Sabtu, 26 Mac 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


RI Turut Prihatin Atas Gempa Myanmar

Posted: 26 Mar 2011 01:30 AM PDT

JAKARTA – Gempa berkekuatan 6,8 skala richter mengguncang Myanmar pada Kamis 24 Maret malam. Gempa mengakibatkan sedikitnya 75 korban tewas. Atas bencana tersebut Pemerintah RI menyampaikan keprihatinannya.
 
Dalam keterangan pers yang dikirmkan pada Okezone, Sabtu (26/3/2011), Pemerintah RI menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya gempa bumi di Negara Bagian Shan, Myanmar, pada tanggal 24 Maret 2011, yang diberitakan telah menewaskan setidaknya 75 orang hingga hari ini.
 
Pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa yang tulus dan rasa duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa, luka-luka dan kerusakan fisik yang terjadi.
 
Dalam keterangan pers tersebut juga dinyatakan bahwa Pemerintah RI dan Rakyat Indonesia siap berkontribusi dan membantu upaya Pemerintah dan Rakyat Myanmar dalam menghadapi musibah ini.
(rhs)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Bocah Perokok di Pamekasan Jalani Terapi

Posted: 26 Mar 2011 01:29 AM PDT

PAMEKASAN- Masih ingat dengan Morgan bocah 2 tahun di Pamekasan, Madura, yang gemar merokok. Saat ini bocah tersebut telah mengikuti terapi untuk menghilangkan ketergantungannya dengan rokok.

Terapi tersebut dilakukan Dinas Kesehatan Pamekasan yang terdiri dari bidan, perawat, perangkat desa, dan kedua orangtua Morgan. Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan Ismail Bey menceritakan, terapi awal yang dilakukan yakni menjauhkan Mordan dari asap rokok.

"Setiap pagi, siang, dan sore hari, tim yang dipimpin bidan desa mengawasi lingkungan di sekitar rumah Morgan. Tim berusaha mensterilkan lingkungan bermain Morgan dari asap rokok," kata Ismail Bey ketika ditemui di kediaman orangtua Morgan, Sabtu (26/3/2011).

Tim terapi, lanjut Ismail, menyiapkan biskuit, permen, dan mainan anak-anak sebagai media pengalih perhatian. "Senjata" ini dilakukan jika Morgan merengek minta rokok.

"Alhamdulillah, sekarang Morgan sudah mulai lupa dengan kebiasaan merokok," ujar Ismail.

Keberhasilan ini, lanjut Ismail, terbantu atas kerja sama orangtua Morgan yang kini menyadari bahaya asap rokok bagi tumbuhkembangnya Morgan.

Kebiasaan merokok Morgan berawal dari lingkungan yang cukup mendukung. Morgan yang sejak bisa merangkak dibiarkan bermain di kolong surau bambu di depan rumahnya, sering menemukan puntung rokok yang masih menyala.

Kontan saja, Subaidah membuang puntung rokok dari tangan Morgan. Saat itulah, Morgan menangis sejadi-jadinya. Alhasil, Subaidah tak kuasa menghentikan tangisan Morgan.

Morgan kecil terdiam dari tangisannya setelah ibunya memungut puntung yang dibuangnya dan disodorkan kembali ke tangan Morgan. Sejak itulah, Subaidah membiarkan Morgan mengisap rokok.
(Dedy Prianto/SUN TV/kem)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan