Jumaat, 10 Februari 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Al qaida sepakat rundingkan gencatan senjata dengan Yaman

Posted: 10 Feb 2012 09:19 PM PST

Sanaa (ANTARA News) - Sayap Al Qaida yang berpangkalan di Yaman Jumat mengatakan pihaknya sepakat memulai perundingan yang ditawarkan oleh pemerintah Yaman untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di provinsi selatan Abyan yang dilanda perang.

"Kami menyepakati tawaran mediasi pemerintahan transisi Yaman untuk memasuki perundingan untuk menetapkan dan mencapai gencatan senjata jangka panjang di Abyan," kata sayap Al Qaida dalam satu pernyataan yang diperoleh Xinhua.

Perundingan-perundingan saat ini sedang berlangsung di kota yang dikuasai Al Qaida, Jaar di provinsi Abyan, sekitar 480 kilometer sebelah selatan ibu kota negara Sanaa, katanya.

Tim mediasi pemerintah dipimpin oleh anggota parlemen Awad al-Wazeer dan mediator suku Abyan, Sheikh Ali Bal-Eidy serta Sheikh Haidara al-Dahah, menurut pernyataan yang dikeluarkan Ansar al-Syariah, nama lokal jaringan Al Qaida kawasan yang bermarkas di Yaman, di Semenanjung Arab (AQAP).

"Kami meletakkan persyaratan kami sebelum tim mediasi pemerintah mencapai kesepakatan gencatan senjata, termasuk penarikan seluruh pasukan pemerintah dari Abyan, kompensasi untuk para pengungsi, rekonstruksi kota Abyan, dan bahwa Ansar al-Syariah akan mengambil tanggung jawab polisi provinsi dan urusan peradilan," katanya.

Para pejabat keamanan di provinsi Abyan mengonfirmasi pernyataan Al Qaida, mengatakan bahwa upaya mediasi selama sepekan di Jaar berhasil memajukan proses perundingan perdamaian dengan para pemimpin AQAP.

Sejak Januari 2011, kelompok teroris itu telah meningkatkan serangan terhadap pasukan pemerintah dan merebut beberapa kota di wilayah negara selatan tanpa hukum.

Kontrol pemerintah pusat telah melemah oleh aksi protes selama setahun terhadap pemerintahan 33 tahun Presiden Ali Abdullah Saleh.

Perkembangan itu terjadi hanya 10 hari menjelang pemilihan presiden negara itu yang bertujuan untuk mengakhiri kerusuhan yang berlangsung beberapa bulan.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Iran: Israel di balik tuduhan senjata nuklir

Posted: 10 Feb 2012 06:08 PM PST

Ilustrasi (ANTARA News/Lukisatrio)

Kebangkitan Islam membuat keberadaan zionis Israel terancam, maka dari itu Israel membuat gaduh dengan menuduh tanpa dasar bahwa Iran memiliki senjata nuklir.

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh menuding Israel berada di balik semua tuduhan adanya senjata nuklir yang dimiliki oleh Iran.

"Kebangkitan Islam membuat keberadaan zionis Israel terancam, maka dari itu Israel membuat gaduh dengan menuduh tanpa dasar bahwa Iran memiliki senjata nuklir," ujar Mahmoud Farazandeh di Jakarta, Jumat malam.

Ia mengatakan bahwa nuklir yang dimiliki Iran digunakan untuk kepentingan sipil, bukan digunakan untuk kepentingan militer. Bahkan, Iran sejak 2007 sudah melakukan upaya semaksimal mungkin untuk menghilangkan silang pendapat dengan membahas isu-isu yang beredar saat itu.

"Setiap pertanyaan dan dugaan yang disampaikan sudah dijawab, baik secara tertulis maupun wawancara. Jadi, yang ada sekarang hanya tuduhan," tambah dia.

Tuduhan itu, lanjut dia, disampaikan oleh badan intelijen. Namun, ketika sampai di bawah pengawasan Badan tenaga atom internasional (IAEA) tuduhan yang dilontarkan itu tidak benar.

Mahmoud menambahkan Iran juga telah mengundang kembali pejabat IAEA untuk melakukan pemeriksaan terhadap nuklir yang dimiliki Iran.

"Tidak ada bukti apa pun bahwa nuklir yang dimiliki Iran untuk tujuan damai ke nondamai. Dengan adanya ancaman Israel akan menyerang Iran membuktikan bahwa zionis berada di balik semua ini," kata dia.

Dalam laporan IAEA yang diterbitkan pada bulan November 2011 menyatakan ada bukti yang dapat dipercaya bahwa "Iran telah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan senjata nuklir" setidaknya sampai akhir 2003.

Laporan itu menjadi bukti paling keras yang pernah dikeluarkan mengenai kegiatan nuklir Iran. Amerika Serikat menjadikan alasan itu untuk menekan Teheran agar menghentikan pengayaan uranium.
(I025/D007)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan