KOMPASentertainment |
GIGI Kumpulkan "Single" yang "Tercecer" Posted: 19 Jul 2012 02:40 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com -- Selama ini band GIGI memiliki sejumlah single yang "tercecer" tanpa album. Karena itu, grup yang beranggota Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (bas), dan Gusti Erhandy atau Hendy (drum) ini kini mengumpulkan enam single mereka, termasuk "Aku dan Aku" dan "Mutiara Yang Hilang", menjadi sebuah album berjudul Aku dan Aku. "Ini kompilasi (kumpulan lagu) dari yang fisiknya (albumnya) enggak ada. Jadi, kami gabungin. (Dua di antaranya) Judulnya, 'Aku dan Aku' sama 'Mutiara Yang Hilang'," jelas Hendy di sela shooting klip video "Aku dan Aku" di Studio 38, Jalan Raya Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (19/7/2012). Lagu "Aku dan Aku" berikut klip videonya dirilis dalam rangka bulan Ramadhan dan Idul Firi 1433 Hijriah. "Kalau 'Mutiara yang Hilang' sih love story yang agak-agak burek (kelam), enggak kayak '11 Januari'. Yang ini agak gelap. Kalau 'Aku dan Aku' juga universal sih, lagunya up beat tentang manusia berusaha, Tuhan yang menentukan," papar Armand. "Keluarnya sih, 'Aku Dan Aku' dulu, nanti habis Lebaran baru 'Mutiara Yang Hilang'," lanjutnya. Sementara itu, untuk konsep visualnya, GIGI akan menyentil orang-orang Indonesia yang sok mengatur. "Setiap manusia kan sudah diatur, tapi banyak banget manusia yang suka ngatur. Lucu aja ngelihat kelucuan dalam kesedihan. Ini banyak di tanah Indonesia," kata Armand. "Inspirasi (visualnya) dari koran-koran, itu kejadian-kejadian di Indonesia, ternyata ada beritanya," timpal Budjana. |
Posted: 19 Jul 2012 02:08 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com -- Meski sudah jarang nongol di televisi bukan berarti presenter dan aktivis pendidikan Dewi Hughes sepi kegiatan. Lihat saja, aktivitasnya sehari-hari tergolong padat. Terlebih ketika dirinya didaulat menjadi Duta Pendidikan Anak Usia Dini , Non Formal dan Informal (PAUDNI) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. "Saya mendapat tugas untuk mensosialisasikan gerakan PAUD ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Tapi sosialisasi rasanya lebih mantap kalau saya terjun juga mendirikan PAUD," ujar Hughes kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (12/7/2012). Berbekal pemikiran itu, melalui lembaga yang didirikannya, Dewi Hughes International Foundation, merangkul salah satu perusahaan makan cepat saji mendirikan sekolah PAUD yang diberi nama Little1Academy. "Konsep sekolah di dalam play land restoran KFC. Jadi fasilitasnya bagus sekali. Kelasnya hanya dua, Little Egg untuk usia 2-3 tahun dan Big Egg untuk usia 3-4 tahun," ujarnya. Minggu (22/7/2012) nanti, terang Hughes, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh akan hadir di salah satu cabang Little1 Academy di KFC Kemang, Jakarta. "Beliau akan melihat kelas model Little1Academy dan penandatangan prasasti sebagai tanda secara simbolik diresmikannya 100 buah PAUD Little1Academy yang tersebar di 100 cabang KFC di seluruh Indonesia," lanjutnya. Hughes menjelaskan konsep sekolah yang dikelolanya ini terbilang unik. Orangtua diwajibkan hadir dan mengikuti secara aktif proses ekplorasi dan bermain anak-anak di kelas. Tak cuma anak, orangtua juga menjalani pendidikan parenting secara aktif setiap harinya, sehingga bisa menerapkan pola pengajaran seperti yang dilakukan di kelas. "Hasilnya luar biasa lho, orangtua jadi jauh lebih percaya diri membina anak-anaknya. Dipastikan juga anak jadi lebih happy dan kreatif," ujarnya. "Di sekolah kami juga tidak mengajarkan calistung (membaca menulis dan berhitung) tapi menjadikan mereka lebih mandiri dan mampu menyesuaikan diri sesuai dengan usia tumbuh kembangnya. Ini bukan berarti kami tidak mengenalkan anak pada angka dan huruf lho. Yang perlu diperhatikan adalah metode yang tepat dan ramah kepada anak," jelasnya. |
You are subscribed to email updates from KOMPASentertainment To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan