Rabu, 7 Mac 2012

Republika Online

Republika Online


Inilah Tips Memberikan Camilan untuk Balita

Posted: 07 Mar 2012 08:38 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Membuat anak gampang makan, memang tidak mudah. Sudah susah-susah memasak sendiri makanan untuk si balita, ternyata dia menolak mentah-mentah. Jangan putus asa dulu, simak saja tips berikut: 

Buatlah camilan sendiri agar terjaga kebersihannya.

Tidak diberikan secara berlebihan karena dapat mengganggu nafsu makan si kecil terhadap makanan utama. Cukup berikan dua kali dalam sehari di antara dua waktu makan dengan porsi yang sesuai bagi si kecil.

Variasikan jenis selingan agar tidak membosankan.

Variasikan camilan bergizi lengkap dengan buah-buahan segar.

Biarkan anak mengenal rasa dan tekstur makanan tersebut.

Untuk makanan yang baru pertama kali dicoba, sebaiknya berikan selama tiga hari berturut-turut. Cara ini untuk mengetahui jika ada reaksi berlebihan seperti alergi.

Hentikan pemberian makanan jika timbul gejala alergi.

Dampingi si kecil saat makan. Jangan terburu-buru untuk selalu membersihkan tangan dan mulutnya yang kotor. Biarkan si kecil bereksplorasi sendiri.

Dudukkan si kecil dalam posisi tegak agar tidak mudah tersedak. Jika bisa, pakailah kursi khusus untuk makan. Jangan dudukkan si kecil di stroller atau baby walker saat makan.

Rumah Jadi Langganan Banjir, Ini Solusinya

Posted: 07 Mar 2012 08:08 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Banjir kini menjadi langganan banyak daerah hunian, tak terkecuali  Jakarta dan sekitarnya. Hujan deras sebentar saja genangan air sudah di mana-mana. Kawasan padat pun menjadi langganan banjir.

Apesnya, air banjir sering masuk sampai ke dalam rumah. Ketika hujan berhenti, penghuni rumah pun sibuk membersihkan sisa air berikut lumpur dan sampahnya. Jika siklus banjir perlima tahun, atau 10 tahun, barangkali bisa dimaklumi. Tapi, bila setiap hujan turun rumah kebanjiran, tentu saja sangat menjengkelkan.

Solusi terbaik adalah pindah rumah, memilih kawasan aman bebas banjir. Tapi, tak semudah itu. Harga rumah di Jakarta selangit. Rumah berada di kawasan banjir pun sulit dijual, dan harganya turun. Di sisi lain, barangkali Anda terlanjur betah dengan lingkungan sekitar sehingga malas pindah rumah. Dilema, bukan!

Anda ogah pindah rumah, tapi tidak mau juga kena banjir. Kalau ini pilihannya, yang bisa dilakukan adalah menyiasati dan meminimalisir air yang masuk ke rumah Anda. Bagaimana caranya? Berikut ini kiat dari sang ahli:

Menaikkan ruang tamu
Sebagai pelanggan banjir pasti penghuni rumah sudah mengetahui berapa ketinggian air yang masuk ke dalam rumah. Ruangan mana saja yang sering disinggahi banjir. Jika air masih rendah, di bawah 50 sentimeter, langkah efektif yang bisa dilakukan adalah menambah permukaan rumah agar lebih tinggi. Naikkan permukaan rumah di atas 50 cm. Kalau dana terbatas, cukup ruangan yang terkena banjir saja yang dinaikkan.
Alternatif lain, permukaan yang dinaikkan hanya ruangan yang mempunyai akses ke luar. Karena, ruangan itu menjadi jalan masuknya air ke dalam rumah. Misalnya, permukaan ruang tamu, dan ruangan dari garasi (biasanya dapur) dinaikan 50 cm.

Meninggikan permukaan teras
Sebelum menaikkan permukaan ruang tamu, permukaan teras juga perlu dinaikkan beberapa sentimeter. Dari teras rumah menuju ke ruang tamu ditinggikan dengan menambah beberapa anak tangga. Jumlah anak tangga tergantung ketinggian banjir yang sering dialami masing-masing penghuni rumah. Kalau kurang dari 50 cm, tiga atau empat anak tangga sudah memadai.

Perhatikan dapur dan anak tangga
Kedua akses keluar ini bisa menghalangi air masuk ke dalam rumah. Kini banjir berada di bawah batas permukaan. Jadi yang dinaikkan hanya ruangan yang memungkinkan air masuk dari luar saja.
Bagaimana dengan ruangan lain? Ruangan lain tidak perlu diganggu gugat. Karena, permukaan ruang tamu dan dapur yang sudah ditinggikan dapat menghalangi masuknya air ke ruangan lain, seperti ruang tengah (ruang keluarga) dan kamar tidur. Tentu, jangan sampai ada pintu atau lubang, yang dapat menjadi jalan masuknya air ke ruangan-ruangan tersebut.

Mezzanine
Untuk banjir yang ketinggian airnya lebih dari satu meter, penangannya berbeda. Perlu strategi lain. Alternatifnya adalah rumah model mezzanine. Bagian lantai dasar rumah hanya untuk ruang yang simple, tidak membutuhkan banyak barang, seperti garasi, gudang, kamar pembantu, dan carpot.
Lantai berikutnya merupakan rumah yang sebenarnya, terdiri dari ruang tamu, ruang tidur, ruang makan, ruang keluarga, dan dapur. Tangga menuju lantai dua bisa dibuat dari luar rumah. Di atas carpot, di luar taman, perlu ditanami rumput yang berfungsi pula sebagai resapan air.

Perabotan minimalis
Tata ruang tamu di lantai dasar dengan perabotan seminimal mungkin. Jangan memaksakan ingin menaruh furniture yang berat karena akan merepotkan ketika banjir datang. Jika memungkinkan, ruang tamu dibuat model lesehan. Alas duduk dari beton yang di atasnya diberi bantal-bantal untuk alas duduk. Bisa juga diberi jok-jok kecil ala lesehan Jepang. Maka, ketika banjir datang mudah saja, tinggal tarik karpet, mengangkat meja tamu, dan bantal-bantal, ke lantai atas. Praktis, kan?
Jika ruang makan berada di lantai dasar penataannya dikemas seminimal mungkin pula. Model lesehan seperti di restoran cukup menarik. Tinggal interiornya dikemas lebih cantik.

Tahan air
Selain penataan rumah, perlu juga memilih material rumah dan perabotan yang tahan air. Pintu-pintu dan kerangkanya jangan sampai gampang keropos atau lapuk saat terkena banjir.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan