Republika Online |
Ini Cara Atasi Kebiasaan Mendengkur Posted: 09 Apr 2013 09:41 AM PDT topnews.net.nz REPUBLIKA.CO.ID, Anda sering mendengkur? Para ilmuwan menemukan cara baru untuk mengatasi kebiasaan mendengkur dengan menggelitik dagu dengan listrik. Alat kecil bertenaga listrik tersebut memberikan kejutan elektrik yang menstimulasi otot-otot di mana kondisi itu berhubungan dengan mendengkur atau henti napas saat tidur (obstructive sleep apnea), lapor laman Dailymail. Kondisi mendengkur terjadi karena otot-otot di sekitar tenggorokan tersebut melemah saat tidur sehingga menghalangi saluran napas. Sebagai terapi baru, teknologi bernama Continuois Transcutaneous Electrical Stimulation tersebut kini tengah menjalani uji coba oleh Guy's and St Thomas' NHS Foundation Trust di London. Elektrik tersebut ditempat di sisi samping tenggorokan secara langsung di bawah rahang. Kejutan elektrik akan menstimulasi otot-otot untuk membuka saluran napas. Sedikitnya 33 orang dengan masalah tidur dilibatkan dalam riset tersebut. Kejutan elektrik untuk 'menggelitik' dagu tidak berlangsung sepanjang malam, melainkan hanya 10 menit saat mulai mendengkur. Uji coba lain, dilakukan dengan peserta enam pasien di Tohoku University School of Medicine, menunjukkan 50 persen perbaikan setelah menggunakan alat ini. Sekarang para ilmuwan di Guy's and St Thomas' NHS Foundation Trust di London mengembangkan versi baru dari perangkat tersebut yang dilengkapai microphone kecil yang akan mendeteksi suara mendengkur dan aliran udara dari hidung. Diperkirakan empat persen dari orang dewasa usia paruh baya mengalami obstructive sleep apnea (OSA) atau henti napas saat tidur yang membuat seseorang mengalami henti napas hingga ratusan kali sepanjang malam.
Rasulullah SAW bersabda:"Barangsiapa yang berwudhu lalu menyempurnakannya, lunturlah dosa-dosanya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya."( HR Muslim) | ||
Gen Kanker Prostat Agresif Ditemukan Posted: 09 Apr 2013 07:01 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian menunjukkan pria pengidap kanker prostat yang mewarisi mutasi gen terancam meninggal dunia. Gen BRCA2 terkait dengan kanker payudara turunan, serta kanker prostat, dan kanker rahim. Kini peneliti mengatakan selain cenderung rentan pada kanker prostat, pria dengan BRCA2 juga lebih cenderung terserang tumor agresif dan sangat sedikit yang bisa bertahan hidup, seperti dilansir laman BBC, Selasa (9/4). Mereka mengatakan para pria ini harus mendapat perawatan segera demi menyelamatkan jiwa mereka. Sekitar satu dari 100 pria pengidap kanker prostat akan memiliki mutasi BRCA2. Para pria ini mungkin bisa mendapat pertolongan dari bedah atau radioterapi, bahkan jika penyakit mereka masih berada di tahap awal dan dikategorikan sebagai berisiko rendah, menurut Journal of Clinical Oncology. Kanker prostat bisa tumbuh dengan sangat lambat atau sangat cepat, dan hal ini sangat sulit diprediksi lebih dini. Beberapa pria bisa saja hidup tanpa mengalami gejala apa pun, meskipun mereka sesungguhnya mengidap kanker ini. Bagi banyak orang, perawatan segera tidak dipandang sebagai hal yang penting. Namun para peneliti mengatakan pria dengan BRCA2 dan kanker prostat harus diobati sedini dan seagresif mungkin karena tumor mereka kemungkinan akan menyebar. Prof Ros Eeles dan rekan-rekannya di The Institute of Cancer Research London dan The Royal Marsden NHS Foundation Trust menemukan kanker prostat meyebar lebih cepat dan berakibat fatal pada pria yang mewarisi gen BRCA2 dibandingkan dengan pria tanpa gen BRCA2. Prostat adalah kelenjar kecil di panggul ditemukan hanya pada pria. Kelenjar tersebut berfungsi membuat bagian cairan dari air mani di mana sperma berenang di dalamnya. Kanker prostat biasanya tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah tumbuh cukup besar untuk mempengaruhi struktur sekitarnya seperti uretra yang membawa urin dari kandung kemih. Hal ini dapat menyebabkan masalah buang air kecil - mulai buang air kecil lebih sering atau kesulitan buang air kecil. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan