Ahad, 27 November 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Ledakan Hotel Tewaskan 3 Tamu

Posted: 28 Nov 2011 03:21 AM PST

Ledakan Hotel Tewaskan 3 Tamu

| Kistyarini | Senin, 28 November 2011 | 11:21 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Ledakan terjadi di sebuah hotel di Filipina selatan dan menewaskan setidaknya tiga orang serta melukai 27 orang lainnya, demikian pernyataan pejabat setempat, Senin (28/11/2011).

Ledakan yang diduga diakibatkan bom itu, menimbulkan api yang menghanguskan Atilano Pension House, sebuah hotel dua lantai di pusat kota Zamboanga, Minggu (27/11/2011) malam.

Kuatnya ledakan menyebabkan sebagian besar lantai dua runtuh, menerbangkan atap hotel, dan menghancurkan kaca jendela dari bangunan-bangunan di sekitarnya, kata wali kota Zamboanga Celso Lobregat.

Dua orang korban luka kini dalam kondisi kritis di rumah sakit, Lobregat menambahkan.

Ledakan itu terjadi di kamar 226 di lantai 2 hotel. Dua orang yang tinggal di dua kamar di sebelahnya tewas seketika. Jasad ketiga ditemukan pada Senin pagi di lantai bawah. Tubuh korban tertimbun bongkahan dinding yang runtuh dari lantai di atasnya.

Penyelidikan awal menunjukkan penyebab ledakan adalah bom, kata Lobregat yang meminta warga Zamboanga agar tetap tenang.

"Kita tidak boleh menunjukkan kepanikan karena itulah yang diinginkan para pembuat onar ini. Kami sudah mendaptkan sejumlah petunjuk dan kami akan menangkap mereka (pelaku)," tegas Lobregat.

Sebagian besar korban merupakan anggota sebuah kelompok yang terdiri atas 20 orang yang tinggal di enam kamar hotel itu. Mereka menginap di situ untuk menghadiri acara pernikahan pada Senin. Tragedi itu menyebabkan pernikahan itu ditunda.

Penyelidik senior Cesar Memoracion mengatakan baru-baru ini tim gegana lokal menginformasikan pada pemilik hotel untuk mewaspadai kemungkinan serangan bom. Informasi itu mengutip sebuah sumber intelijen yang tidak menyebutkan sumber ancaman.

Full content generated by Get Full RSS.

Partai Islam Moderat Menangi Pemilu Maroko

Posted: 28 Nov 2011 02:43 AM PST

RABAT, KOMPAS.com - Partai Islam moderat Maroko PJD merebut sebagian besar kursi di parlemen dalam pemilihan umum legislatif negara itu, Minggu (27/11/2011). Hasil akhir itu menjadi pertanda kebangkitan gerakan berdasar agama sejak demonstrasi Arab Spring.

Kemenangan Partai Keadilan dan Pembangunan (PJD) di Maroko itu terjadi sebulan setelah Tunisia menyerahkan kekuasaan kepada sebuah partai Islam moderat yang sebelumnya dilarang. Ikhwanul Muslimin di Mesir juga diperkirakan akan sukses dalam pemilihan yang dimulai Senin (28/11/2011) ini.

PJD, yang akan mendapatkan kesempatan pertamanya untuk memimpin pemerintah koalisi, telah mengatakan mereka akan meningkatkan keuangan Islam tapi mengarah jelas untuk melaksanakan aturan moral yang ketat di negara yang tergantung pada pariwisata itu.

Partai itu, yang almarhum pendirinya adalah seorang dokter kakek Raja Muhammad, setia pada monarki dan mendukung perannya sebagai otoritas agama tertinggi di negara itu.

PJD memperoleh 107 kursi dalam parlemen yang memiliki 395 kursi, menurut hasil penghitungan yang dilakukan kementerian dalam negeri yang disiarkan oleh kantor berita resmi MAP.

Tiga partai dari blok sekuler Koutla, yang akan berkoalisi dengan PJD, memperoleh seluruhnya 117 kursi.

Koutla mencakup Partai Istiqlal, dari Perdana Menteri Abbas Al Fassi yang akan mengakhiri tugasnya,  Uni Sosialis Kekuatan Rakyat (USFP) dan Partai Sosialisme dan Kemajuan (PPS). Ketiga partai itu masing-masing mendapatkan 60, 39 dan 18 kursi masing-masing. Istiqlal memimpin koalisi yang sekarang menjabat.

Penguasa Raja Mohammad diperkirakan akan memilih seorang perdana menteri dari jajaran PJD pekan depan, dengan sekjennya, Abdullah Benkirane, telah disebut-sebut akan memperoleh jabatan itu.

Maroko tidak mengalami revolusi seperti yang terlihat di tempat lainnya di kawasan itu. Tetapi Raja Mohammad telah mendesakkan pembaruan terbatas untuk menahan demonstrasi yang meminta monarki gaya Inggris atau Spanyol.

Penampilan PJD yang kuat itu terjadi karena dukungan pada janji-janjinya untuk demokrasi yang lebih besar, mengurangi korupsi dan untuk mengatasi ketimpangan sosial yang akut dengan menaikkan upah minimum dan memperbaiki pendidikan.

Pengangguran pemuda saat ini sebesar 31 persen dan hampir seperempat dari 33 juta penduduknya hidup dalam kemiskinan berat.

Menurut hasil akhir pemilihan, saingan-saingan PJD, kelompok delapan partai liberal dengan hubungan dekat dengan istana kerajaan, ketinggalan di belakang dengan sekitar 160 kursi secara keseluruhan.

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan