Khamis, 25 Ogos 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Tiket Palangkaraya-Jakarta Nyaris Habis

Posted: 25 Aug 2011 08:25 AM PDT

PALANGKARAYA, KOMPAS.com- Tiket pesawat untuk penerbangan Palangkaraya-Jakarta hingga Lebaran sudah nyaris habis. Bahkan, untuk hari-hari tertentu, sudah tidak ada tempat duduk tersisa. Pihak maskapai penerbangan berupaya menambah daya angkut dengan menggunakan pesawat yang lebih besar.

General Manager Garuda Indonesia Palangkaraya Agus Dewanta, Kamis (25/8/2011), mengatakan, untuk keberangkatan 28 Agustus 2011, tinggal tiga tiket tersisa. Sementara untuk 29 Agustus hanya tersedia 14 tiket, dan 30 Agustus nanti 19 tiket. Adapun pada 31 Agustus 2011 masih tersedia tempat duduk untuk 24 penumpang.

Sebagai upaya menampung penumpang lebih banyak, Garuda Indonesia akan mengoperasikan pesawat terbang Boeing 734 untuk Jumat besok sehingga masih tersedia 29 tempat duduk. Pada penerbangan reguler, pesawat yang digunakan adalah Boeing 737-300.

Pada 27 dan 28 Agustus 2011, seluruh tiket sudah dipesan. Meski demikian, ada kemungkinan pesawat untuk kedua tanggal itu juga diganti dengan Boeing 734, sehingga jumlah penumpang yang diangkut bisa lebih banyak. "Pesawat berangkat dari Palangkaraya pada pukul 08.45 dengan lama perjalanan sekitar satu jam dan 40 menit," tutur Agus.

Kepala Perwakilan Batavia Air Palangkaraya Aribowo SY mengatakan, tiket pesawat Batavia Air dengan rute Palangkaraya-Jakarta sudah ludes hingga H-1. Sudah sejak H-9 tiket habis dipesan. Okupansi pesawat diperkirakan kembali normal mulai seminggu setelah Lebaran.

Sementara, pada hari pertama Lebaran pun, sekitar 70 persen tempat duduk telah dipesan. Harga tiket bervariasi, berkisar Rp 400.000-600.000. "Kalau dapat harga promosi atau sudah pesan jauh hari, tentu semakin murah. Kian dekat pemesanan tiketnya dengan hari keberangkatan, harga lebih tinggi," katanya.

Menurut Aribowo, jadwal keberangkatan pesawat rute Palangkaraya-Jakarta itu pada pukul 14.25 dan tiba pukul 16.05. Adapun pesawat yang digunakan yakni Boeing tipe 737-300 yang mampu mengangkut 144 penumpang atau 737-400 dengan 168 penumpang.

"Pada hari pertama Lebaran, masih ada penumpang yang bersilaturahim dulu pagi hari dengan sanak saudara, baru pergi siangnya ke bandar udara," ungkap Aribowo.

Sementara pada hari yang sama, para penumpang arus balik berangsur-angsur sudah kembali dari Jakarta ke Palangkaraya. Aribowo mengatakan, pada hari kedua Lebaran, setidaknya 50 persen tiket dari Palangkaraya menuju Jakarta juga sudah terjual.

Perhutani Siapkan 17 Titik Siaga Bencana

Posted: 25 Aug 2011 08:19 AM PDT

Jelang Lebaran

Perhutani Siapkan 17 Titik Siaga Bencana

K7-11 | Glori K. Wadrianto | Kamis, 25 Agustus 2011 | 15:19 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Idul Fitri yang bersamaan dengan musim kemarau, mendapat perhatian khusus dari Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Menurut Heru Siswanto, Kepala Unit I Perum Perhutani, pihaknya sangat mewaspadai jika ada perubahan cuaca yang ekstrim.

"Setelah dihantam panas berminggu-minggu, jika terkena hujan kami khawatir akan terjadi tanah longsor," kata Heru Siswanto, Kamis (25/8/2011), usai memberi pengarahan kesiagaan Idul Fitri di kantornya di Semarang.

Heru menjabarkan, Perhutani perlu membentuk posko siaga bencana saat Idul Fitri, setelah terjadi kebakaran hutan di Gunung Slamet. Dalam kebakaran tersebut, hutan lindung seluas 5 hektar musnah. Adapun titik kebakaran berada di jalur pendakian blambangan yang masuk Kabupaten Purbalingga. "Kebakaran itu diperkirakan dari percikan api unggun," kata Heru.

Karenanya, selama Idul Fitri Heru Siswanto meminta agar jajarannya siap di tengah suasana libur lebaran, khususnya yang bertugas di 17 posko siaga. Posko tersebut dikonsentrasikan di daerah rawan bencana seperti di Hutan Alas Roban, Bantar Bolang, wilayah Kedu, dan semua hutan yang ada di gunung.

"Yang sangat diwaspadai itu hutan rimba, bukan hutan produksi. Biasanya itu terletak di daerah gunung," kata Heru lagi. Dengan kondisi kering di gunung, sangat mungkin akan terjadi tanah longsor jika terkena hujan dengan intensitas tinggi, ataupun kebakaran.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan