detikcom |
Sikap Pemerintah Soal NII Dinilai Mendua Posted: 28 Apr 2011 12:24 PM PDT Jumat, 29/04/2011 02:24 WIB "Ada sikap yang mendua, dalam arti hal ini dianggap ancaman, tapi negara juga menggunakan isu ini sebagai isu politik untuk mendiskreditkan umat Islam. Kami dari ormas Islam menjadi merasa tersinggung dan sakit hati," kata Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin di sela-sela acara Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah di Jl Menteng Raya, Jakarta, Kamis (28/4/2011). Menurut Din, negara menggunakan isu tersebut untuk mencegah pergerakan politisi Islam di dunia politik. Padahal mayoritas tokoh Islam sudah jelas sikapnya dalam mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Dulu negara menggunakan isu Islam militan untuk memukul umat Islam, contohnya Komando Jihad. Isu ini sengaja dibuat untuk mendiskreditkan umat Islam agar tidak muncul di politik. Padahal mayoritas umat Islam sikapnya sudah jelas untuk mendukung NKRI," katanya. Din berpendapat, pemerintah harus mengerahkan badan yang dimilikinya untuk menanggulangi permasalahan ini karena apabila hanya ditangani oleh ormas Islam, cakupannya masih terbatas. "Ini kasus sudah ada, pemerintah harus introspeksi bahwa ada tugas negara yang tidak dijalankan dengan baik. Di Kementerian Agama ada Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam yang bertugas untuk membimbing umat. Kalau ormas itu ada keterbatasan, Muhammadiyah hanya bisa membimbing umat Muhammadiyah. Maka pemerintah harus lebih maksimal," katanya. (mok/mok) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com |
Duarr! Ledakan di Kafe Argana Tewaskan 14 Orang Posted: 28 Apr 2011 12:22 PM PDT Jumat, 29/04/2011 02:22 WIB "Menurut informasi yang saya miliki, bisa saja dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri," ujar seorang petugas gubernur setempat seperti dilansir AFP, Jumat (29/4/2011). Bahan peledak yang digunakan pelaku bom bunuh diri mengandung material paku. "Kami menemukan paku dalam tubuh salah satu jenazah," kata petugas yang berada di rumah sakit. 14 Korban tewas terdiri dari 11 orang warga negara asing dan tiga lainnya merupakan warga Maroko. Kafe Argana terletak di pusat kota dan merupakan tempat favorit untuk dijadikan target para teroris. Pihak berwenang masih menyelidiki ledakan tersebut. Sementara petugas lain menduga, peristiwa itu terjadi akibat ledakan gas. Seorang saksi mata mengungkapkan kesaksiannya pada detik-detik sebelum terjadinya ledakan. "Satu persatu masuk, memesan jus jeruk dan beberapa menit kemudian meledakkan dirinya sendiri," kata saksi. Namun, saksi lain yang mengutip beberapa stasiun radio Maroko mengatakan, pelaku meletakkan sebuah tas dan segera keluar dari dalam kafe. Sementara seorang warga bernama Latifa Idrissi mengatakan, ledakan terjadi persis di depan kafe dan melukai manajer kafe. Sumber petugas medis mengatakan, 5 dari 11 korban tewas adalah wanita. (mei/mok) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com |
You are subscribed to email updates from detiknews To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan