JAKARTA – Pascaambruknya jembatan Kutai Kertanegara, Sabtu (26/11) kemarin sore, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah akan membangun pelabuhan darurat agar aktifatas sosial ekonomi kembali berjalan normal.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada okezone, Minggu (27/11/2011).
"BNPB bersama kementerian atau lembaga, Pemda Kutai Kartanegara (Kukar) dan Pemda Kalimantan Timur (Kaltim) dan lainnya terus melakukan penanganan darurat bencana terkait runtuhnya jembatan Tenggarong. Saat ini Menteri Pekerjan Umum (PU), Deputi Penanganan Darurat BNPB, Gubernur Kaltim, Kepala BPBD Kaltim dan pejabat lain telah berada di lokasi," imbuhnya.
Lanjut Sutopo, saat ini Menteri PU dan Gubernur Kaltim telah berkoordinasi tentang rencana pembangunan jembatan darurat tersebut. Jembatan darurat itu dibangun untuk penyeberangan kapal feri yang akan melayani mobilitas transportasi publik.
"Menteri PU dan Gubernur Kaltim telah berkoordinasi dengan Kepala BNPB tentang rencana membangun pelabuhan darurat untuk penyeberangan feri di dekat jembatan yang runtuh, agar aktivitas sosial ekonomi masyarakat di Kukar tetap berjalan. Sebab jembatan Tenggarong merupakan prasarana ekonomi strategis yang menghubungkan Kukar dengan daerah lainnya," jelasnya.
Sedangkan besarnya dana dan spesifikasi teknis sedang disiapkan. Skema usulan kegiatan dari Gubernur Kaltim yang disetujui Menteri PU ditujukan kepada Kepala BNPB dan BNPB akan memberikan anggaran dari dana on call.
"Upaya pencarian dan penyelamatan korban dilanjutkan. Pagi tadi Tim Basarnas diberangkatkan dengan pesawat Hercules dari Halim Perdanakusuma. Basarnas akan memberangkatkan tim ahli SAR dan peralatan untu melakukan pencarian dan penyelamatan korban. Kedalaman sungai sekitar 40 meter dengan arus sungai yang deras sehingga cukup menyulitkan pencarian," pungkasnya.
(ful)
Full content generated by Get Full RSS.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan