Selasa, 22 November 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Uang Jutaan Dolar Ditinggal di Restoran

Posted: 22 Nov 2011 06:36 AM PST

SIDNEY - Tidak setiap hari sebuah restoran ditinggalkan uang dalam jumlah besar. Kejadian tersebut dialami sebuah restoran kelas atas di Sidney, Australia.


Uang sejumlah satu juta dolar Australia atau sekira Rp8,9 miliar (Rp8.910 per dolar Australia), ditinggalkan begitu saja di sebuah restoran. Karyawan restoran Cafe Marco ini pun tidak mengetahui siapa pemilik uang itu. Demikian diberitakan Associated Press, Selasa (22/11/2011).


Televisi Ten Network melaporkan, uang itu disimpan dalam sebuah koper. Karyawan restoran makanan Italia itu mengaku menemukan koper berisi uang itu pada pagi hari.


Namun, pihak Kepolisian Australia sendiri tidak menjelaskan berapa jumlah pasti uang yang berisi 50 dolar Australia. Kepolisian pun mengklaim mendapatkan ciri-ciri dari pemilik uang ini.


Menurut Inspektur Polisi Ian Pryde, pria pemilik uang itu diperkirakan berusia 30 tahun dan mengenakan celana pendek dan kaus singlet saat memasuki restoran. 

Tidak jelas apa yang membuatnya meninggalkan uang sejumlah Rp8,9 miliar di dalam restoran mewah ini.

(faj) Full content generated by Get Full RSS.

Diprotes, Parlemen India Batal Sidang

Posted: 22 Nov 2011 05:05 AM PST

NEW DELHI - Parlemen India yang direncanakan akan buka sidangnya di akhir tahun, tiba-tiba saja menutup sidang tersebut. Padahal sidang baru saja dibuka oleh Ketua Parlemen.


Penutupan sidang ini terpaksa dilakukan setelah berlangsung protes dari beberapa anggota legislatif India. Agenda yang direncanakan akan berlangsung selama 21 hari ini, sebenarnya akan membahas yang cukup penting.


Salah satu hal penting yang akan dibahas adalah pembentukan komisi ombudsman pemerintah. Selain itu, anggota legislatif ini juga akan membahas undang-undang pendidikang, pensiun dan standar peradilan.


Ketika ketua parlemen membuka sidang, saat itu pula beberapa anggota parlemen loncat ke depan mimbar untuk melakukan aksi protes. Beberapa anggota parlemen dari partai penguasa, Partai Kongres, memprotes pemekaran dari Negara Bagian Andhra Pradesh.


Sementara anggota parlemen dari kubu oposisi melakukan protes menentang kenaikan harga barang kebutuhan dasar. Ketika Menteri Dalam Negeri Palaniappan Chidambaram mencoba menenangkan, kubu oposisi justru makin geram dan menolak untuk mendengarkan seruannya.


Pihak oposisi memang tidak menyukai Chidambaram. Mantan Menteri Keuangan India itu, diduga terlibat langsung dalam kasus korupsi pengaturan tarif telepon selular saat dirinya masih menjabat menteri keuangan.


Akibat maraknya protes, pimpinan sidang pun langsung menunda sidang. "Ini adalah bentuk taktik parlemen yang sesuai dengan atura dan kami akan melakukan hal tersebut," ucap oposisi pemerintah Partai Bharatiya Janata Arun Jaitley seperti dikutip Associated Press, Selasa (22/11/2011).


Gangguan ini menjadi kerugian bagi Parlemen India. Protes serupa sempat pula terjadi tahun lalu, saat pihak oposisi mengkritik aksi korupsi yang marak terjadi. Di saat yang sama, legislator lainnya meminta rekannya untuk tenang dan bekerja demi menghasilkan undang-undang baru.

(faj) Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan