Sabtu, 9 Februari 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Ide Bisnis Bisa Bernilai Miliaran Rupiah

Posted: 10 Feb 2013 02:11 AM PST

Ide Bisnis Bisa Bernilai Miliaran Rupiah

Penulis : L Sastra Wijaya | Minggu, 10 Februari 2013 | 10:11 WIB

news.com.au

Yin Wang (kiri) menjual bisnisnya bernilai miliaran rupiah di usia 24 tahun.

SYDNEY, KOMPAS.com - Sekolah bukanlah satu-satunya tempat untuk mencapai cita-cita dan menjadi pintu pembuka ke dunia kerja dan industri. Pesan itulah yang ingin disampaikan oleh Yin Wang, seorang pengusaha muda Australia.

Yin Wang (24) bersama dengan timnya baru-baru ini mendapat dana 450 ribu dolar AS (sekitar Rp 4,5 miliar) dari perusahaan telekomunikasi Optus-Innov8 dan beberapa investor lainnya. Para investor ini tertarik dan akan membiayai ide bisnis milik Wang, bernama VenueMob, situs yang menjual gedung pertemuan.

Sekarang VenueMob akan melebarkan sayap dari semula di Melbourne ke Sydney dan negara-negara Asia Tenggara.

Menurut laporan situs news.com.au, keberhasilan ini hanya dua bulan setelah mereka terlibat dalam program percepatan, Accelator Program selama tujuh bulan di Universitas Melbourne.

Yang lebih hebat lagi ini bukanlah "keberhasilan" bisnis pertama bagi Yin Wang. Pada tahun 2011, dia menjual bisnis bernama Crowdmass kepada sebuah grup bernama Groupon, dengan nilai yang tidak diungkapkan, namun diperkirakan seharga ratusan ribu dolar.

Menurut Wang, dia sangat merasa beruntung bahwa ide bisnisnya mendapatkan sambutan dari kalangan investor, namun mengatakan usia dan keberanian untuk melakukan sesuatu merupakan faktor penting dalam keberhasilan tersebut.

"Banyak orang yang terlalu takut untuk melakukan sesuatu. Banyak orang sebenarnya memiliki ide bisnis, namun mereka memilih untuk kerja kantoran, puas dengan gaji yang ada, daripada mengambil resiko untuk melakukan sesuatu sendirian." kata Wang.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L Sastra Wijaya, sekarang fokus Wang selain mengembangkan bisnis yang sudah dimilikinya, dia juga akan membantu mencari para wiraswastawan baru.

"Kita tidaklah perlu hanya berpikir bahwa kita harus sekolah, masuk universitas dan kemudian langsung bekerja. Banyak orang memiliki ide, dan mereka bisa mengejar ide-ide itu semaksimal mungkin." kata Wang.

"Tukang Insinyur" untuk Padamkan Bara Pakistan

Posted: 10 Feb 2013 12:26 AM PST

"Tukang Insinyur" untuk Padamkan Bara Pakistan

Penulis : Josephus Primus | Minggu, 10 Februari 2013 | 08:26 WIB

KOMPAS.com - Gubernur baru untuk Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan akhirnya muncul. Sosok itu bernama Shaukat Ullah Khan. Warta AP pada Minggu (10/2/2013) menyatakan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari menunjuk peraih gelar insinyur itu menjadi orang nomor satu di provinsi yang letaknya di Timur Laut Pakistan. "Pengangkatan Ullah Khan atas nasihat Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf,"kata pernyataan kantor kepresidenan.

Shaukat Ullah Khan bukanlah orang baru di dunia politik Pakistan. Sebelumnya, ia adalah Menteri Federal untuk Negara Bagian dan Kawasan Terdepan. Ullah Khan berasal dari wilayah Bajaur, salah satu wilayah kesukuan yang menjadi basis kuat milisi Taliban.

Di Pakistan, ada tujuh wilayah kesukuan yang terus membara lantaran menjadi benteng kelompok Taliban. Ketujuh wilayah itu memang bak sepelemparan batu jaraknya dengan Afganistan.

Shaukat Ullah Khan yang kini berusia 40 tahun adalah lulusan Universitas Teknologi Taxila pada 1988. Bersama ayahnya, Bismillah Khan, ia sukses mendulang 7.428 suara warga Bajaur. Lantaran dukungan itu, Bismillah Khan sukses memenangi pemilu wakil rakyat pada 1988 dan 1993.

Banyak kalangan berharap Ullah Khan bisa berhasil melahirkan perdamaian di wilayah-wilayah konflik tersebut. Ullah Khan pernah mengatakan kemiskinan menjadi pemicu konflik-konflik berdarah di perbatasan Pakistan.

Shaukat Ullah Khan pernah mengatakan kemiskinan menjadi pemicu konflik-konflik berdarah di perbatasan Pakistan.

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan