Selasa, 1 Mei 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


10 sipil, 12 tentara tewas di Suriah setelah seruan gencatan senjata

Posted: 01 May 2012 05:38 PM PDT

Sebuah gedung hancur usai dua bom meledak dekat gedung pemerintahan di wilayah utara kota Idlib dalam gambar yang dirilis lembaga berita Suriah, SANA, Senin (30/4). Sebanyak 20 orang dilaporkan tewas, mayoritas merupakan anggoat pasukan keamanan, ketika bom diledakkan dengan gedung intelijen pemerintah, ungkap aktivis sayap kanan. (FOTO ANTARA/REUTERS/SANA/Handout )

Berita Terkait

Damaskus (ANTARA News) - Sepuluh warga sipil tewas akibat serangan mortir pemerintah dan 12 tentara tewas dalam bentrokan senjata dengan pemberontak termasuk di antara yang tewas di Suriah hanya beberapa jam setelah seruan baru PBB untuk menghormati gencatan senjata.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan pemerintah dan oposisi harus bekerja sama penuh membantu para pemantau PBB saat menjalankan missinya untuk mengawasi perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku 12 April, lapor AFP.

Kendatipun imbauannya itu, para pemantau hak asasi manusia melaporkan aksi kekerasan tidak berhenti, sehari setelah serangkaian ledakan yang dikecam Ban sebagai "serangan-serangan bom teroris" yang menewaskan lebih dari 20 orang.

Sembilan orang dari satu keluarga termasuk di antara 10 orang yang tewas akibat serangan pemerintah di satu desa di provinsi Idlib, Suriah barat laut, kata Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah yang berpangkalan di London.

Satu serangan mortir menghantam rumah mereka di desa Mashmashan dekat kota Jisr al-Shughur, kata kelompok pemantau itu dan menambahkan empat wanita dan dua anak termasuk di antara mereka yang tewas.

Di luar kota Damaskus seorang pria berusia 80 tahun tewas di kota Qatna akibat ditembak dari sebuah minibus, kata observatorium itu.

Di provinsi Deir Ezzor di timur laut, 12 tentara tewas dalam bentrokan dengan para petempur pemberontak, tambah pemantau itu.

Seorang warga sipil juga tewas dalam pertempuran di daerah Busayra, provinsi itu, di mana pasukan menanggapi serangan dengan rudal dan senapan mesin berat, katanya.

Ban menyerukan semua pihak bekerja sama dengan misi pemantau PBB yang akan ditingkatkan jumlah dari rombongan pendahuluannya 30 personil menjadi 300 pemantau dalam beberapa hari dan pekan ke depan.

"Kendatipun menyatakan adanya perbaikan di daerah-daerah di antara para pemantau PBB digelar, sekjen PBB tetap sangat cemas dengan adanya laporan-laporan aksi kekerasan yang terus terjadi, pembunuhan dan penyiksaan di Suriah dalam beberapa hari belakangan ini," kata satu pernyataan.

Ia menyeru "aksi kekerasan bersenjata dalam segala bentukya oleh semua pihak segera dihentikan dan semua pihak bekerja sama penuh dengan tugas Misi Pengawas PBB di Suriah saat meningkatkan kehadiran di lapangan."

Dua pemantau sudah digelar di Idlib, satu provinsi yang berbatasan dengan Turki di mana para petempur pemberontak Tentara Pembebasan Suriah aktif. Tidak ada pemantau di Deir Ezzor.

Masing-masing dua pemantau telah dikerahkan di tiga pusat protes lainnya -- kota-kota Hama dan Homes dan Daraa provinsi, selatan Damaskus dan pusat pemberontakan terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad yang meletus Maret tahun lalu.

Dalam aksi kekerasan Senin, bom-bom menghantam kota Idlib dan daerah-daerah pinggiran Damaskus.

"Ledakan-ledakan bom itu ditujukan pafa dua markas besar keamanan, satu kompleks inteljen angkatan udara dan intelijen militer," kata ketua observatorum itu Rami Abdel Rahman kepada AFP.

Kantor berita resmi SANA mengatakan "teroris-teroris" berada dibelakang serangan pembom-pembom bunuh diri" itu. (RN/B002)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Dua anggota parlemen Somalia tewas akibat bom bunuh diri

Posted: 01 May 2012 12:14 PM PDT

Mogadishu (ANTARA News) - Dua anggota parlemen Somalia termasuk di antara enam orang yang tewas akibat serangan seorang pembom bunuh diri di kota Dhusamare, Somalia tengah, kata para pejabat, Selasa.

"Ledakan itu menghantam satu hotel di kota itu dan menewaskan beberapa orang serta sejumlah lainnya cedera," kata Mohamed Abdulahi Moalim, seorang komandan senior milisi Ahlu Sunna Wal Jamaa, yang menguasai daerah itu, lapor AFP.

Para saksi mata mengatakan seorang pria memasuki satu restoran, tempat para anggota parlemen melakuan pertemuan dengan publik pada jamuan makan siang membicarakan pembentukan satu pemerntah regional, sebelum bom itu meledak.

"Mereka yang tewas itu adalah dua anggota parlemen dan empat warga sipil, di antara yang cedera adalah dua anggota parlemen lainnya," kata seorang saksi mata Mohamud Ibrahim.

"Mereka sedang melakukan pertemuan dengan para warga sipil untuk membicarakan pembentukan satu pemerintah lokal," kata Hassan Abdulle, seorang pedagang.

Tidak ada segera yang mengaku bertanggngjawab atas serangan di Dhusamareb, satu kota strategis di daerah Galgadud, yang direbut pasukan pro-pemerintah bulan lalu dari kelompok gerilyawan Al Shebab yang bersekutu dengan Al Qaida.

Ahlu Sunna, satu milisi dukungan Ethiopia yang membantu mengusir Al Shebaab dari Dhusamareb dalam pertempuran seru Maret.

Para anggota parlemen itu sedang berusaha membuat satu "peta jalan" yang ditandatangani oleh para pemimpin Somalia bagi pembentukan satu pemerintah pada 20 Agustus untuk menggantikan pemerintah sementara yang lemah di Mogadishu.

Berdasarkan persertujuan itu, terakhir antara lebih dari 12 usaha untuk menyelesaikan perang saudara berdarah, para anggota parlemen harus menyetujui satu sistem pemerintah bagi wilayah Somalia yang pecah dan sering berseteru.

Perjanjian itu ditentang oleh Shebab, yang berikrar akan mengguligkan pemerintah dukungan Barat itu, melancarkan serangan gerilya berulang-ulang. (RN/Z002)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan