KOMPAS.com - Internasional |
Angin Kencang Landa Kamp Dua Everest Posted: 09 May 2011 03:34 AM PDT Ekspedisi Mahitala Angin Kencang Landa Kamp Dua Everest Ahmad Arif | Glori K. Wadrianto | Senin, 9 Mei 2011 | 10:34 WIB KATHMANDU, KOMPAS.com - Angin kencang menerbangkan tenda mass, yang dibangun Tim Mahitala Universitas Katolik Parahyangan di kamp dua, Gunung Everest. Tenda mass merupakan tenda yang biasa dipakai makan dan dapur umum. Ketua Tim Pendaki Sofyan Arief Fesa mengabarkan hal itu dari Basecamp Everest, Senin (9/5/2011). "Satu downsuit punya Sherpa (Ningma Sherpa, pemandu perjalanan di Kathmandu) hilang, tapi barang-barang kita yang disimpan di sana aman," kata dia. Menurut Arief, sejak dua hari terakhir kecepatan angin di kamp dua (6400 meter) sangat kencang. Empat tim anggota tim pendaki dan sherpa turun ke basecamp (5360 meter) untuk beristirahat. "Hanya juru masak (Kaila) yang tinggal dan jaga di sana. Dia harus berjalan sampai ratusan meter untuk mencari barang-barang yang beterbangan dan coba membangunnya lagi," kata dia. Sementara itu suasana di Kathmandu berawan. Angin juga bertiup cukup kencang. Bahkan, sore kemarin sempat turun hujan. Padahal, biasanya pada bulan Mei, Kathmandu memasuki musim kering. "Cuaca sudah berubah sekarang. Menjadi sulit diprediksi," kata Ningma Sherpa. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Fatah-Hamas Akan Gelar Pertemuan Pertama Posted: 09 May 2011 01:43 AM PDT Fatah-Hamas Akan Gelar Pertemuan Pertama Egidius Patnistik | Senin, 9 Mei 2011 | 08:43 WIB AFP/MAHMUD HAMS Seorang warga Palestina tengah menatap reruntuhan pabrik yang hancur diterjang serangan udara Israel di Gaza City, jalur Gaza, Jumat (2/4/2010). Setidaknya enam peluru kendali dilancarkan Israel hari itu, menjawab serangan roket Palestina. Tak diberitakan adanya korban jiwa. TERKAIT: GAZA CITY, KOMPAS.com — Pertemuan pertama antarfaksi yang bertikai di Palestina, Fatah dan Hamas, akan diselenggarakan dalam waktu satu pekan di Mesir, kata seorang pejabat Fatah, Minggu (8/5/2011). "Kami telah sepakat untuk mengadakan pertemuan pertama kami mengenai penerapan kesepakatan perujukan setelah berakhirnya babak pembicaraan Dewan Revolusioner Fatah saat ini," kata anggota Komite Pelaksana Fatah, Azzam al-Ahmed, kepada radio Voice of Palestine. Pertemuan tersebut akan membahas pembentukan pemerintah dan calon untuk memimpin kabinet, katanya. Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan perujukan di ibu kota Mesir, Kairo, Rabu pekan lalu, guna mengakhiri empat tahun perpecahan politik dalam tubuh faksi perjuangan Palestina. Wakil dari 13 faksi, termasuk Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pesaingnya, Hamas, serta tokoh politik independen menandatangani perjanjian itu setelah melakukan perundingan dengan para pejabat Mesir. "Kami menandatangani perjanjian itu kendati ada beberapa keberatan. Tetapi, kami menegaskan akan bekerja bagi kepentingan nasional yang lebih tinggi," kata Walid al-Awad, anggota politbiro Partai Rakyat Palestina yang berhaluan kiri. "Kami telah membicarakan semua keberatan. Semua pihak setuju untuk mempertimbangkan masalah ini," kata Al-Awad kepada televisi Mesir tanpa penjelasan lebih jauh. Berdasarkan kesepakatan tersebut, di antara tugas utama yang akan ditangani adalah pembentukan satu pemerintah dan pembentukan satu dewan keamanan yang lebih tinggi, yang bertugas mencarikan jalan untuk mengintegrasikan pasukan keamanan Hamas dan Fatah serta mewujudkan satu badan keamanan yang profesional. Perjanjian itu juga mengusulkan pembentukan satu pengadilan pemilu dan pembebasan sejumlah tahanan yang disekap di penjara oleh faksi yang berseteru di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza. Sumber : Ant, Xinhua, Oana Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan