ANTARA - Mancanegara |
Iran kutuk serangan markas stasiun TV di Suriah Posted: 28 Jun 2012 09:09 PM PDT Teheran (ANTARA News) - Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast mengutuk serangan baru pada markas besar saluran TV Al-Ekhbaria pro-pemerintah di dekat ibu kota Suriah Damaskus, kata kantor berita semi-resmi ISNA pada Kamis. Mehmanparast meminta masyarakat internasional dan organisasi-organisasi, yang merupakan pembela kebebasan berbicara dan hak asasi pers untuk mengambil sikap yang jelas dalam mengutuk tindakan tidak manusiawi itu, kata laporan tersebut. Tiga wartawan tewas pada Rabu pagi ketika kelompok-kelompok bersenjata menyerang markas besar TV al-Ekhbaria di daerah pinggiran kota Damaskus. Kelompok-kelompok menembakkan peluru grant berpeluncur roket (RPG) di gedung itu sebelum bom jebakan diletakkan di seluruh gedung dan kemudian meledakkannya, kata televisi pemerintah Suriah mengutip penjelasan Menteri Informasi Emran al-Zoubi. Sementara itu kelompok oposisi Dewan Nasional Suriah pada Kamis menyatakan tidak akan bergabung dalam pemerintah sementara sampai Presiden Bashar mundur setelah diplomat mengatakan utusan khusus Kofi Annan mengusulkan gagasan itu. "Oposisi belum menerima rincian usul Annan itu dan tidak dapat menjawabnya," kata juru bicara Dewan Nasional SuriaH (SNC) George Sabra kepada AFP melalui telepon. "Tetapi sikap keras mereka tetap tidak berubah bahwa oposisi tidak akan ikut serta dalam setiap rencana politik kecuali Bashar al-Assad disingkirkan dari kekuasaan." Sabra mengatakan oposisi akan membicarakan rincian tujuan usul Annan itu sebelum mengambil satu sikap resmi, tetapi menegaskan bahwa prinsip dasar itu dianut oleh "seluruh pendukung oposisi Suriah." Oposisi akan bertemu di Kairo 2 Juli dalam usaha "membangun satu visi bersama bagi periode sementara dan masa depan Suriah," kata Sabra. "Kami bersama dengan rakyat kami dalam konfrontasi besar ini," katanya dan menambahkan Dewan Keamanan PBB harus "bertanggung jawab atas aksi kekerasan yang berlanjut setelah pemerintah itu menghambat semua rencana Arab dan internasional yang mengusulkan satu solusi." |
Tiga anak tewas dalam kekerasan di Suriah utara Posted: 28 Jun 2012 08:10 PM PDT Damaskus (ANTARA News) - Tiga anak tewas dan dua lainnya luka-luka dalam insiden terpisah pada Kamis malam di Provinsi Idlib, Suriah baratlaut, kata kantor berita yang dikelola pemerintah SANA. Dua anak-anak, masing-masing 10 tahun dan 12 tahun, dibunuh oleh ledakan bom rakitan di daerah al-Makhbas di Idlib, kata SANA. Dia menambahkan bahwa dua anak lainnya terluka dalam ledakan itu bersama dengan seorang wanita berumur 21. Kantor berita resmi itu mengatakan bahan alat-alat peledak telah ditanam oleh "para teroris." Seorang anak lainnya berumur enam tahun juga tewas akibat peluru nyasar dari kelompok bersenjata, yang menembak tanpa pandang bulu di kota Azmarine di Idlib. Di kamp Palestina, Yarmouk, yang terletak di ibu kota Damaskus, sebuah truk pick-up kecil meledak di jalan ke-30 ketika kedua orang itu sedang membenahi bahan peledak, kata saksi, dan menambahkan bahwa kedua pria itu tewas. Di pihak oposisi, jaringan aktivis, Komite Koordinasi Lokal, mengatakan bahwa sebanyak 120 orang tewas secara nasional Kamis, 42 di antaranya tewas di sekitar Damaskus. Para aktivis menyalahkan tentara Suriah atas jatuhnya korban tewas setiap hari. Kerusuhan selama 16 bulan di Suriah itu telah menjadi lebih militeristik sebagai bentrokan antara pasukan Suriah dan pemberontak bersenjata, dan baru-baru ini telah mencapai tingkat tinggi terbaru. PBB memperkirakan bahwa lebih dari 10.000 orang tewas selama tahun lalu, sementara pihak berwenang Suriah mengatakan mereka bertempur dengan dukungan kelompok bersenjata asing dan lebih dari 2.000 tentara tewas dalam serangan-serangan terhadap instansi pemerintah. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan