Sabtu, 21 Januari 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Dari Mana Asal Senjata Api Ilegal?

Posted: 21 Jan 2012 12:47 AM PST

JAKARTA- Maraknya peredaran senjata api ilegal di kalangan masyarakat mendorong kepolisian untuk terus memburu penjual senjata api tersebut.

Namun Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Pol Rikwanto menjelaskan, polisi kesulitan melakukan penelusuran senjata api ilegal yang sekarang ini banyak beredar. Pasalnya para pemilik senjata api ilegal tersebut mendapatkan senjata itu dari tangan ke tangan.

"Polisi biasanya menegetahui asal usul senjata api ilegal dari penangkapan pelaku kemudian kita telusuri darimana asalnya. Senjata api ilegal ini kan dapatnya dari berbagai macam jadi tidak hanya dari beberapa tempat," kata Rikwanto kepada wartawan di Markas Polda Jakarta, Sabtu (21/01/2012).

Rikwanto menjelaskan ada beberapa tempat yang menjadi penyebaran senjata ilegal, antara lain dari wilayah-wilayah garis pantai, daerah-daerah dari bekas konflik, dan ada pula senjata-senjata rakitan yang berasal dari home industry.
 
"Kalau dari hasil keterangan pelaku yang pernah tertangkap, mereka biasanya bukan tangan pertama. Mereka biasanya dapat dari si A yang sebelumnya di beli dari si B dan si B bisa jadi dapat dari tempat-tempat tadi dan mereka membeli dengan harga yang berbeda," ungkap Rikwanto. 

Sampai saat ini, polisi masih terus mendalami dan menyelidiki tempat-tempat penyebaran senjata api ilegal tersebut. "Ini tetap akan kita cari tetapi perlu waktu yang lama karena mereka (pelaku yang ditangkap) tidak terkait langsung dengan si pengedar pertama senjata api itu," tandasnya.
(ugo)

Full content generated by Get Full RSS.

Warga Keturunan Tionghoa Kecewa kepada SBY

Posted: 21 Jan 2012 12:31 AM PST

JAKARTA - Etnis Tionghoa merasa kecewa dengan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang selalu absen dalam melindungi rakyatnya. Terutama dalam kasus kekerasan terhadap berbagai etnis.
 
"Seperti juga etnis yang lain, kekecewaan kita kan terhdap kepemimpinan SBY ada tiga, SBY selalu tidak tegas dan ragu-ragu," ujar Ketua Komunitas Glodok, Hermawi F Taslim, saat diskusi Polemik Sindo Radio yang bertemakan "Imlek dan Kiprah Tionghoa Kini," di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (21/1/2012).
 
"Kedua, sering menyampaikan statemen di televisi secara live dan tapi komitmennya tidak dilaksanakan," imbuh Taslim yang pernah menjadi orang dekatnya Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini.
 
Lanjut Taslim, SBY juga seringkali mengutamakan kepentingan partai dibandingkan kepentingan negara.
 
"Contohnya, soal merekrut menteri dia basisnya di Cikeas, tapi soal Nazaruddin dia umumkan di Istana, jadi kadang kita berpikir ini SBY pro rakyat atau partainya," kata Taslim.
 
Menurut Taslim, tiga hal di atas yang yang sumber kekacauan etnis Tionghoa dalam kepemimpinan SBY. "Tiga hal ini yang menurut saya sangat berpengaruh terhadap elektabilitas beliau sebagai pemimpin negara dan pemimpin partai," jelasnya.
 
Dia berharap, pemimpin ke depan harus orang yang benar-benar mengutamakan ketentraman dan keamanan rakyat.
 
"Kita harus belajar dari kepemimpinan yang lalu, sekarang kan orang justru memanfaatkan jabatan kenegaraan untuk mengabdi pada partai, kelompok dan pribadi, ini yang harus dikoreksi," tuturnya.
 
Sementara kata dia, saat ini belum ada calon pemimpin yang muncul saat ini belum memiliki kreteria yang diimpikan.
 
"Kita orang Tionghoa kan sudah jadi bagian dari Warga Negera Indonesia jadi kita minta tinggal dilaksanakan saja UUD 45. Ciptakan keamanan dan keterangan, serta ketertiban agar masyarakat bisa berbakti di bidangnya masing-masing," pungkasnya.

(teb)

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan