Jumaat, 3 Jun 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Foke Resmikan Jakarta Agro Expo 2011

Posted: 03 Jun 2011 01:52 AM PDT

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meresmikan Jakarta Agro Expo 2011 hari ini. Acara akan berlangsung hingga tanggal 12 Juni mendatang di Pusat Pengembangan Benih Tanaman Pangan Hortikultura dan Kehutanan, Jalan Haryono RM, Ragunan, Jakarta.  
Jakarta Agro Expo 2011 ini merupakan event promosi, pemasaran dan informasi tentang hasil pelaksanaan pembangunan pertanian, perikanan, peternakan, kelautan, dan kehutanan di Provinsi DKtYI Jakarta bersama para mitra usaha yang menampilkan berbagai komoditas produk dan informasi.
 
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun kota Jakarta yang ke-484 dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Tema Jakarta Agro Expo 2011 ini adalah "Melalui Jakarta Agro Expo 2011 Kita Tingkatkan Pembangunan Agribisnis yang Berwawasan Lingkungan untuk Meraih Daya Saing Produk dan Kemitraan Usaha Bagi Pelaku Agribisnis."
 
Acara ini akan diisi sebanayak 250 stand yang terdiri atas, 154 stand yang meliputi instansi pemerintahan, para pelaku usaha agribisnis, lembaga penelitian, perguruan tinggi dan pedagang buah, perbankan. 63 stand permanen pusat pedagang penangkar buah-buahan. 32 stand festival jamur dan stand mini zoo.
 
Dalam acara ini Fauzi Bowo menyerahkan bantuan sosial senilai 3,5 miliar rupiah kepada 140 tim penggerak PKK se provinsi DKI Jakarta dalam rangka Gerakan Perempuan untuk Optimalisasi Pekarangan tahun 2011. Pemberian bantuan kepada kelompok tani berupa alat penepung untuk 10 kelompok.
 
Pemberian bantuan kepada asosiasi pasar tani berupa tenda pasar tani sebanyak 30 buah. Selaian itu, panitia juga menyiapkan 1500 pohon sebagai souvenir kepada para pengunjung yang hadir.
 

(abe)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Seharusnya Polisi Dilengkapi Rompi Antipeluru

Posted: 03 Jun 2011 01:39 AM PDT


JAKARTA - Maraknya aksi kekerasan terhadap polisi, terutama dengan menggunakan senjata api, tidak lepas dari lemahnya fasilitas keamanan kerja, seperti rompi antipeluru.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharuddin Djafar menyatakan, belum semua aparat yang bertugas di wilayahnya mendapatkan perlengkapan pengamanan diri pada saat bertugas. "Belum semua aparat dibekali alat pengamanan, seperti rompi antipeluru, masih terkendala dana," katanya di Jakarta, Jumat (3/6/2011).

Karena itu, pihaknya berharap setiap petugas mampu menjalankan profesinya sesuai prosedur yang berlaku. Bercermin dari peristiwa kekerasan yang menimpa rekannya di Bekasi, Baharuddin mengimbau setiap aparat agar selayaknya juga meningkatkan kewaspadaan selagi bertugas.

Secara umum, jelasnya, pihak Polda Metro Jaya berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kepentingan keselamatan para aparat penegak hukum. Terlepas dari semua usaha  preventif tersebut, insiden kekerasan terhadap polisi ia katakan sebagai sebuah risiko profesi.

"Kami ingin polisi secara profesional dilatih, diberi kelengkapan yang memadai, dan terstandar sesuai kondisi yang dihadapi, selebihnya itu merupakan risiko profesi," ungkapnya.

Seorang anggota kepolisian Aipda Sugiantoro tewas dalam baku tembak dengan sekelompok orang di depan toko beras di Jalan Raya Mes Angkatan Laut, Gang H. Deleh RT 04/01, Jati Rangon, Jati Sampurna, Pondok Gede, Bekasi, pada Rabu dinihari sekira pukul 03.30 WIB.

Dia bersama kelima orang lainnya saat itu sedang melakukan patroli. Keenam orang polisi yang berpatroli saat kejadian adalah Aipda Nono, Aipda Amran, Bripka Nuh Suryadi, Bripka Ade, Briptu Ali Sadikin dan almarhum Aipda Sugiantoro. Hingga kini pelaku penembakan masih buron.

Peristiwa penembakan terhadap polisi yang sedang bertugas juga terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, pada Rabu 25 Mei lalu. Tanpa alasan jelas, tiga petugas yakni Bripda Yudistira, Bripda Andi Irbar Prawira, dan Bripda Dedi Edwar diberondong tembakan oleh orang tak dikenal.

Andi Irbar dan Dedi tewas akibat luka tembak di bagian kepala dan dada. Sedang Bripda Dedi Edwar tertembak di bagian paha tembus ke bagian pantat. Kedua korban meninggal saat dievakuasi ke Rumah Sakit Budi Agung. Sedang Bripda Dedi dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Indonesia Police Watch (IPW) mencatat sepanjang 2011 telah ada delapan polisi yang tertembak. Enam di antaranya ditembak tersangka kejahatan dan dua diduga bunuh diri dengan senjata api. Selain itu, satu polisi dibacok penjahat hingga luka berat. Dari enam polisi yang diberondong senjata penjahat,  lima diantaranya tewas dan satu luka berat.

Penembakan pertama terjadi di Bogor pada 17 Januari 2011. Korbannya Briptu Marry Amari. Anggota Brimob ini tewas ditembak pencuri yang masuk ke rumahnya. Penembakan terakhir terjadi di Bekasi. Korbannya, Aipda Sugiantoro tewas diberondong orang tak dikenal pada 1 Juni 2011 pagi.

"Kejadian di Bekasi merupakan yang kedua kali. Pertama terjadi pada 2 Mei 2011 anggota Polsek Jatiasih Aiptu Iwan Junawan dibacok perampok saat mengawal karyawan SPBU menuju Bank Mandiri," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane.

Kasus penembakan tersebut, kata Neta, menunjukkan bahwa para tersangka kejahatan akhir-akhir ini makin nekat dan sadis. "Dari kasus di Palu dan Bekasi terkesan bahwa para penjahat hanya ingin unjuk gigi.
(ful)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan