KOMPAS.com - Internasional |
10 Downing Sreet pun Disapa William-Kate Posted: 27 Apr 2011 02:49 AM PDT LONDON, KOMPAS.com - Siapapun yang pernah bertandang ke London biasanya melewati Whitehall dan kemudian berhenti sejenak di jalan yang tidak begitu lebar namanya Downing Street. Nah di jalan yang kecil inilah terdapat kantor Perdana Menteri Inggris, negara besar di Eropa dan Dunia. Dari sinilah sehari-hari PM Inggris dan sekarang punya wakil mengendalikan urusan negaranya. Kompasianer yang menetap di London, Asep Setiawan, melaporkan pandangan matanya untuk media warga Kompasiana menjelang hari-hari penentuan pernikahan William-Kate. Berikut tulisan lengkapnya... Tentu kereta kencana Sang Pangeran dan Miss Catherine (sebutan resmi dalam situs formal perkawinan anggota keluarga Kerajaan Inggris ini) akan melewati "gang" Downing Street. Mungkin juga sedikit menengok kantor sang eksekutif yang sempit dibandingkan Istana Buckingham yang luas. Padahal kekuasaan kini berada di tangan PM bukan Ratu Elizabeth. (Oh iya ingin rasanya bercerita juga mengenai negeri dongeng sang pangeran dan ratu di era Inggris modern ini) Karena pada hari H pasti akan banyak orang berjubel mulai dari Gereja Westminster Abbey dan susah bergerak, tidak ada salahnya menengok kantor PM ini untuk melengkapi pemandangan dalam perjalanan kereta William-Kate. 10 Downing Street termasuk alamat penting dan populer karena dari kantor PM inilah muncul berbagai keputusan termasuk salah satu keputusan terbaru memangkas anggaran negara karena krisis moneter tahun 2008. Ribuan orang diberhentikan sebagai pegawai negeri karena krisis ini. Bangunannya sangat sederhana namun kesibukan di dalamnya mungkin bisa disebut hampir setiap hari tanpa henti. (Foto dari situs resmi Downing Street) Di Downing Street terdapat beberapa bangunan yang salah satunya adalah kantor PM Inggris. Coba kita tengok sebentar soal sejarah gedung ini dan siapa saja yang berada di sana. Kita akan kaget ternyata PM dan keluarganya tinggal secara resmi di 10 Downing Street ini. Dalam istilah PM Margareth Tatcher,"Living above the shop". Tinggal di atas rumah toko, begitulah kira-kira terjemahannya. Ya benar memang kantornya di bawah dan rumahnya di atas, sempit dan terbatas. Tatcher tepat sekali menggambarkannya sebagai ruko. Nama Downing Street yang terletak di Whitehall ini merupakan tempat penting bagi pemerintahan Inggris. Disinilah PM dan Menteri Keuangan berkantor mengendalikan pemerintahannya. 10 Downing Street juga merupakan tempat tinggal resmi dari PM Inggris yang disebut PM Margaret Tatcher seperti rumah toko alias ruko. (Foto: Asep) Selama lebih dari 200 tahun, Downing Street ini telah menjadi tempat pejabat paling penting Inggris, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan yang dalam istilah di Inggris disebut Chancellor of the Exchequer. Kalau 10 Downing Street kantor dan kediaman resmi Perdana Menteri maka nomor 11 Downing Street merupakan kantor dan kediaman Menteri keuangan. Saat ini rumah nomor 10 dihuni PM David Cameron dan Menteri Keuangan George Osborne. Karena koalisi sekarang ada jabatan Wakil PM yang dipegang Nick Clegg. Kantor PM Inggris dapat dilihat dengan bangunan bercat hitam di sebelah kanan. Sulit sekarang menengok bangunan itu dari dekat karena penjagaan yang ketat dan hanya orang-orang tertentu, undangan dan media yang bisa melalui jalan ini. Meski terlihat kecil di depan namun bangunan di belakangnya cukup luas. Penampakan bangunan yang sederhana dari depan namun isinya orang-orang penting dengan keputusan penting yang mengendalikan negeri berpenduduk sekitar 70 juta ini. (Foto:Asep) Tahukah Anda ketiga orang penting ini masih muda dan saya ingin bercerita banyak soal pemimpin muda Inggris ini. Singkat saja dulu ya Cameron lahir 9 Oktober 1966, Osborne lahir 23 Mei 1971 dan Clegg lahir 7 Januari 1967. Luar biasa !, negeri modern ini dipimpin kaum muda kelahiran 1960-an dan 1970-an. Nanti ya saya singgung lebih dalam. Kembali ke sejarah Downing Street ini, letaknya di Whitehall dan diantara Houses of Parliament dan Buckingham Palace. Jalan ini dibangun katanya tahun 1980-an oleh Sir George Downing, Baronet pertama (1632-1689) di sebuah mansion yang disebut Hampden House. Mr Downing ini adalah seorang tentara dan diplomat yang mengabdi ketika berkuasanya Oliver Cromwell dan Raja Charles II. Menurut catatan sejarah, Downing membangun satu baris rumah yang disebut townhouse "for persons of good quality to inhabit in…". Kalau melihat sekarang ungkapan ini mungkin masuk kedalam kategori pejabat penting di Inggris. Untuk merancang bangunannya Downing meminta Sir Christopher Wren. Antara tahun 1682 sampai 1684, Downing telah membangun townhomes dua lantai dilengkapi dengan garasi untuk kuda, gudang dan pemandangan luas ke St James's Park. Taman inilah yang merupakan halaman bermain dari Buckingham Palace. Yang pernah berkunjung ke Istana Ratu Inggris ini sudah dapat dipastikan akan melewati St James's Park yang luas dan indah dengan danau di tengahnya. Tentu pula dengan angsa yang berenang serta kadang manja meminta makanan kepada para pengunjung meski sebenarnya dilarang memberikan roti dan semacamnya. Kualitas bangunan yang kemudian menjari kantor PM ini digambarkan oleh PM Winston Churchill sebagai "rumah yang seperti gampang goyah dan tidak kuat yang dibangun kontraktor yang mencari keuntungan". Sudah sejak lama memang Downing Street ini cul de sac, artinya ujung jalannya tertutup sehingga lebih nyaman dan tidak berisik serta terjaga privasinya. Saat saya berkunjung tahun 1993-94 jalan pintu masuk ke 10 Downing Street masih terbuka dan hanya dipasang semacam penghalang tidak permanen. Kemudian tahun 2000 sudah dipasang pagar tinggi dan tahun 2011 semakin tinggi pagarnya dan dijaga pula oleh petugas keamanan bersenjata lengkap. Polisi bersenjata lengkap dengan senapan setiap hari menjaga kantor PM dan pejabat tinggi lainnya di Downing Street ini. Seperti tampak ketika diambil fotonya 24 April 2011, kesiagaan tetap terlihat meski hari Minggu. Polisi di Inggris biasa mengenakan baju putih seperti seragam pegawai negeri tidak seperti tentara. Penampakannya seperti memperlihatkan kedekatan dengan masyarakat. Saya teringat dulu ketika polisi ceramah mengatakan kira-kira begini : "Saya hadir untuk melayani dan melindungi Anda". (Foto:Asep) Situasi dunia yang diwarnai dengan ancaman pembom mobil dan juga di dalam negeri dengan unjuk rasa yang semakin berani menyebabkan keamanan diperketat. Kita tidak bisa lagi menikmati dan melihat 10 Downing Street dari dekat. Melihat betapa sederhananya kantor dan kediaman PM Inggris ini dan betapa negara besar ini pejabat-pejabat terpentingnya tinggal di sebuah "Ruko" sehingga Tatcher melukiskannya sebagai tinggal di atap toko. Dan ruko PM inilah yang juga akan dilalui rombongan keluarga Kerajaan Inggris pada saat perkawinan Pangeran William-Kate Middleton. Di sebelah kanan Downing Street terdapat gedung pemerintahan yang terlihat megah menghadap Whitehall. Bangunan yang antik ini tetap dipertahankan keasliannya meski perkembangan arsitektur bergerak cepat. Downing Street juga gedung di Whitehall dipertahankan keasliannya dan sejarahnya yang tentu akan menarik para wisatawan yang bertandang ke London. (Foto:Asep) Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Perjanjian Camp David Mau Dibatalkan Posted: 27 Apr 2011 01:08 AM PDT KAIRO, KOMPAS.com — Sebuah jajak pendapat yang dilansir surat kabar Mesir, Al Ahram, Rabu (26/4/2011), mengungkapkan bahwa sebagian besar rakyat Mesir menginginkan agar perjanjian perdamaian dengan Israel pada tahun 1979 dibatalkan. Jajak pendapat yang dilakukan dari 24 Maret hingga 7 April itu mencatat 54 persen warga Mesir menginginkan Perjanjian Camp David itu dibatalkan saja dan 36 persen meminta dipertahankan. Sebanyak 1.000 warga Mesir yang secara acak diwawancarai langsung satu per satu itu memiliki perbedaan pandangan antara kalangan masyarakat berada dan warga berpendapatan rendah. Tercatat 60 persen warga yang berpendapatan rendah mendukung pembatalan perjanjian perdamaian tersebut, sementara 45 persen masyarakat kelas menengah ke atas ingin perjanjian perdamaian itu tetap dipertahankan. Menyangkut masa depan demokrasi di Mesir pascarevolusi 25 Januari, 54 persen warga Mesir optimistis akan lebih baik. Sebanyak 77 persen rakyat Mesir merasa senang dengan tumbangnya rezim pimpinan Presiden Hosni Mubarak pada 11 Februari dan 65 persen menerima keadaan saat ini. Mengenai pemilihan umum anggota parlemen pada September dan pemilihan presiden pada November 2011, sebanyak 41 persen yakin pemilu akan berjalan bebas dan jujur serta sekitar 59 persen menyatakan masih ragu dengan keabsahan pemilu pertama pascarevolusi tersebut. Figur yang diidolakan adalah Marsekal Mohamed Hussein Tantawi, penguasa transisi Mesir saat ini, dengan meraih 90 persen dukungan. Militer mendapat dukungan 88 persen dan Ikhwanul Muslimin meraih 75 persen suara dukungan dibandingkan dengan 70 persen dukungan untuk Gerakan Pemuda, 6 April. Adapun calon-calon presiden, mantan menteri luar negeri, dan Sekjen Liga Arab Amr Moussa meraih dukungan 88 persen, diikuti 70 persen untuk pemimpin oposisi dari Partai Al Ghad, Aiman Nur; dan mantan Ketua Badan Atom Internasional Mohamed ElBaradei meraih 57 persen dukungan, demikian hasil survei itu. Pandangan negatif warga Mesir terhadap Amerika Serikat, menurut angket tersebut, sedikit bergeser dari 82 persen tahun lalu menjadi 79 persen. Mengenai pengaruh AS terhadap perkembangan politik di Mesir, 39 persen menyebut pengaruh negatif, 22 persen pengaruh positif, dan 60 persen menyatakan tidak percaya dengan Presiden Barack Obama. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan