Jumaat, 4 November 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


MIGRASI JPK TURUNKAN KUALITAS PELAYANAN

Posted: 04 Nov 2011 07:13 AM PDT

Logo Jamsostek (ANTARA/Catur)

... dikhawatirkan akan disetarakan dengan pelayanan kepada rakyat miskin atau tidak mampu, sementara pekerja membayar untuk mendapatkan jaminan sosial tersebut...

Berita Terkait

Video

Jakarta, 4/11 (ANTARA) - Selama ini penyelenggaraan jaminan kesehatan pekerja dilakukan sejumlah instansi negara dengan standar pelayanan tertentu. Para pekerja sendiri sudah membayar sejumlah premi secara berkala untuk mendapat layanan kesehatan itu.

Akan tetapi, DPR sudah mengesahkan UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan; ini akan mengubah sejumlah hal dalam layanan kesehatan.

Karena itulah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) meminta pekerja mewaspadai migrasi program Jaminan Pelayanan Kesehatan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan karena akan menurunkan standar pelayanan.

"Kualitas pelayanan kepada pekerja dikhawatirkan akan disetarakan dengan pelayanan kepada rakyat miskin atau tidak mampu, sementara pekerja membayar untuk mendapatkan jaminan sosial tersebut," kata     
Ketua Umum KSPSI, Sjukur Sarto, di Jakarta, Jumat.
   
Keempat BJPS itu adalah PT Askes menjadi BPJS Kesehatan, PT Jamsostek menjadi BPJS Tenagakerja, PT Taspen dan PT Asabri menjadi dua BPJS yang belum ditentukan namanya.
   
Perubahan lainnya yakni migrasi program Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) PT Jamsostek ke BPJS Kesehatan.
   
Sarto meminta pekerja perlu mewaspadai janji pelayanan kesehatan seumur hidup bagi pekerja tidak akan dipenuhi karena untuk menjadi penerima bantuan iuran dari pemerintah setelah enam bulan diputuskan hubungan kerja (PHK) harus ditetapkan terlebih dahulu sebagai rakyat tidak mampu.
   
"Untuk dapat ditetapkan sebagai orang tidak mampu atau miskin itu tidak mudah," kata Sjukur.
   
Dia juga mengkhawatirkan kemampuan fiskal pemerintah yang mungkin tidak mampu memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat miskin.
   
"Dampaknya, badan penyelenggara mungkin akan menggunakan iuran jaminan kesehatan pekerja untuk mendanainya dengan dalih subsidi silang dan gotong royong," katanya.
   
Di sisi lain perlu diteguhkan komitmen pengusaha untuk membayar iuran di dua BPJS. Dia khawatir pengusaha enggan mendaftarkan dan membayar iuran pekerja kepada dua BPJS tersebut, yakni BPJS Kesehatan dan BPJS Tenagakerja. (E007)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Manajemen Bio Farma raih predikat Manajemen Operasi Terbaik

Posted: 04 Nov 2011 07:03 AM PDT

Gedung produksi vaksin virus baru PT Biofarma (Persero) (ANTARANews/Biofarma/Ardika)

... untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan. Penting juga bagi meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia...

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Majalah bisnis terkemuka Business Review memberi anugerah pada berbagai perusahaan tahun ini, baik perusahaan pemerintahan ataupun swasta nasional dan PMA. PT Bio Farma (Persero) meraih anugerah Manajemen Operasi Terbaik, di antara para peraih penghargaan itu.

Terdapat 14 kategori dalam anugerah dari Business Review, yang dibagi dalam kepemimpinan, perusahaan terbaik, komunikasi perusahaan terbaik, kinerja keuangan, manajemen pemasaran terbaik, hingga sumber daya manusia terbaik. Dari CEO Terbaik 2011 hingga Perusahaan Yang Menerapkan Tata Kelola Perusahaan Terbaik, yang secara keseluruhan melibatkan ratusan perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

Menurut data yang diterbitkan majalah bisnis itu, PT Telkom Indonesia (Persero), PT Federal International Finance Tbk, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, ditetapkan sebagai Korporasi Terbaik Anugerah Business Review 2011.

Perusahaan tanpa kepemimpinan yang baik bisa dibilang kemustahilan. Maka penghargaan pada kategori CEO Terbaik 2011 dianugerahkan kepada Hendrisman Rahim (CEO PT Jiwasraya Tbk), diikuti Fauzi Yusuf (CEO PT Perkebunan Nusantara V Persero), Sukrisno (CEO PT Bukit Asam Persero Tbk), dan Frans Sunito (CEO PT Jasa Marga Tbk).

Ketua Tim Juri, Tony Silitonga, dalam penganugerahan yang dilakukan di Nusa Dua, Bali, Jumat malam, tujuan pemberian anugerah ini mendorong penciptaan iklim kondusif bagi korporasi, terutama perusahaan emiten untuk meningkatkan prestasi, kinerja, dan kontribusi bagi perekonomian nasional.

"Juga untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan. Penting juga bagi meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia," kata Silitonga. (ANT)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan