ANTARA - Hiburan |
Wartawan ANTARA juarai lomba foto lingkungan Posted: 27 Nov 2011 07:42 AM PST Banjarmasin (ANTARA News) - Wartawan foto LKBN ANTARA Kalimantan Selatan Hery Murdi berhasil menjadi juara pertama lomba foto lingkungan yang digelar Komunitas Jurnalis Indonesia Pena Hijau 2011. Penyerahan hadiah kepada seluruh pemenang diberikan pada penganugerahan Pena Hijau Award di Banjarmasin, Minggu. Para juri menetapkan foto lingkungan berjudul "Turun Temurun", karya Heri Murdy Hermawan sebagai foto juara I, juara II foto berjudul "Peladang Berpindah" karya Ahmad Syarif dan juara III foto berjudul " Masyarakat Pesisir Selatan" milik Rahmady Eboy. Sedangkan harapan I foto berjudul "Berusaha Memadamkan Api" karya Aya Sugi Yanto, harapan II foto berjudul " kurangnya kesadaran Masyarakat Membuang Sampah," milik Firdaus dan juara harapan III berjudul "Sepanjang Meratus Menjadi Mata Pencaharian" karya foto Anwar Rhofieq. Pemenang lomba foto lingkungan untuk juara I mendapat Rp5.000.000 dan trofi, juara II Rp3.000.000 dan sertifikat, Juara III Rp2.000.000 dan sertifikat. Selanjutnya, harapan I,II dan III masing-masing Rp1.000.000 dan sertifikat. Selain lomba foto Komunitas Jurnalis Indonesia Pena Hijau (Kojhi) pada waktu bersamaan juga menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Lingkungan Hidup tingkat pelajar-mahasiswa Se-Kalsel dengan tema "Selamatkan Bumi Kita" . Pada lomba tersebut juri Khairiadi Asa Redaktur Pelaksana SKH Mata Banua dan dosen perguruan tinggi di Kalsel, dan Sekjen PWI Kalsel Ir Helmi menetapkan juara I atas nama Kusniati Andriani. Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Semester Tiga Program Studi Bahasa dan Sastra tersebut menulis dengan judul "Kampusku Gudang Sampah" dengan total nilai 1.655. Juara kedua nama Fitria Kamelia dengan judul karya tulis "Lestarikan Sungai Kita" total nilai 1.600 asal perguruan tinggi Universitas Lambung Mangkurat FKIP/Pendidikan Bahasa Inggris. Juara III atas Saperiah, mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat dengan judul karya tulis ?Sungai di Banjarmasin, dia mendapat total nilai 1.575. Harapan I lomba karya tulis atas nama Dedy Herwin Rendy dengan judul karya tulis "Satu Pohon dalam Satu Hembusan Nafas" total nilai 1.540 dari Universitas Lambung Mangkurat. Juara harapan II atas nama Nordin dengan judul Sungai dalam Rona Kehidupan Masyarakat Banjar total nilai 1.505 asal PBSI/Unlam. Harapan III diraih Normayani dengan karya tulis berjudul ?Bioremediasi sebagai Upaya Alternatif Penanggulangan Pencemaran Lingkungan dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan. Mahasiswi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu mendapatkan nilai 1.480. Peserta lomba karya tulis mendapatkan hadiah sama dengan peserta lomba foto kecuali untuk harapan masing-masing mendapatkan Rp750.000. Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Warga lereng Semeru gelar tradisi 1 Muharam Posted: 27 Nov 2011 07:31 AM PST Lumajang (ANTARA News) - Warga di lereng Gunung Semeru yang bermukim di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu, menggelar tradisi larung pendam sesaji untuk menyambut 1 Muharam 1433 Hijriah. Ratusan warga mengumpulkan beberapa sesaji yang berisi tumpeng nasi kuning, hasil perkebunan dan pertanian warga desa setempat, dan seekor kepala sapi yang dikumpulkan di Balai Desa Sumbermujur. "Ritual itu dilakukan warga lereng Gunung Semeru setiap satu tahun sekali yang bertepatan menyambut Tahun Baru Islam atau 1 Muharam 1433 Hijriah yang jatuh pada hari ini," kata tokoh masyarakat desa setempat, Heri Gunawan. Menurut dia, sejumlah sesaji tersebut diarak dan dibawa beramai-ramai oleh warga dari balai desa menuju sumber mata air di dalam Hutan Bambu yang berada di lereng Gunung Semeru. "Kegiatan larung pendam sesaji merupakan tradisi yang harus dilakukan warga lereng Gunung Semeru setiap tahun sekali, agar warga jauh dari ancaman bahaya seperti gunung meletus dan bencana lainnya," paparnya. Membawa sejumlah hasil pertanian dan kebun milik warga dalam sesaji, lanjut dia, merupakan wujud rasa syukur warga lereng Semeru karena diberi keselamatan dan hasil pertanian yang melimpah dari Tuhan Yang Maha Esa. Heri menjelaskan tradisi ritual larung pendam sesaji harus dilestarikan oleh masyarakat lereng Gunung Semeru, supaya warisan nenek moyang tidak punah dan ritual tersebut bertujuan agar masyarakat setempat terhindar dari segala musibah, terutama dari bencana meletusnya Gunung Semeru. "Warga berharap ritual ini dapat memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang berada di lereng Gunung Semeru dan warga setempat dijauhkan dari bencana alam," katanya menambahkan. Sebelum warga berebut sesaji, Mbah Tirto sebagai sesepuh Desa Sumbermujur membacakan doa untuk keselamatan warga lereng Gunung Semeru dan warga tidak boleh mengambil sesaji, sebelum Mbah Tirto selesai membaca doa. Puncak acara ritual 1 Muharam ditandai dengan menanam seekor kepala sapi di atas sumber mata air di Hutan Bambu yang selama ini dipercaya masyarakat lereng Gunung Semeru menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. (ANT-070/E011) Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan