Jumaat, 7 Januari 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Anggota DPR Minta Polri Usut Plesiran Gayus

Posted: 07 Jan 2011 06:56 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo meminta Polri mengusut tuntas jaringan mafia di balik plesiran tersangka kasus dugaan penggelapan pajak Gayus Tambunan ke luar negeri.

"Tidak mungkin Gayus Tambunan bisa leluasa pergi ke luar negeri jika tidak ada beking kuat di belakangnya," kata Bambang Soesatyo, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pengakuan Gayus Tambunan yang membenarkan dirinya sudah pergi ke Singapura, Malaysia, dan Makau, harus dijadikan pintu masuk untuk membongkar siapa saja yang terlibat dalam jaringan mafia yang melindungi Gayus selama ini.

Kasus plesiran Gayus Tambunan ke luar negeri, kata dia, merupakan pukulan telak bagi aparat penegak hukum dan Satgas Mafia Hukum.

Dengan pengakuan Gayus Tambunan tersebut, menurut dia, kepercayaan masyarakat terhadap sistem penegakan hukum di Indonesia jadi merosot tajam.

"Masyarakat secara telanjang dipertontonkan bagaimana bobroknya aparat penegak hukum," kata politisi dari Partai Golkar ini.

Bambang juga mempertanyakan, kesepakatan yang dibuat Satgas Mafia Hukum dengan Gayus Tambunan saat mereka bertemu di Singapura sebelum mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu masuk rumah tahanan.

Menurut dia, ada kesan melakukan pembiaran terhadap Gayus Tambunan yang plesiran ke luar negeri dengan tujuan tertentu.

"Jika Satgas Pemberantasan Mafia Hukum menyatakan Gayus Tambunan pergi ke luar negeri untuk menyelamatkan asetnya, itu juga aneh," kata Bambang.

Menurut dia, itu artinya Satgas Pemberantasan Mafia Hukum pada pertemuan dengan Gayus Tambunan di Singapura yang disebut kebetulan, sebenarnya sudah mengetahui Gayus banyak menyimpan aset di luar negeri.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan, Polri sudah meminta keterangan kepada Gayus Tambunan yang mengakui dirinya bersama istri pergi ke luar negeri yakni ke Singapura, Malaysia, dan Makau.

Anton menambah, Gayus juga mengakui memperoleh paspor atas nama Sony Laksono melalui jasa calo.

"Polri saat ini masih mengembangkan motif Gayus ke luar negeri," katanya.(*)

(T.R024/Z002/R009)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

KPK Ungkapkan Modus Operandi Penyelewengan Keuangan

Posted: 07 Jan 2011 06:43 AM PST

Gorontalo (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan modus operandi yang biasanya dilakukan dalam penyelewengan pengelolaan keuangan daerah.

Hal ini dikemukakan Wakil ketua KPK Bidang Pencegahan, pengawasan internal dan pengaduan masyarakat, Haryono Umar, di Gorontalo,dalam sebuah seminar tentang pengelolaan keuangan daerah, Jumat.

Dia mengatakan dalam modus ini, penanggung jawab atau pejabat pengelola keuangan, memanfaatkan dana kas daerah untuk disimpan pada bank tertentu, yang bersedia memberikan komisi atau bunga khusus pada pejabat bersangkutan

"Penyelewengan ini bisa juga dengan cara memerintahkan stafnya untuk mencairan suatu mata anggaran tertentu dalam APBD, untuk ditransfer ke rekening pejabat yang bersangkutan, tanpa ada rincian pertanggung jawaban," Ujarnya.

Modus lainnya, juga bisa dilakukan dengan cara kerjasama antara pejabat daerah dengan anggota DPRD, dalam proses "menggol-kan" suatu mata anggaran, yang bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Selain itu, lanjutnya, ada juga modus penyelewengan dengan melakukan rekayasa untuk menunjuk rekanan tertentu,dengan harga yang sudah diatur atau mark up.

"Dengan demikian, sebagian keuntungan yang diperoleh rekanan diberikan dan dinikmati oleh pejabat bersangkutan," Kata dia.(*)
(T.KR-SHS/M031/R009)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan