Khamis, 22 September 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


KPK Mau Menjatuhkan Citra DPR

Posted: 22 Sep 2011 12:20 PM PDT

Pemeriksaan Badan Anggaran

KPK Mau Menjatuhkan Citra DPR

Khaerudin | Agus Mulyadi | Kamis, 22 September 2011 | 23:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Pemeriksaan Pimpinan Badan Anggaran DPR oleh KPK dinilai hanya mau menjatuhkan citra lembaga wakil rakyat yang terhormat itu. Dengan diperiksa KPK, pimpinan Badan Anggaran DPR sudah menghadapi pengadilan oleh media.

Wakil Ketua DPR Anis Matta mengatakan, "Kalau kepentingan KPK hanya ingin tahu mekanisme penganggaran di Badan Anggaran DPR, semestinya tidak perlu memanggil pimpinannya secara kolosal."

Selasa (20/9/2011), KPK secara bersamaan memeriksa empat pimpinan Badan Anggaran DPR, yaitu Mirwan Amir (Fraksi Partai Demokrat), Tamsil Linrung (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera), Oli Dondokambey (Fraksi PDI Perjuangan), dan Melchias Markus Mekeng (Fraksi Partai Golkar).

Menurut Anis, ada kepentingan tertentu di balik pemeriksaan pimpinan Badan Anggaran DPR. "Memang ini kan jadi drama. Orang sudah menghadapi pengadilan media. Padahal pertanyaannya sederhana," katanya.

Saat ditanya wartawan apakah ada kepentingan KPK untuk menjatuhkan citra DPR, Anis mengatakan, "Akhirnya terlihat seperti itu. Akhirnya orang tidak mau ambil risiko. Itu yang saya bilang. Pendekatan populis seperti ini akhirnya menimbulkan masalah-masalah baru dalam pemberantasan korupsi."

Menanggapi pernyataan Busyro bahwa pemanggilan terhadap pimpinan Badan Anggaran DPR untuk klarifikasi terkait adanya tudingan salah satu tersangka kasus suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Anis tetap mengatakan bahwa target KPK sebenarnya sederhana, tetapi pemanggilan pimpinan Badan Anggaran dilakukan secara kolosal.

"Target KPK mendapat informasi kecil, tetapi mereka buat drama besar. Siapa pun bisa memahami, ini kan kita bukan anak-anak, bisa dipermainkan dengan logika-logika seperti itu," kata Anis.

450.000 Siswa Putus Sekolah akibat Kurang Gizi

Posted: 22 Sep 2011 10:38 AM PDT

Kesehatan

450.000 Siswa Putus Sekolah akibat Kurang Gizi

Luki Aulia | Nasru Alam Aziz | Kamis, 22 September 2011 | 23:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sedikitnya 450.000 siswa dari 3,7 juta siswa yang lulus dari jenjang SMP putus sekolah karena kurang gizi. Dari jumlah itu, satu dari enam siswa mengalami kekurangan gizi akut dan satu dari tiga siswa mengalami kekurangan gizi kronis.

Kekurangan gizi akut dan kronis itulah yang menyebabkan siswa sulit berkonsentrasi dan sering sakit sehingga sering absen dari sekolah dan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Hal itu dikemukakan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal saat penandatanganan kerja sama program Sekolah Sehat Sosro antara Kementerian Pendidikan Nasional dan PT Sinar Sosro, Kamis (22/9/2011) di Jakarta.

"Untuk menekan angka putus sekolah itu kita memberikan beasiswa bagi siswa miskin agar uang itu bisa digunakan untuk membeli makanan yang bergizi," kata Fasli.

Fasli juga mengingatkan agar masyarakat memperhatikan jajanan yang dikonsumsi siswa di sekolah karena sebagian besar jajanan yang dikonsumsi tidak memenuhi persyaratan kesehatan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan