepi Barat dan al Quds timur. Grandy juga mencemaskan nasib setengah juta pengungsi Palestina di Suriah. Dia mengatakan, "Sebagian besar pengungsi Palestina di Suriah berusaha untuk tetap bersikap netral yang bisa menjaga mereka seperti sebelumnya. Dia menyatakan ada upaya terang-terangan untuk menyeret mereka dalam konflik. Karena itu tidak sulut untuk menggambarkan bahwa mereka akan menjadi target-target serangan secara meningkat – di tengah terjadi pembunuhan warga sipil dan penculikan mereka serta penghancuran rumah-rumah mereka. Pejabat PBB ini menambahkan, "Strategi UNRWA di Suriah sama dengan di Gaza, yaitu tetap bertahan dan terus memberikan pelayanan. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan darurat yang terus meningkat sesuai dengan kemampuan." Dia menyatakan bahwa UNRWA memiliki kemampuan pemberdayaan tetap melalui potensi timnya dan infrastruktur yang ada. |
Wamen ESDM: Tak Ada Tambahan BBM Bersubsidi Lagi Posted: 26 Nov 2012 10:48 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudi Rubiandini, mengaku pemerintah tak akan menambah lagi kuota BBM bersubsidi. "Karena sudah disetujui DPR hanya 44 juta kilo liter (kl)," tegasnya, Selasa (27/11). Karenanya, kata dia, pemerintah, termasuk Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Pertamina mengajak masyarakat berhemat menggunakan BBM jenis ini. "Kami memohon bagi para pemakai kendaraan yang mampu beralihlah ke BBM nonsubsidi," jelasnya. Ia menuturkan langkah ini penting agar kuota yang masih tersedia cukup. Ia meminta warga yang kaya empati dan sadar sehingga mau eskan hari tanpa BBM bersubsidi 2 Desember nanti. Semula dalam APBN 2012 kuota BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 40 juta kl. Namun pada September 2012 kemudian ditambah sebesar 4,04 juta KL menjadi total 44,04 juta kl. Sebesar 43,9 juta kl penyaluran menjadi tanggung jawab Pertamina. Di mana Pertamina berhak menyalurkan 27,8 juta kl premium, 14,9 juta kl solar, dan 1,2 juta kl minyak tanah (kerosene). Hingga 20 November 2012, realisasi penyaluran BBM bersubsidi masing-masing mencapai 24,9 juta kl premium. Sedangkan solar 13,7 juta kl dan minyak tanah 1,1 juta kl. Terjadi over kuota 1,1 persen untuk premium dan empat persen untuk solar. Untuk premium misalnya, berarti hanya ada 3,1 juta kl premium yang bisa disalurkan untuk seluruh provinsi di Indonesia. Saat ini kelangkaan BBM bersubsidi terjadi di sejumlah daerah. Secara nasional, Pertamina memprediksi BBM bersubsidi secara nasional akan habis 24 Desember mendatang. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan