Khamis, 19 Julai 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Iran Kecam Keras Pembantaian Muslim Myanmar

Posted: 19 Jul 2012 10:08 AM PDT

JAKARTA - Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Mahmoud Farazandeh menyoroti peristiwa kekerasan yang terjadi di Negara Bagian Arakan, Myanmar. Iran juga menyerukan komunitas internasional agar bertindak menangani kasus itu.
 
"Di Myanmar, banyak warga sipil berdosa yang dibantai, peristiwa itu sangat mengerikan. Harus ada sebuah tindakan yang dilakukan guna mengatasi peristiwa itu," ujar Dubes Farazandeh, di kediamannya, Jakarta, Rabu (19/7/2012).
 
"Iran pun mengusulkan agar komunitas internasional membentuk tim penyelidik untuk kasus tersebut. Indonesia sebagai negara yang berpengaruh di ASEAN juga dapat memainkan peranan penting dalam isu Myanmar," imbuhnya.
 
Sejauh ini, peristiwa pembantaian itu mendapat kecaman keras dari sejumlah negara, termasuk Organisasi Konferensi Islam (OKI). OKI pun berupaya untuk mengirimkan delegasi ke Myanmar guna menyelamatkan warga Muslim.
 
Salah seorang pejabat Kedutaan Besar Iran juga mengutarakan kekecewaannya terhadap tokoh pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi. Selama ini, Suu Kyi terlihat diam dalam menanggapi isu warga Muslim Rohingya yang sangat menderita.
 
Kewarganegaraan warga Rohingya juga masih belum jelas dan hal itulah yang membuat mereka menjadi kelompok minoritas yang paling tertindas di dunia. Pemerintah Myanmar juga akan segera mendeportasi warga Rohingya yang ada di wilayahnya sendiri.
(AUL)

Dubes Iran: Terorisme di Suriah Mengatasnamakan Revolusi

Posted: 19 Jul 2012 10:06 AM PDT

JAKARTA - Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Mahmoud Farazandeh menganggap aksi terorisme yang terjadi di Suriah, mengatasnamakan sebuah revolusi. Dubes Iran juga menceritakan sedikit tentang perkembangan situasi di Timur Tengah.
 
"Dunia ini mengalami perubahan, kita bisa melihat hal itu di Mesir, Tunisia, dan Yaman. Di Yaman, Presiden sudah digantikan dengan Wakilnya sendiri. Kita juga melihat Mesir yang baru saja menggelar pemilu presiden," ujar Dubes Farazandeh, di kediamannya, Jakarta, Rabu (19/7/2012).
 
"Namun di Suriah, terorisme terjadi dan mengatas namakan revolusi. Banyak terjadi ledakan bom yang menewaskan warga dan sejauh ini, tidak bisa dipastikan siapa yang bertanggung jawab atas ledakan itu," imbuhnya.
 
Selain menyoroti perkembangan di Timur Tengah, Dubes Farazandeh juga mengingatkan kembali bahwa pada tahun ini, Negeri Persia akan menjadi Ketua Gerakan Non-Blok (GNB). Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi GNB juga siap digelar di Iran.
 
Saat ini, keketuaan GNB masih dijabat oleh Mesir. Negeri Piramida itu sudah menduduki kursi Ketua GNB sejak 2009 silam. Presiden Mesir Mohammed Mursi juga akan segera memberikan tongkat estafet keketuaan GNB ke Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di Kota Teheran.
(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan