KOMPAS.com - Internasional |
Gingrich Kuasai South Carolina Posted: 22 Jan 2012 03:48 AM PST Gingrich Kuasai South Carolina | Kistyarini | Minggu, 22 Januari 2012 | 11:48 WIB COLUMBIA, KOMPAS.com - Persaingan untuk menjadi calon presiden Partai Republik dalam pemilihan presiden Amerika Serikat makin panas setelah Newt Gingrich memenangi pemilihan pendahuluan (primary) South Carolina yang dilaksankan Sabtu (21/1/2012). Kemenangan mantan ketua DPR AS ini cukup mengejutkan karena dalam kaukus Iowa dan primary New Hampshire, Gingrich hanya menempati posisi keempat. Di South Carolina, sebaliknya, Gingrich mendominasi. Meskipun baru 95 persen tempat pemungutan suara (TPS) melaporkan perolehan, keunggulan Gingrich sudah terlihat. Dengan perolehan suara 40 persen, dia jauh mengungguli mantan gubernur Massachusetts Mitt Romney yang hanya merebut 27 persen suara. Sementara itu kandidat lainnya, mantan senator Rick Santorum memperoleh 17 persen suara dan anggota DPR Ron Paul didukung 13 persen. Dalam pidato kemenangannya pada para pendukungnya, Gingrich mengucapkan terima kasih pada "setiap orang di South Carolina yang memutuskan untuk bersamanya dalam mengubah Washington". Keunggulan Gingrich tak lepas dari penampilan kuatnya pada dua kali ajang debat yang digelar di negara bagian tersebut. Sejak sistem primary digunakan oleh Republik pada 1980, inilah untuk kali pertama tiga kandidat berbeda memenangi masing-masing satu penjaringan pendahuluan. Pada kaukus Iowa, Santorum akhirnya dinyatakan sebagai pemenang, sedangkan primary New Hampshire direbut oleh Romney, dan South Carolina menjadi milik Gingrich. Kemenangan di South Carolina bisa jadi merupakan pertanda bagus bagi Gingrich. Sebagai catatan, pemenang primary South Carolina selalu berhasil menjadi calon presiden Republik untuk bersaing dengan calon presiden dari Partai Demokrat. |
Monumen Pertempuran Tarakan Diresmikan di Belanda Posted: 22 Jan 2012 02:29 AM PST Monumen Pertempuran Tarakan Diresmikan di Belanda | Kistyarini | Minggu, 22 Januari 2012 | 10:29 WIB AMSTERDAM, KOMPAS.com - Perangnya di perairan pulau Tarakan, Indonesia, tetapi monumennya justru ada di Belanda. Sejumlah keluarga korban didukung yayasan makam pahlawan Belanda, berinisiatif membuat tugu peringatan itu di Taman Makam Pahlawan Loenen, Belanda tengah, seperti dilaporkan Radio Nederland, Minggu (22/1/2012). Pertempuran Tarakan disebut sebagai Pearl Harbour-nya Indonesia. Pada tanggal 19 Januari 1942, rombongan kapal perang (dua di antaranya kapal penyapu ranjau) Jepang masuk perairan pulau di Laut Sulawesi tersebut. Pasukan artileri Hindia Belanda tidak tahu bahwa sebenarnya pemerintah Belanda di Pulau Tarakan sudah menyerah. Pasukan yang waktu itu bertugas menjaga ladang minyak, dengan meriam artileri, berhasil menenggelamkan dua kapal penyapu ranjau. Namun pasukan Jepang, kemudian berhasil menaklukkan perlawanan. Sekalipun sudah menyatakan menyerah, 215 tentara Hindia Belanda di pulau Tarakan, tetap dieksekusi pasukan Jepang di atas kapal, dan jasadnya dibuang ke laut. Tujuh puluh persen korban lahir di Indonesia (dulu Hindia Belanda) dan 125 korban hingga kini belum diketahui namanya. Sanak saudara -kebanyakan warga Indo Belanda- sangat menyambut baik tugu peringatan pertempuran Tarakan, karena kini mereka punya tempat untuk meletakkan bunga dan mengenang para korban. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan