Selasa, 9 April 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Banjir Sampang Kembali Renggut Dua Korban Jiwa

Posted: 09 Apr 2013 08:28 AM PDT

Banjir Sampang Kembali Renggut Dua Korban Jiwa

Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Selasa, 9 April 2013 | 15:28 WIB

SAMPANG, KOMPAS.com - Korban tewas akibat banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, hingga hari ini Selasa (9/04/2013) bertambah dua orang lagi. Kedua korban itu masing-masing Muhammad Syafii (40) warag Jalan Kemuning, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota Sampang dan Faruq (17) warga Dusun Babab, Desa Pangelen Kecamatan kota Sampang.

Berdasarkan keterangan sejumlah warga, Syafii yang juga pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, ditemukan tewas mengambang dan tersangkut di ranting pohon di Kelurahan Gunung Sekar. Diduga penyebab tewasnya Syafii karena terseret banjir.

Pihak keluarga Syafii mengaku sudah kehilangan komunikasi sejak kemarin. Mayat Syafii kemudian dibawa ke salah satu yayasan yang lokasinya tidak jauh dari lokasi penemuan mayat.

Hingga berita ini ditulis, pihak keluarga masih belum merawat jenasahnya karena masih dalam suasana panik dan rumah korban masih tergenang banjir.

Sementara jasad Faruq, ditemukan warga di dekat tambak garam di Kelurahan Polagan. Jasad Faruq ditemukan dalam keadaan mengapung. Faruq merupakan rekan Farhan (21) warga Kelurahan Polagan yang juga ditemukan tewas Senin sore (8/4/2013) kemarin.

Hingga hari kedua terjadinya banjir di Kabupaten Sampang, sudah ditemukan tiga korban tewas. Aparat Kepolisian dari Polres Sampang bersama TNI dan pasukan Tagana terus menyisir sejumlah tempat di terkena banjir menngunakan perahu karet. Hingga hingga hari ini, ketinggian air masih mencapai 1,5 meter lebih. 

Editor :

Glori K. Wadrianto

Memeras Perempuan, Oknum Wartawan Diringkus

Posted: 09 Apr 2013 08:24 AM PDT

MALANG, KOMPAS.com - Seorang oknum wartawan media mingguan dibekuk polisi karena diketahui memeras dan mengancam seorang perempuan berinisial M, warga Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Pelaku yang berinisial UD ini ditangkap bersama dua rekannya, yakni ADP dan ER. Ketiganya adalah warga Malang dan Jember, Jawa Timur.

Kabag Humas Polresta Malang, AKP Dwiko Gunawan saat gelar kasus di Mapolresta Malang, Selasa (09/04/2013) menjelaskan, pemerasan berawal ketika salah satu pelaku, UD berkenalan dengan korban, kemudian bertukar nomor telepon.

"Beberapa hari kemudian, pelaku mengajak korban untuk bertemu di salah satu rumah makan di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang," jelas Dwiko, Selasa.

Korban pun menemui pelaku. Saat itu pelaku ditemani dua temannya yang juga mengaku sebagai wartawan, yakni ADP dan ER. Dalam pertemuan itu, pelaku menyampaikan kepada korban bahwa mereka mengetahui hubungan gelap korban dengan pria lain alias selingkuhannya.

"Pelaku mengancam korban akan memberitakan perselingkuhan korban di medianya. Jika korban tak ingin diberitakan, harus membayar uang senilai Rp 5 juta. Karena korban tidak ingin perselingkuhannya diberitakan, akhirnya korban memberikan uang sebesar Rp 1 juta sebagai uang muka," katanya.

Lalu untuk sisanya, jelas Dwiko, korban menjanjikan akan membayarnya dengan ditransfer lewat nomor rekening. Namun belum sempat sisa uang dibayar, korban langsung melaporkan pelaku ke Polresta Malang.

"Berdasarkan laporan korban, polisi menagkap ketiga pelaku itu," katanya.

Saat ini, tambah Dwiko, kasus pemerasan tersebut dalam proses penyidikan. "Karena diduga masih banyak kasus penipuan dan pemerasan yang dilakukan oleh oknum yang mengaku wartawan itu," katanya.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa uang sebesar Rp 1 juta, empat unit telepon seluler, dan dua sepeda motor lengkap dengan STNK.

"Demi keamanan korban, identitas korban masih kami rahasiakan. Itu juga permintaan korban," katanya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan