ANTARA - Mancanegara |
Chavez jalani kemoterapi di Kuba Posted: 17 Sep 2011 09:37 PM PDT Berita Terkait Setelah bertemu di Caracas dengan Presiden Bolivia Evo Morales, pada kunjungan "tidak resmi" untuk menjenguk Chavez selama sakit, pemimpin Venezuela itu berangkat ke Kuba untuk memulai pengobatan pada Minggu. Dia menambahkan bahwa ia berharap untuk bisa kembali pada pertengahan pekan depan. Chavez, yang tumornya telah diangkat pada 20 Juni di Havana, telah mengungkapkan keyakinan, itu akan menjadi kemoterapi terakhir sebelum "pemulihan penuh." Morales juga datang ke Kuba untuk kunjungan dua hari termasuk melakukan pertemuan kerja dengan pemimpin Kuba Raul Castro, dan untuk menerima satu gelar doktor kehormatan dari Universitas Havana. Di universitas itu ia juga akan memberikan kuliah umum, kata media pemerintah Kuba. "Evo Morales, terima kasih atas kunjungan anda," kata Chavez. "Sekarang anda akan mengunjungi Kuba dan kemudian anda akan pergi ke PBB untuk menghadiri Majelis Umum yang tampaknya akan menjadi sangat menarik," kata Chavez. Hanya sedikit informasi yang disiarkan mengenai jenis kanker yang diderita Chavez, 57 tahun, atau rincian tentang kondisi medis. Ia menjalani dua putaran pertama kemoterapi di Havana, di mana dokter menemukan kanker setelah operasi pada abses perutnya. Pada 2 September, ia menyelesaikan putaran ketiga kemoterapi di rumah sakit militer Venezuela. Chavez, yang telah berkuasa sejak 1999, mengatakan ia yakin ia akan "pulih sepenuhnya" untuk menjalankan tugas sebagai tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin Amerika Latin dan Karibia pada 2-3 Desember di Caracas. KTT, yang ditandai pembentukan Komunitas Amerika Latin dan Karibia Amerika, pada awalnya dijadwalkan akan diadakan pada Juli, namun kemudian ditunda setelah Chavez mengetahui dia menderita kanker. Editor: AA Ariwibowo COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Israel perkuat keamanan jelang Palestina di PBB Posted: 17 Sep 2011 05:17 PM PDT Ramallah (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Israel pada Sabtu meningkatkan pasukan keamanan di Tepi Barat karena takut terjadi pemberontakan beberapa hari sebelum permohonan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, kata para saksi mata. Serdadu Israel menghentikan orang-orang Palestina yang bergerak dengan mobil-mobil mereka melalui dua pos pemeriksaan utama yang menghubungkan kota-kota Tepi Barat dengan Yerusalem Timur, kata para saksi. Mereka menambahkan bahwa pos-pos pemeriksaan lebih banyak ditempatkan di persimpangan utama di Tepi Barat. Pada Jumat, Radio Israel melaporkan bahwa satu pasukan tambahan berkekuatan 1,500 tentara akan dikerahkan di Tepi Barat untuk menghadapi kekerasan dari pihak Palestina. Israel juga mengambil langkah-langkah keamanan di sekitar permukiman Yahudi di sana untuk mencegah bentrokan antara pemukim Yahudi dengan warga Palestina, pemilik sah wilayah itu yang dicaplok Israel dalam Perang 1967 dan dikutuk oleh masyarakat internasional. Rakyat Palestina berencana mengadakan demonstrasi massa untuk mendukung kepemimpinan mereka mengupayakan keanggotaan di PBB. Permintaan Palestina akan disampaikan melalui Dewan Keamanan PBB pada 23 September. Sejumlah besar negara telah menyatakan dukungannya terhadap pengakuan Palestina sebagai negara dan sebagai anggota penuh PBB, suatu kenyataan yang membuat Israel dan AS semakin meningkatkan diplomasinya untuk menggagalkan upaya Palestina yang mendapat dukungan luas itu. Sementara itu, ratusan wanita menunjukkan di kedua sisi pos Qalandya yang menghubungkan Ramallah dan Yerusalem. Demonstrasi berakhir tanpa bentrokan meskipun kehadiran berat tentara Israel yang mencegah wanita dari melewati pos pemeriksaan. Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan