ANTARA - Peristiwa |
Dukungan Pemberian Gelar Pahlawan Idham Chalid Mengalir Posted: 19 May 2011 07:02 AM PDT Banjarmasin (ANTARA News) - Keinginan masyarakat bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan agar Dr KH Idham Chalid menjadi pahlawan nasional, mendapat dukungan dari berbagai tokoh dan elemen masyarakaat di provinsi itu. Ketua pensiunan guru Indonesia Kalimantan Selatan H Riduan, pada seminar "Perjuangan DR KH Idham Chalid" di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, bukti dan syarat KH Idham Chalid untuk menjadi pahlawan nasional sudah terpenuhi. "Kami dari pensiunan guru di Kalsel sangat menghendaki Idham Chalid dianugerahi menjadi pahlawan nasional," kata Riduan, seraya menyerahkan beberapa bukti administrasi terkait perjuangan Idham Chalid semasa hidupnya, kepada salah satu anak kandung almarhum, yakni, Saiful Hadi yang kini menjabat Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA. Direktur Kepahlawanan Kementerian Sosial, Hartati Soleha, yang hadir pada seminar yang diselenggarakan Dinas Sosial Pemprov Kalsel juga memberikan apresiasi tinggi pada daerah yang telah berinisiatif untuk mengusulkan KH Idham Chalid sebagai pahlawan nasional. Ia mengatakan, saat ini Indonesia baru terdapat 149 orang pahlawan, dan di Kalsel baru terdapat dua pahlawan nasional, yakni, Pangeran Antasari dan Hasan Basry. "Pada dasarnya KH Idham Cholid telah memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional, sesuai Undang-undang No.20 tahun 2009 tentang pemberian tanda jasa dan tanda kehormatan," terangnya. Wakil Gubernur Kalsel H Rudi Resnawan menyatakan, KH Idham Chalid sangat pantas dan layak untuk diberikan gelar sebagai pahlawan nasional. "Kiprah beliau di dunia politik, pedidikan, pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan sangat baik," ujarnya. Lelaki kelahiran 27 Agustus 1922 itu mampu melewati masa-masa perjuangan RI, dan pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Wakil Perdana Menteri, Menteri Negara Kesejahteraan Rakyat dan masih banyak lagi jabatan yang pernah diembannya. Rudi meminta kepada peserta seminar untuk dapat menggali dan menghimpun semua prestasi-prestasi Idham Chalid dan dapat didokumentasikan sebagai persyaratan dalam usulan untuk menjadi pahlawan nasional. Sejarawan dari Universitas Indonesia Dr Anhar Gonggong, menambahkan, Idham Chalid adalah bukan saja seorang tokoh yang hanya terdidik, tetapi juga tercerahkan. "Saat ini banyak profesor, doktor yang terdidik tetapi tidak tercerahkan sehingga masuk penjarah," tegasnya. Tidak demikian dengan KH Idham Chalid, Ia adalaah seorang tokoh agama sekaligus tokoh nasional yang hidup dalam kondisi kritis jaman penjajahan dan mampu keluar dari kondisi kritis tersebut. Dalam berbagai perjalanan sejarah, Idham Chalid tetap memberikan sejarah terbaik, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.(*) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Sidang UNESCO Posted: 19 May 2011 06:58 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Wardiyatmo menyatakan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah sidang ke-6 Komite Antarpemerintah UNESCO tentang Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda. "Indonesia siap menjadi `host` sidang dan akan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh UNESCO untuk melaksanakan kegiatan tersebut," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Wardiyatmo di Jakarta, Kamis. Dia menjelaskan, kegiatan itu merupakan sidang tahunan bidang kebudayaan internasional yang sangat strategis, karena diselenggarakan oleh organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Indonesia tahun 2011 untuk pertama kalinya berkesempatan menjadi tuan rumah sidang komite, ini merupakan kesempatan langka karena akan baru dapat diperoleh kembali menunggu berpuluh-puluh tahun yang akan datang," katanya. Dia menambahkan, kepastian Indonesia menjadi tuan rumah diputuskan pada sidang ke-5 Komite Antarpemerintah tentang Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda di Nairobi, Kenya, pada November 2010. Sidang akan dilaksanakan pada tanggal 22 sampai dengan 29 November 2011 di Bali International Convention Center, The Westin Resort, Nusa Dua, Bali, dihadiri oleh lebih dari 500 orang delegasi. "Masing-masing dipimpin oleh duta besar/pejabat tinggi negara penentu kebijakan bidang kebudayaan yang mewakili 134 lebih negara, pihak perwakilan organisasi-organisasi internasional, pakar budaya, perwakilan organisasi non pemerintah terkemuka serta lainnya," katanya. Sekretariat UNESCO dari Paris telah melakukan kunjungan awal ke Jakarta dan Bali untuk melihat kesiapan Indonesia. "Kunjungan telah dilaksanakan pada tanggal 16 sampai dengan 22 April 2011 oleh Oda Lehmann dan David Martel Pintado, untuk membahas teknis persiapan dan pelaksanaan sidang dengan tim sekretariat biro/panitia Indonesia," katanya.(*) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan