Khamis, 8 November 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Kalla: RI-Turki Kesulitan Bantu Warga Rohingya

Posted: 09 Nov 2012 03:33 AM PST

Kalla: RI-Turki Kesulitan Bantu Warga Rohingya

Penulis : Kontributor Denpasar, Muhammad Hasanudin | Jumat, 9 November 2012 | 11:33 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com- Indonesia dan Turki, dua negara yang mendapatkan akses menembus warga Rohingya di Myanmar, mengalami berbagai kesulitan untuk menyalurkan bantuan, karena sejumlah hambatan. Akhirnya, hingga saat ini Indonesia dan Turki baru mampu menyalurkan bantuan berupa makanan dan tim medis.

"PMI dan red cross-nya Turki sama-sama kerja di sana alami kesulitan. Indonesia kirim dokter, tapi sulit bekerja karena soal bahasa," ujar Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla usai pertemuan dengan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, di sela-sela berlangsungnya Bali Democracy Forum (BDF) di Nusa Dua, Jumat (9/11/2012).

Menurut Kalla, tim dari PMI juga bekerja memperbaiki sanitasi air, agar warga Rohingya mendapat kualitas air yang lebih baik. Namun, hal yang paling dibutuhkan warga Rohingya saat ini adalah perumahan.  "Sekarang masih mengalami banyak masalah, dan teknis perizinan. Kita akan bertemu lagi dengan Pemerintah sana untuk bisa bekerja lebih leluasa," jelas Kalla.

Sementara itu, menurut Kalla, Turki lebih banyak meminta masukan dari Indonesia karena kondisi geografis Indonesia yang lebih dekat dengan Myanmar dan lebih paham dengan kondisi di sana.

Editor :

Glori K. Wadrianto

Pentagon: Pesawat Siluman AS Tidak Masuki Wilayah Iran

Posted: 09 Nov 2012 03:13 AM PST

Drone

Pentagon: Pesawat Siluman AS Tidak Masuki Wilayah Iran

Penulis : Simon Saragih | Jumat, 9 November 2012 | 11:13 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com- Pentagon meenagskan bahwa pesawat tanpa awak (drone) AS yang dicoba ditembak Iran tanggal 1 November lalu tidak sedang terbang di wilayah Iran. Pesawat siluman AS itu terbang sekitar 16 nautical miles dari wilayah Iran. Satu nautical miles sama dengan 1,852 kilometer.

Menurut Juru bicara Pentagon George Little, Kamis (8/11/2012) waktu setempat, pesawat siluman itu tidak pernah memasuki jarak sejauh 12 nautical miles dari wilayah Iran, yang dianggap sebagai wilayah Iran.

Berita ini disiarkan di situs CNN, Fox News, ABS News pada hari Kamis. Little mengatakan, pesawat siluman AS itu, MQ1 Predator, diburu lalu ditembak dua kali oleh pesawat jet Iran dua kali. Little mengatakan, dua tembakan itu tidak kena sasaran.

Penembakan itu dilakukan di luar wilayah Iran. Usai tembakan yang melenceng itu pesawat siluman AS menjauh dari wilayah Iran. Dalam waktu singkat pesawat Iran mencoba memburu tetapi segera menghentikan pengejaran.

Pesawat AS itu mendarat di daerah yang tidak disebutkan dan tidak terjatuh sebagaimana diberitakan sebelumnya. Para pejabat AS mengatakan, pesawat tempur Iran jenis Su-25 terlibat dalam kejadian itu.

Aksi ini dilakukan Korps Garda Revolusi Iran. Apakah AS akan memprotes tindakan Iran? "Kami memiliki banyak opsi secara diplomatik dan militer," kata Little.

Akan tetapi, dia tidak mengatakan apakah akan ada aksi militer terhadap Iran. Apakah tindakan Iran dianggap sebagai aksi perang? Little mengatakan dia tidak mau memasuki terlalu jauh ke ranah hukum terkait kejadian itu.

Pada Desember 2011 pesawat sejenis dengan kode RQ-170 jatuh di wilayah Iran. Pihak Iran memberitakan pesawat itu jatuh setelah ditembak oleh Iran. Akan tetapi para pejabat AS mengatakan, pesawat itu jatuh karena kesalahan teknis saat melakukan pemantauan wilayah Iran untuk keperluan CIA.

Editor :

Marcus Suprihadi

Tiada ulasan:

Catat Ulasan