Selasa, 1 Februari 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Pakar: Buku SBY Bermanfaat bagi Siswa

Posted: 01 Feb 2011 06:32 AM PST

Seorang guru menunjukan buku seri Lebih Dekat dengan SBY untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Islam Terpadu Lukman Al Hakim, Tegal, Jateng, Sabtu (22/1). (ANTARA/Oky Lukmansyah)

Bisa jadi identifikasi itu muncul dan menuntut mereka sehingga menjadi orang yang diidentifikasinya

Berita Terkait

Video Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Guru Besar sekaligus Psikolog Universitas Indonesia Prof Dr M Enoch Markum menilai beredarnya buku tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sejumlah Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, bermanfaat besar bagi perkembangan kejiwaan siswa di usia pembentukan karakter.

"Menurut saya manfaatnya banyak, bahkan perlu diperbanyak dan dijadikan koleksi di perpustakaan. Anak-anak di usia itu membutuhkan seorang figur panutan karena akan melekat di benak mereka sosok tokoh yang akan menjadi tauladan yang harus ditiru," katanya di Jakarta, Selasa.

Dari tinjauan psikologi, kata Enoch, dengan adanya buku SBY yang menjadi bacaan, siswa sekolah akan melakukan proses identifikasi yang akan direkamnya pada alam bawah sadar dan akan muncul kembali saat siswa sudah mulai menginjak pada proses pencarian jati diri.
     
"Bisa jadi identifikasi itu muncul dan menuntut mereka sehingga menjadi orang yang diidentifikasinya," katanya.
     
Jika buku itu menuai kontroversi, menurutnya, tidak lain karena ada lawan politik SBY yang menggunakan buku itu sebagai "peluru" untuk menyerangnya.
      
"Bagi lawan politiknya ini jelas amunisi, sedangkan bagi anak-anak dia bisa jadi seorang tauladan yang harus ditiru," kata profesor berusia 69 tahun itu.
     
Meski demikian, Enoch meminta sebaiknya jangan hanya profil tentang SBY yang dijadikan bahan bacaan di sekolah, namun juga semua tokoh Indonesia dari semua lapisan dan disiplin ilmu, termasuk seniman dan tokoh agama.
     
Menurutnya, hal itu penting karena anak-anak nanti akan mengagumi tokoh sesuai nalurinya.
     
"Misalnya kalau ada yang ingin jadi tentara, anak-anak akan suka membaca biografi tentang Jenderal Besar Sudirman," katanya.
      
Enoch mengungkapkan, tidak sedikit orang-orang yang menjadi tokoh besar memiliki tokoh idola di masa kecilnya. Enoch menyebut contoh sosok Mike Tyson, bekas juara dunia tinju yang semasa kecil sangat mengidolakan petinju besar Muhammad Ali.
     
"Buktinya saat ini hampir seluruh dunia kenal siapa Tyson, terlepas pribadinya yang kontroversi," kata pria yang mendapatkan gelar doktor di Fakultas Psikologi UI pada 12 Desember 1998 tersebut.
     
Berdasar pengalamannya saat kuliah di University of Queensland, Australia, setiap atlet yang mendapatkan medali emas di Olimpiade diwajibkan untuk melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah.
     
"Mereka diwajibkan untuk bercerita tentang pengalamannya dan apa yang dilakukan sehingga bisa meraih medali itu," katanya.
     
Seperti diberitakan, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menegaskan tak akan menarik 10 buku seri SBY yang beredar karena pengadaan buku pengayaan siswa tersebut sudah sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku.

(S024/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Pemerintah Diharapkan Dukung Reformasi di Mesir

Posted: 01 Feb 2011 05:49 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diharapkan memiliki sikap politik tegas dengan mendukung reformasi dan kebebasan demokrasi yang selama sepekan terakhir terus diserukan oleh rakyat Mesir.

"Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga, maka saya harapkan pemerintah bersikap kritis dan mendukung reformasi yang diserukan rakyat Mesir," kata anggota Komisi I DPR Sidarto Danusubroto di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan, pemerintah harus mendorong reformasi yang diinginkan rakyat Mesir sebagaimana dukungan tersebut juga disampaikan oleh negara-negara lain yang menjunjung tinggi asas demokrasi.

"Pemerintahan yang bersifat otoriter harus segera ditinggalkan, menghentikan tindak kekerasan, dan tentunya melindungi HAM," tambah Sidarto.

Dengan adanya proses reformasi ini, lanjutnya, diharapkan keadaan rakyat Mesir ke depan akan membaik, khususnya untuk demokrasi dan HAM.

Sidarto menyatakan prihatin terhadap jatuhnya korban dalam krisis di Mesir dalam sepekan terakhir.

Seperti diberitakan, situasi terakhir di Mesir semakin mencekam. Pengunjuk rasa telah mengumumkan mogok massal dan menyerukan pawai massa di ibu kota pada hari ini.

Hari kedelapan protes antipemerintah yang telah menelan setidaknya 125 nyawa dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi ini tetap menuntut Presiden Hosni Mubarok untuk segera turun dari kursi kepresidenan.

Guna meredam aksi unjuk rasa tersebut, pemerintah Mesir mengerahkan kurang lebih 800 tentara ke Semenanjung Sinai atas persetujuan Israel guna meningkatkan keamanan ketika unjuk rasa meluas ke seluruh Mesir.(*)
(T.KR-VFT/S024)

Editor: Ruslan
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan