ANTARA - Peristiwa |
Wapres: Pecahkan Masalah ASAEN dengan Cara Sendiri Posted: 08 May 2011 06:29 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan negara anggota ASEAN dalam menghadapi tantangan yang dihadapi antarsesama anggota hendaknya memecahkan masalah dengan cara ASEAN. "Ada peluang kaya mengintai di sudut jalan, tetapi pada saat yang sama kita juga menghadapi tantangan yang sulit. Di antara yang paling terlihat dari tantangan ini adalah isu-isu bilateral tersisa dan perselisihan antara negara anggota ASEAN," kata Wapres Boediono saat berbicara dalam Forum Kepemimpinan ASEAN ke-8, di Jakarta, Minggu. Hadir dalam forum itu PM Malaysia Dato Sri Mohamad Nadjib, Senior Menteri Kamboja Cham Prasidh, Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan, serta Ketua Forum Kepemimpinan ASEAN ke-8 Aburizal Bakrie. Dalam pandangan Wapres, sangat penting bahwa dalam semangat ASEAN, setiap negara anggotya harus bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memecahkan masalah ASEAN dengan cara ASEAN. Dikatakan Boediono, masalah umum baru akan muncul sehingga kerjasama yang lebih efektif dan mekanisme untuk menangani isu-isu seperti kejahatan lintas batas dan terorisme harus dikembangkan. Dikatakan Wapres, ASEAN juga perlu mempercepat proses keterlibatan antara semua pihak di kawasan, terutama antara pemerintah dan kelompok Masyarakat Sipil. "Tujuannya, untuk memastikan bahwa penciptaan Komunitas ASEAN memberikan kontribusi bagi kesejahteraan semua, bukan hanya kepada sektor swasta baik terhubung atau pemerintah elit," katanya. Sebuah komunitas yang peduli dan berbagi, seperti yang dibayangkan untuk sosial budaya masyarakat ASEAN, harus mencirikan upaya regional ASEAN. "Dalam pandangan kami ada banyak ruang bagi kita untuk meningkatkan kerjasama untuk memperkuat pilar ketiga komunitas ASEAN," kata Wapres. Terkait dengan forum, Wapres mengharapkan diskusi dan pertukaran yang akan berlangsung akan memperkaya pemahaman tentang pentingnya Komunitas ASEAN 2015. Keterlibatan pemain kunci utama di wilayah ini, kata Boediono, mulai dari akademisi, pembuat kebijakan, sektor publik dan swasta dalam forum ini merupakan langkah penting menuju yang lebih inklusif yang berpusat pada rakyat ASEAN.(*) (ANT) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
19 Korban Merpati dan Kotak Hitam Ditemukan Posted: 08 May 2011 06:21 AM PDT Jayapura (ANTARA News) - Tim SAR telah menemukan 19 korban dan kotak hitam pesawat Merpati Nusantara Airlines jenis M-60 yang jatuh di dekat Bandara Utarom, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, Sabtu (7/5) sekitar pukul 14.00 Wita. Kepala Bandara Utarom, Kaimana, Gagarin Mardiansyah yang dihubungi melalui telepon seluler dari Jayapura, Minggu menjelaskan, saat terbang pesawat itu mengangkut 21 penumpang dan enam awak pesawat. Dari 19 korban yang sudah ditemukan, enam orang yang belum teridentifikasi. Para korban yang sudah ditemukan, katanya, sebagian besar masih disemayamkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kaimana. Kemungkinan besok Senin (9/5) baru dikirim ke keluarga masing-masing di berbagai tempat. Dari korban yang telah diidentifikasi, satu korban diketahui sebagai anggota Polres Aimas, Sorong dan jenazahnya telah diberangkatkan dengan pesawat terbang dan telah tiba di Bandara DEO Sorong untuk dimakamkan keluarganya di Sorong. Dia mengatakan, Tim SAR yang dibantu tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menemukan kotak hitam di sekitar perairan jatuhnya pesawat, 500 meter dari Bandara Utarom Kaimana. Kotak hitam itu pun tadi siang dibawa tim KNKT Departemen Perhubungan dibawa ke Jakarta untuk penyelidikaan lebih lanjut sebab-sebab jatuhnya pesawat MNA buatan Cina tahun 2000 itu. Tim SAR, Senin (9/5) melanjutkan pencarian korban sisa. Keterangan lain yang diperoleh menyebutkan, dari 21 penumpang, dua penumpang di antaranya bayi berumur tiga tahun telah ditemukan dan evakuasi ke RSUD Kaimana, sedangkan enam awak pesawat termasuk pilot belum ditemukan. Menurut dia, saksi mata telah melihat pesawat hendak mendarat, tetapi tiba-tiba kehilangan kontak dan jatuh di tepian laut, sekitar 500 meter dari Bandara Utarom, Kaimana. Jatuhnya pesawat naas itu diduga kuat cuaca buruk akibat hujan deras dan angin kencang. Hanya, untuk mengungkap lebih tepat penyebab kecelakaan, pihak Merpati masih harus menunggu hasil penyelidikan kotak hitam yang telah dibawa tim KNKT ke Jakarta pada Minggu siang menggunakan pesawat terbang. Kondisi badan pesawat dilaporkan patah berkeping-keping Pemerintah Kabupaten Kaimana telah mendirikan Posko penanganan korban jatuhnya pesawat MNA jenis M-60 di dekat Bandara Utarom.(*) (T.K006/E001) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan