Jumaat, 4 November 2011

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


"Soegija" Film Termahal Garin Nugroho

Posted: 04 Nov 2011 06:37 AM PDT

Raditya Mahendra Yasa/KOMPAS

Tim pendukung film berjudul "Soegija" saat memberikan keterangan pers di Gereja Katolik Gedangan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (4/11). Film yang diproduseri Studio Audio Visual Puskat dengan sutradara Garin Nugroho ini mengangkat kisah kepahlawanan Mgr Soegijapranata SJ pada masa tahun 1940-1949.

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebuah film sejarah dan kepahlawan berjudul "Soegija" mulai diproduksi dengan mangambil lokasi di Gereja Gedangan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2011).

Film ini mengangkat ketokohan Uskup Mgr Soegijapranata pada era perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1940-1949. Soegijapranata sendiri merupakan tokoh Katolik pribumi Jawa yang pertama kali menjadi uskup serta dikenal sebagai seorang pahlawan nasional.

Film yang telah direncanakan sekitar tiga tahun lalu oleh Studio Audio Visual Puskat akhirnya diproduksi dengan menggandeng sutradara Garin Nugroho.Film ini menggandeng sejumlah artis dan seniman seperti Nirwan Dewanto, Butet Kertaradjasa dan Olga Lydia.

"Soegija" dengan biaya produksi sekitar 12 miliar ini merupakan film termahal yang pernah dibuat Garin Nugroho. "Ini juga merupakan sebuah film tersulit yang pernah saya buat karena harus menyediakan set pada era 40-50," kata Garin.

Garin juga mengungkapkan bahwa film ini menjadi sangat penting karena memberikan pesan yang mendalam tentang sebuah kepemimpinan.

Film dengan penata musik Djaduk Ferianto nantinya tidak berbicara mengenai agama Katolik melainkan lebih banyak tentang pesan universal dan kemanusiaan. Dari film inilah menurut Garin Nugroho bangsa Indonesia akan belajar tentang kemanusiaaan dan multikulturalisme.

Full content generated by Get Full RSS.

Syuting Film Soegija Dimulai di Kota Semarang

Posted: 04 Nov 2011 06:37 AM PDT

SEMARANG, KOMPAS.com - Kegiatan syuting film berjudul Soegija yang mengisahkan perjuangan pahlawan nasional yang juga uskup pribumi pertama di Indonesia, Mgr Soegijapranata yang disutradarai Garin Nugroho, mulai berlangsung di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sebelum shooting dimulai, Jumat (4/11/2011) digelar Selamatan Shooting Perdana Film Soegija di Aula St Yusuf Gedangan Semarang.

Acara selamatan dihadiri tim pembuatan film tersebut serta sejumlah pemeran tokoh dalam film tersebut. Selain Garin Nugroho, hadir produser dalam film tersebut Romo Murti Murti Hadi Wijayanto SJ dari Studio Audio Visual Puskat Yogyakarta, serta para pemain film tersebut seperti Nirwan Dewanto (pemeran utama Mgr Soegijaprana ), Olga Lidya dan Hengky Sulaiman, serta pemeran lainnya. Selain itu hadir musisi Djaduk Ferianto, Endah Laras (penyanyi asal Solo), serta pemeran lainnya.

Selamatan ditandai pemotongan tumpeng oleh Pastur Kepala Paroki Gereja Katolik St Yusuf Gedangan Romo Anarko Sudiono SJ yang diserahkan kepada produser dan sutradara, kemudian pemotongan tumpeng dari Rektor Universitas Katolik Soegi japranata Semarang Budi Widianarko kepada Nirwan, pemeran Mgr Soegijapranata.

Pembuatan film yang telah dimulai sejak tiga bulan yang lalu, mempertemukan Garin Nugroho, Djaduk Ferianto sebagai tim kreatif, dan Romo Budi Subanar SJ sebagai peneliti dan penulis buku Mgr Soegijapranata . Produksi film ini akan menghabiskan dana sekitar Rp 12 miliar termasuk biaya promosinya. Ini film termahal yang pernah saya buat. Hampir dua kali lipat dari Opera Van Java, papar Garin.

Kepada pers, Garin Nugroho menjelaskan bahwa film Soegija merupakan film yang mengisahkan tentang kepahlawanan Mgr Soegijapranata dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, melalui diplomasi.

Film ini mengambil setting waktu masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dari tahun 1940-1949. Saat pertempuran lima hari di Kota Semarang, Soegijapranata bernegosiasi dengan pimpinan Jepang dan Sekutu di Ge reja Katolik St Yusuf Gedangan (Gereja Gedangan). Maka, pengambilan gambar pertama film tersebut dilakukan di Gereja Gedangan, untuk adegan pentahbisan uskup.

Menurut Romo Murti, film tersebut merupakan karya pertama SAV Puskat Yogyakarta di dunia layar lebar. Dalam film ini, juga mengisahkan kiprah Soegijapranata dalam menunjukkan keberpihakan kepada Bangsa Indonesia, termasuk saat memindahkan istana negara dari Jakarta ke Yogyakarta.

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan