Khamis, 25 Ogos 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Mantan presiden diabadikan jadi nama gedung

Posted: 25 Aug 2011 06:10 PM PDT

Malang (ANTARA News) - Nama para mantan presiden mulai Ir Soekarno hingga Megawati Soekarnoputri bakal diabadikan menjadi nama-nama gedung di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Jawa Timur.

Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Imam Suprayogo, Jumat, mengatakan, nama-nama mantan presiden tersebut akan terpahat di beberapa gedung kampus setempat.

"Kami sudah mengawalinya beberapa waktu lalu dengan meresmikan gedung teknologi dengan nama Presiden RI ke-3 Prof Dr BJ Habibie," ujarnya.

Selain itu, katanya, masih ada beberapa gedung yang juga dinamai dengan nama para mantan presiden, yakni gedung perpustakaan dengan nama mantan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan gedung pusat atau rektorat dengan nama Presiden RI pertama Ir Soekarno.

Selanjutnya adalah gedung Sosial Politik (Sospol) yang bakal diresmikan pertengahan atau akhir September 2011 dengan mana mantan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.

Sedangkan nama Presiden RI ke-2 Soeharto rencananya akan diabadikan menjadi nama gedung pertemuan."Rencananya gedung pertemuan akan kami namakan gedung Soeharto, namun sampai sekarang kami masih belum bertemu dengan pihak keluarga (ahli waris).

Kalau untuk gedung Sospol, katanya, pihaknya sudah bertemu langsung dengan Megawati Soekarnoputri dan bersedia."Bahkan yang akan meresmikan gedung itu adalah Bu Mega sendiri," tegasnya.

Disamping menggunakan nama-nama mantan Presiden RI, gedung-gedung yang ada di lingkungan kampus UIN Maliki Malang itu juga menggunakan nama-nama tokoh Islam dunia seperti yang digunakan mahaj bagi mahasiswa.

Mantan PR I Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengakui, nama gedung dengan menggunakan nama-nama mantan presiden tersebut sebagai bentuk penghargaan UIN Maliki kepada para pemimpin bangsa.

"Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan perjuangan beliau-beliau, maka namanya kami abadikan sebagai nama gedung," katanya. (E009/K004)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Saham AS merosot jelang pidato Bernanke

Posted: 25 Aug 2011 05:48 PM PDT

New York (ANTARA News) - Saham AS merosot pada Kamis waktu setempat, sehari sebelum Ketua Federal Reserve Ben Bernanke memberikan pidato yang sangat diantisipasi yang akan menawarkan petunjuk tentang bagaimana Fed kemungkinan bertindak untuk merangsang ekonomi AS yang sakit.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 170,89 poin (1,51 persen) menjadi 11.149,82 dalam penutupan perdagangan.

S&P 500 yang lebih luas turun 18,33 poin (1,56 persen) menjadi 1.159,27, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 48,06 poin (1,95 persen) menjadi 2.419,63.

Saham telah merosot dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi AS dan dampak dari krisis utang Eropa, dan investor telah menunggu untuk melihat apakah The Fed akan bereaksi melalui pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut.

Tapi analis skeptis bahwa Bernanke akan mendukung putaran lebih lanjut dari pelonggaran kuantitatif atau "QE", di mana The Fed membeli aset dari bank dengan tunai untuk menyuntikkan uang ke dalam perekonomian.

"Pasar merasa gugup tentang besok," kata Marc Pado, kepala strategi pasar AS untuk Cantor Fitzgerald.

"Dia tidak akan keluar dengan QE. Ini tidak akan terjadi," kata Pado.

Apel ditutup 0,7 persen lebih rendah, reaksi yang relatif diredam setelah kepala eksekutif terkenalnya, Steve Jobs, mengundurkan diri karena alasan kesehatan pada Rabu malam, mengantar ke dalam sebuah periode ketidakpastian bagi perusahaan teknologi yang sangat sukses.

Bank of America meroket sebesar 9,4 persen setelah miliarder Warren Buffet sepakat untuk menginvestasikan lima miliar dolar AS pada pemberi pinjaman AS yang bermasalah, yang harga sahamnya telah terpukul dalam aksi jual brutal dalam beberapa pekan terakhir.

Persetujuan Buffett bagi kebangkitan BoA juga membantu saham bank lainnya, seperti Citigroup naik 4,9 persen dan Morgan Stanley melonjak 2,7 persen.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi Treasury 10-tahun turun menjadi 2,22 persen dari 2,26 persen pada Rabu lalu, sementara pada obligasi 30-tahun jatuh menjadi 3,59 persen dari 3,61 persen.

Harga dan hasil obligasi bergerak dalam arah yang berlawanan. (A026/K004)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan