KOMPAS.com - Nasional |
Jemaah Antre Makan di Tenda Padang Arafah Posted: 04 Nov 2011 09:53 AM PDT Ibadah Haji Jemaah Antre Makan di Tenda Padang Arafah Tjahja Gunawan Diredja | Agus Mulyadi | Jumat, 4 November 2011 | 23:31 WIB Kompas/Tjahja Gunawan Diredja Jemaah haji Indonesia antre makan malam di Padang Arafah, Jumat (4/11/2011). TERKAIT: MEKKAH, KOMPAS.com - Setelah menunaikan shalat Magrib, para jemaah haji Indonesia antre makan malam di masing-masing tenda di Padang Arafah, pada Jumat (4/11/2011). Kebutuhan makan dan minum disediakan secara prasmanan. Di masing-masing pemondokan haji (maktab), selain sudah tersedia toilet juga terdapat dapur umum untuk memasak makanan yang dibutuhkan jemaah selama di Arafah. Demikian juga air minum, baik kopi, teh dan air mineral disediakan secara gratis di kawasan tenda-tenda para jemaah. Di beberapa dapur umum, sengaja ditempatkan warga Indonesia yang bekerja di Arab Saudi. Mereka bertugas melayani kebutuhan para jemaah. Pada malam ini kondisi cuaca di Padang Arafah terasa sejuk. Menurut Nordin Hidayat, warga Indonesia yang telah lama bermukim di Jedah, Arab Saudi, saat ini cuaca di Arab cukup sejuk karena mau memasuki musim dingin (winter) pada bulan Desember nanti. "Puncak musim panas terjadi setiap memasuki bulan Juli-Agustus. Bukan hanya cuacanya yang panas, tapi angin yang berhembus pun biasanya sangat panas," jelas Nordin Hidayat. |
Posted: 04 Nov 2011 09:53 AM PDT Pembunuhan Ibu Bunuh Bayinya Sendiri Harry Susilo | Agus Mulyadi | Jumat, 4 November 2011 | 23:40 WIB SAMARINDA, KOMPAS.com - Seorang ibu di Samarinda, Kalimantan Timur, tega menghabisi nyawa Zaifa, bayi perempuannya sendiri yang masih berusia lima bulan. Tersangka diketahui baru sebulan keluar dari rumah sakit jiwa, dan belum bisa dimintai keterangan. "Untuk sementara tersangka belum bisa dimintai keterangan. Kami rujuk ke rumah sakit jiwa untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan jiwa," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Samarinda, Ajun Komisaris Arief Budiman, di Samarinda, Jumat (4/11/2011). Tersangka pelaku Fatimah (27), dalam kondisi lelah saat dibawa ke rumah sakit jiwa. Arief mengatakan, pembunuhan diperkirakan terjadi di rumah tersangka di daerah Sidodadi, Samarinda Ulu, pada Jumat (4/11/2011) sekitar pukul 01.00 Wita. Bibi korban yang terbangun sekitar pukul 01.30 mendapati Zaifa sudah tidak ada lagi di kamar. Setelah mencari, dia mendapati Zaifa telah meninggal.. Arief mengungkapkan, pembunuhan diperkirakan menggunakan celurit yang saat ini disita polisi menjadi barang bukti. Selain itu, polisi juga mendapati jilbab tersangka yang terdapat noda darah. Zaifa adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lamiru, salah satu paman korban, mengatakan, suami tersangka sekaligus ayah Zaifa sedang berada di Pulau Buru bersama tiga anaknya saat ini. Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Daerah dr Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, Daniel Umar, mengatakan, penyebab kematian bayi tersebut diperkirakan karena putusnya syaraf otak dan pendarahan. Luka irisan memanjang dari leher hingga bahu kanan.
|
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan