Ahad, 27 November 2011

Republika Online

Republika Online


Inilah 'Tameng' Alami Tangkal Flu

Posted: 27 Nov 2011 05:20 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID,  Memasuki musim penghujan, salah satu penyakit yang paling sering diderita adalah flu dan demam. Untuk mencegah sakit demam, anda perlu meningkatkan kekebalan tubuh. Jenis-jenis makanan di bawah ini direkomendasikan oleh profesor gizi di Culinary Institute of America, Suki Hertz untuk dikonsumsi ketika sarapan agar kekebalan tubuh meningkat.

Jeruk
Jeruk mengandung vitamin C dan mengandung antioksidan yang kuat tapi rendah kalori.
 
Telur
Kuning telur merupakan sumber yang baik dari mineral yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Protein dalam putih telur memiliki kandungan yang sangat tinggi. Mengkonsumsi telur, baik bagian kuningnya atau putihnya sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk memberikan sistem kekebalan tubuh yang baik, gabungan antara telur panggang, bayam dan tomat mungkin bisa dicoba.
 
Tahu
Tahu adalah protein yang lengkap. Olahan dari kedelai ini merupakan sumber kalsium dan asam lemak omega-3. Semua kandungan yang ada dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
 
Pepaya
Pepaya memiliki kandungan zat anti-inflamasi atau anti radang. Pepaya juga sumber yang sangat baik dari vitamin C.Pepaya mengandung beta karoten, sebuah phytonutrisi yang dapat dirubah menjadi vitamin A dalam tubuh Anda dan menjaga mata dan kelembaban kulit.
 
Kiwi
Kiwi mengandung antara 90 dan 110 miligram vitamin C. Buah ini mengandung mineral yang penting untuk meningkatkan kekuatan otot dan saraf. Kiwi sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena mengandung  flavonoid dan karotenoid sebagai antioksidan yang membantu kesehatan pernafasan, dan jantung.
 
Keju lembut

Keju mengandung selenium, antioksidan kuat yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Full content generated by Get Full RSS.

Ini Tanda Makanan Mengandung Formalin

Posted: 27 Nov 2011 04:35 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Penggunaan formalin untuk makanan kembali marak. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Niken Widyah Hastuti mengatakan bahwa untuk mengetahui makanan berformalin atau tidak -- misalnya bakso yang berformalin -- adalah  jika dipegang kenyal dan terlihat lebih kalis, serta tidak cepat busuk.

Begitu juga mi yang diberi formalin akan lebih kenyal dan terlihat mangkilat, dan akan lebih awet.

Makanan yang mengandung bahan berbahaya, katanya, biasanya dijual dengan harga murah. "Oleh karena itu, jangan membeli makanan yang murah, karena yang mahal lebih sehat sebagai contoh daging ayam kampung tiren, harganya lebih murah," katanya.

Ia mengatakan, makanan yang mengandung bahan berbahaya dan tidak sehat, tidak dapat diketahui langsung dampaknya, hal itu beda dengan keracunan.

Selain formalin, 'modus' penjual gorengan yang ingin praktis, adalah melakukan cara: plastik pembungkus minyak goreng tidak dibuang tetapi begitu wajan panas, plastik berisi minyak goreng langsung dimasukkan wajan.

"Minyak goreng yang mengandung plastik tersebut tentu meresap di gorengan dan berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, Dinkes Semarang selalu melakukan pembinaan di kantin sekolah, guru bimbingan dan penyuluhan (BP), usaha kesehatan sekolah (UKS) dan dokter kecil," katanya.

Dewan Kesehatan Kota Semarang menilai bahwa kampanye mengenai bahaya formalin harus secara masif agar konsumen lebih hati-hati. "Kampanye mengenai bahayanya formalin perlu terus menerus dilakukan dan jika diperlukan ada tim lapangan yang melakukan razia," kata Ketua Dewan Kesehatan Kota Semarang Daniel Budi Wibowo di Semarang, Senin.

Daniel mengatakan bahwa formalin adalah bahan industri, sehingga jika dilakukan pembatasan, industri yang akan terkena dampaknya. Akan tetapi jika dibiarkan juga dikhawatirkan terjadi penyalahgunaan dan susah untuk dikendalikan, sehingga yang bisa dilakukan adalah sosialisasi, pembinaan, dan penjualan perlu lebih selektif.

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan