Sabtu, 1 Jun 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Bayi Berlumur Darah Ditemukan di Depan Pintu Rumah

Posted: 01 Jun 2013 08:05 AM PDT

SITUBONDO, KOMPAS.com — Warga Dusun Padegan, Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Situbondo, Jawa Timur, dihebohkan dengan penemuan bayi perempuan, Sabtu (1/6/2013). Bayi berjenis kelamin perempuan seberat 3 kg dan panjang 45 cm itu ditemukan di pintu depan rumah milik warga setempat.

Bayi itu kali pertama ditemukan Mawardi (23), menantu pemilik rumah Hj Nuraini. Kondisi sebagian tubuh bayi ini masih berlumuran darah dengan dibungkus kain berwarna coklat dan diletakkan di dalam kardus bekas air mineral, tetapi ari-arinya sudah terpotong.

Dugaan sementara bayi yang tidak berdosa itu merupakan hasil hubungan gelap, dan bayi tersebut sengaja dibuang oleh orangtuanya. Mawardi lalu melaporkan penemuan bayi itu ke kepala Desa Bugeman. Setelah itu warga melapor ke Polsek Kendit dan petugas mendatangi lokasi kejadian untuk olah tempat kejadian perkara (TKP). Pihak kepolisian langsung membawanya ke Puskesmas Kendit agar bayi itu diperiksa dan mendapatkan perawatan.

"Saya baru tahu jika ada bayi di pekarangan rumah. Itupun saat akan menutup toko, saya mendengar ada suara bayi yang menangis. Namun, setelah dicek dan dilihat ternyata di dalam kardus ada bayi perempuan. Pada saat itu pula saya memanggil istri dan langsung mengambil bayi tersebut," terang Mawardi, Sabtu (1/6/2013).  

Menurutnya, sebelum dirinya menemukan bayi berjenis kelamin perempuan tepat di pintu depan rumahnya,  pada Jumat (31/5/2013) sekitar pukul 21.00 WIB, dirinya mendengar ada sepeda motor secara tiba-tiba berhenti di depan rumahnya, tetapi karena tidak curiga dengan motor itu, dia pun tidak menghiraukannya.

"Sekitar 15 menit setelah sepeda motor itu pergi, tiba-tiba ada suara tangisan bayi yang cukup keras," kata Mawardi.  

Pantauan Kompas.com, informasi tentang penemuan bayi berjenis kelamin perempuan itu cepat menyebar sehingga dengan hanya hitungan menit puluhan warga setempat yang penasaran langsung berdatangan ke rumah Hj Nuraini. Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku yang sengaja membuang bayi tersebut.

Editor : Farid Assifa

Ini Tips SMPN 1 Kota Magelang Raih Nilai UN Tertinggi Nasional

Posted: 01 Jun 2013 07:37 AM PDT

MAGELANG, KOMPAS.com — Menduduki peringkat pertama nasional dalam perolehan nilai hasil ujian nasional (UN) 2013/2013 menjadi kebanggaan tersendiri bagi SMP Negeri 1 Kota Magelang, Jawa Tengah. Sebab, prestasi ini adalah yang pertama kali dicapai dalam sepanjang sejarah.

"Pada tahun ajaran ini sekolah kami mampu mencapai nilai rata-rata hasil UN 9,14. Pencapaian ini adalah yang terbaik dalam sepanjang sejarah," ungkap Kunadi, Kepala SMP Negeri 1 Kota Magelang, Sabtu (1/6/2013).

Menurutnya, tahun ajaran lalu, sekolah tersebut hanya dapat mencapai peringkat 6 nasional. Padahal, kata Kunadi, tahun ajaran ini tingkat kesulitan soal-soal lebih tinggi dibanding tahun lalu. Ditambah lagi dengan sistem 20 paket soal yang berbeda tiap kelas. Sementara itu, tahun lalu hanya 5 paket soal berbeda tiap ruang.

Kunadi menyebutkan, dari 162 siswa peserta UN, sebanyak 71 di antaranya meraih nilai 10 untuk mata pelajaran matematika, kemudian dua siswa nilai 10 untuk Bahasa Inggris, dan tiga siswa meraih nilai 10 untuk IPA.

"Pencapaian ini adalah hasil kerja keras kami, bukan hanya para siswa akan tetapi adanya sinergitas antara siswa, tim guru, karyawan, komite, dan juga orangtua wali murid," tuturnya.

Untuk dapat meraih prestasi tersebut, Kunadi mengakui, memang harus ada strategi antara lain selalu menerapkan profesionalitas guru, utamanya guru yang mengampu mata pelajaran yang di-UN-kan. Selain itu, pihaknya juga senantiasa menekankan pada proses dan kualitas pembelajaran pada siswa.

"Meski status sekolah kami sudah tidak Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) lagi sejak Januari lalu, tapi kami tetap optimistis, bekerja keras dan tetap mepertahankan prestasi belajar anak didik kami," tuturnya.

Wakil Kepala SMP Negeri 1 Kota Magelang Sri Endah Cahyani menambahkan, untuk memacu prestasi siswa, pihak sekolah sudah menerapkan disiplin sejak mulai masuk kelas IX. Siswa sudah diwajibkan mengikuti pendalaman materi atau biasa disebut jam ke-0 (pukul 06.00 - 07.00 WIB).

"Pada jam tersebut mereka harus mengerjakan soal-soal ujian tahun-tahun sebelumnya. Kemudian dibahas bersama guru mata pelajaran yang bersangkutan. Setiap sebulan sekali siswa juga wajib mengikuti tes kompetisi. Di sini siswa menjadi terbiasa mengerjakan soal-soal dan berkompetisi secara sehat," jelasnya.

Selain latihan soal secara intensif, pihaknya juga melatih siswa untuk disiplin dalam berdoa. Setiap hari siswa-siswa yang beragama Islam dianjurkan untuk menjalankan shalat dhuha berjemaah di masjid sekolah. Demikian pula bagi yang non-muslim, juga disediakan waktu khusus untuk berdoa di sekolah.

Yang lebih penting pula, kata Sri, pihak guru juga senantiasa menerapkan sikap jujur dan mandiri. Hampir setiap ujian sekolah maupun ujian nasional, guru-guru tidak pernah melakukan pengawasan yang berlebihan.

"Ini kami terapkan untuk melatih kejujuran dan percaya diri anak-anak. Jika kami para guru sudah terlalu ketat dalam pengawasan, misalnya keliling kelas memperhatikan siswa satu persatu justru membuat anak takut dan merasa tidak diberi kepercayaan," pungkasnya.

Sekolah yang terletak di Jalan Pahlawan Kota Magelang ini memang dikenal dengan sekolah unggulan terbaik di Kota Magelang. Ribuan prestasi telah ditorehkan oleh siswa-siswa dan para guru sekolah ini. Tidak hanya prestasi akademik tapi juga nonakademik, baik tingkat kota/kabupaten, provinsi, nasional bahkan Internasional.

Untuk bisa masuk di sekolah ini pun, calon siswa harus mengikut beberapa tahapan seleksi. Antara lain harus mengikuti tes tulis khusus yang diselenggarakan sekolah. Kemudian hasil tes tersebut akan ditambah dengan rata-rata nilai SD.

Editor : Farid Assifa

Tiada ulasan:

Catat Ulasan