Selasa, 1 Mei 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


BNI Kalimantan kumpulkan dana pihak ketiga 13,8 triliun

Posted: 01 May 2012 07:14 PM PDT

Balikpapan, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Sepanjang kuartal pertama 2012, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk sudah mengumpulkan dana pihak ketiga sebesar Rp13,8 triliun alias bertambah Rp2,1 triliun dari masa tahun silam.

"Targetnya hingga akhir tahun ini mencapai Rp15,8 triliun," kata Chief Executive Officer (CEO) BNI Regional Kalimantan, Agus Ariyanto, dihubungi dari Balikpapan, Selasa (1/5).

Pada 2011, target Rp13,7 triliun. Itu membawa BNI Kalimantan berada di urutan keenam secara nasional dari seluruh BNI di Indonesia. Yakin waktu delapan bulan cukup bagi seluruh anak buahnya untuk mendapatkan kekurangan yang masih Rp2 triliun dari target tersebut.

Salah satunya adalah karena ada efek rebound. Pertumbuhan yang meningkat setelah bank mengucurkan kredit akan memberi banyak untuk disimpan.

Yang didapat BNI setempat sekarang adalah rebound dari tahun lalu. Di mana pada Desember 2011 kredit produktif mereka tersalur Rp5,6 triliun, dan sekarang sudah menjadi Rp5,7 triliun. 

"Target akhir tahun untuk kredit produktif ini Rp7,1 triliun. Untuk kredit konsumer retail selama kuartal I 2012 naik dari Rp1,8 triliun menjadi Rp1,9 triliun," papar Ariyanto. 

Meskipun demikian, kata dia, pencapaian penyaluran kredit selama empat bulan pertama 2012 yang Rp7,6 triliun ini masih di bawah harapan.

"Target saya hingga akhir tahun nanti BNI menyalurkan kredit hingga Rp9,6 triliun," katanya. Sektor pertambangan, terutama batubara, dan perkebunan kelapa sawit berikut pengolahan minyak sawit adalah pasar utama kredit ini.

Untuk mencapai target pengumpulan dana dan kredit tersebut BNI akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan melatihnya hingga menguasai iklim perkreditan dengan karakteristik Kalimantan secara cepat.

"Tantangan pengembangan di Kalimantan ini adalah kekurangan SDM yang berkualitas tinggi. Namun kami optimis dapat mencapai target-target yang direncanakan tersebut," demikian Agus.

BNI juga akan mengintensifkan kembali unit transaksi luar negeri trade finance di setiap kantor cabang BNI di Kalimantan untuk melayani nasabah yang berbisnis ekspor-impor. 

(KR-NVA)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Realisasi peralatan PON atlet Kaltim terkendala dana

Posted: 01 May 2012 06:55 PM PDT

Samarinda (ANTARA News) - Realisasi peralatan latihan dan tanding atlet Kaltim pada PON 2012 masih terkendala dana karena adanya pembengkakan nominal dari rasionalisasi Rp8,5 miliar menjadi Rp33 miliar seperti yang menjadi usulan 39 cabang olahraga.

Komandan Puslatda PON Kaltim Zuhdi Yahya di Samarinda, Selasa, mengatakan pihaknya mengupayakan kekurangan dana senilai Rp24,5 miliar untuk mewujudkan alat latihan dan tanding tersebut kepada "bapak angkat" yakni perusahaan dan pengusaha yang ditunjuk oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk membantu kelancaran persiapan atlet Kaltim pada PON 2012.

"Saat ini kami hanya mengharapkan peran bapak angkat, untuk membantu pembiayaan diluar dari kesanggupan dana yang kami miliki," kata Zuhdi Yahya.

Zuhdi menjelaskan awalnya kebutuhan dana untuk peralatan dan tanding PON 2012 dirasionaliasi senilai Rp8,5Miliar dan yang telah memasuki tahap tender di tim pengadaan.

Namun setelah panitia Puslatda merekap kembali usulan 39 cabang olahraga sesuai dengan perkembangan terbaru jumlah atlet Kaltim yang lolos pada PON 2012 ternyata kebutuhan alat tanding dan latihan tersebut membengkak menjadi Rp33 miliar.

"Yang menjadi persoalan pendanaan kami sudah tidak mencukupi lagi untuk menambah pos anggaran untuk peralatan, makanya kami mendesak pihak ketiga dalam hal ini bapak angkat untuk terlibat dalam pemecahan solusi," kata Zuhdi.

Sejauh ini dengan pendanaan yang ada, pihaknya hanya bisa melakukan verifikasi ulang terkait kebutuhan alat tanding dan latih, dengan skala prioritas.

"Kami akan memprioritaskan kebutuhan alat yang paling penting dan diperlukan segera oleh cabor, dan menunda dulu kebutuhan alat yang bisa untuk ditunda," ujar Zuhdi.

Disinggung dengan pemanfaatan peralatan eks PON 2008, dikatakan Zuhdi ada sebagian cabang olahraga yang masih memanfaatkan peralatan tersebut, dan sebagian tidak dipakai lagi karena kondisinya sudah tidak layak.

"Kami belum punya data riel berapa persen alat bekas PON 2008 yang bisa dipakai lagi, tapi yang pasti beberapa cabang masih menggunakan peralatan itu meski sifatnya hanya sementara," kata Zuhdi.
(KR-RMT/A041)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan