Isnin, 25 Mac 2013

Republika Online

Republika Online


Pola Makan Mempengaruhi Perilaku Seseorang

Posted: 25 Mar 2013 11:42 AM PDT

Selasa, 26 Maret 2013, 01:42 WIB

paulahealthyliving.com

Makanan sehat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pola makan ternyata bisa mempengaruhi perilaku seseorang, kata Kepala Departemen Ilmu kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Prof M. Juffrie, SpA (K).

"Perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan, namun juga oleh makanan yang dikonsumsi," kata Juffrie pada jumpa pers program Happy Tummy Council, di Jakarta, Senin.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa saluran cerna memiliki hubungan dengan otak. "Saluran cerna juga punya insting. Makanan yang kita makan dan bakteri yang ada di dalam saluran cerna cukup kuat dalam mengganggu perilaku manusia. Oleh karena itu, jika saluran cerna sehat maka perilaku juga pasti sehat," jelas Juffrie.

Lebih lanjut Juffrie menjelaskan bahwa jenis makanan yang dikonsumsi dapat mengubah mikrobiom atau biota bakteri yang hidup dalam saluran cerna.

Saluran cerna manusia merupakan tempat tinggal koloni bakteri dan kuman yang bisa membantu proses cerna dan absorbsi nutrisi. Bakteri baik seperti probiotik dibutuhkan oleh tubuh, sehingga jumlahnya harus lebih banyak dibandingkan dengan bakteri jahat seperti e-coli.

"Perubahan pada mikrobiom memberikan dampak cukup kuat terhadap zat kimia di otak," jelas Juffrie.

Mikrobiom di dalam usus yang mengalami perubahan, dapat mengeluarkan aneka zat yang dapat mengganggu proses dan cara kerja otak. Sebagai contoh, Juffrie menjelaskan bahwa sakit perut akibat salah mengkonsumsi jenis makanan, dapat menyebabkan kecemasan bahkan depresi.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara

Rasulullah SAW bersabda:"Tidak akan masuk neraka orang yang shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, yakni shalat subuh dan ashar."( HR Muslim)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Otak Cerdas Bermula dari Pencernaan yang Sehat?

Posted: 25 Mar 2013 11:22 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kondisi saluran cerna anak ternyata turut berperan untuk menentukan kecerdasan otak anak, kata dokter spesialis dari Divisi Tumbuh Kembang Anak RS Dr.Soetomo, Dr. Ahmad Suryawan, SpA (K).

"Untuk menyehatkan otak anak, saluran cerna juga harus sehat," kata Ahmad Suryawan pada jumpa pers program Happy Tummy Council, di Jakarta, Senin.

Ahmad Suryawan mengungkapkan bahwa otak dengan saluran cerna memiliki hubungan yang sangat erat dan memiliki komunikasi dua arah.

"Komunikasi dua arah antara saluran cerna dengan otak melalui berbagai mekanisme, saat ini dikenal dengan istilah gut-brain axis," jelas Ahmad Suryawan.

Komunikasi ini saling mendukung proses kerja masing-masing organ.

Pada otak, sinap atau sambungan antar sel otak bekerja melalui proses sinyal yang dikirim otak, jelas dia.

"Saluran cerna berfungsi tidak hanya untuk menampung nutrisi, namun juga mampu mempengaruhi sinyal di otak melalui mikrobiota usus," ungkap Ahmad Suryawan.

Selain itu, otak juga membutuhkan energi untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, melalui nutrisi yang diserap baik oleh saluran cerna dan dialirkan kepada otak.

Sementara dari otak, neurotransmiter dapat mempengaruhi perkembangan mikrobiota usus. "Oleh sebab itu, saluran cerna yang sehat harus memiliki mikrobiota berupa kuman atau bakteri baik, supaya sinap otak juga dapat bekerja dengan baik," tukas dia.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan