Sabtu, 26 November 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Wisatawan Tak Terpengaruh Rusuh Batam

Posted: 26 Nov 2011 08:06 AM PST

Pascakerusuhan Buruh Di Batam

Wisatawan Tak Terpengaruh Rusuh Batam

Mohammad Hilmi Faiq | Agus Mulyadi | Sabtu, 26 November 2011 | 16:06 WIB

Budi Sulis

Ilustrasi: Jembatan Kota Batam.

TERKAIT:

BATAM, KOMPAS.com - Kerusuhan di Batam tak pengaruhi wisatawan untuk menghabiskan akhir pekan di Batam. Pada Sabtu (26/11/2011) siang, kondisi kota itu normal kembali.     

"Sampai siang ini sudah ada 34 bus yang membawa tamu dari Singapura dan Malaysia. Mal kami tetap ramai," kata Sarmono, Head Promotion dan Batam City Square Mall.

Jalanan ramai oleh ratusan mobil. Beberapa perempatan jalan tampak padat merayap, seperti terlihat di daerah Nagoya dan sekitar Bandara Internasional Hang Nadim. Pusat-pusat perbelanjaan pun ramai padat,seperti terlihat di Nagoya Hill Mall dan  Batam City Square Mall.

"Sampai siang ini sudah ada 34 bus yang membawa tamu dari Singapura dan Malaysia. Mal kami tetap ramai. Pengunjung tidak terpengaruh oleh demo Rabu lalu," kata Head Promotion dan Batam City Square Mall, Sarmono.

Hotel-hotel pun dipenuhi tamu. Seperti Hotel The Hill, Novotel, Formosa, dan Nagoya Plaza tak ada lagi kamar kosong. "Tingkat hunian hotel saat ini mencapai 90 persen. Tidak ada pengaruh signifikan dari unjuk rasa kemarin. Tamu tetap berdatangan ke Batam," kata Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Batam, Caterina Ng.

Beberapa ekspatriat dan pengusaha pun tetap berlibur dengan bermain golf, seperti yang terlihat di Tering Bay Golf dan South Likns Country. "Semoga tetap aman seperti semula," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Yusfa Hendri

Full content generated by Get Full RSS.

TNI Jadi Guru Sukarelawan Di Pedalaman

Posted: 26 Nov 2011 06:38 AM PST

Pendidikan

TNI Jadi Guru Sukarelawan Di Pedalaman

Erwin Edhi Prasetyo | Agus Mulyadi | Sabtu, 26 November 2011 | 14:38 WIB

KOMPAS/ASWIN RIZAL HARAHAP

Ilustrasi: Sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua, melewati Tugu Kembar yang berada di perbatasan Merauke dengan negara Papua Niugini, beberapa waktu lalu.

MERAUKE, KOMPAS.com - Gara-gara minimnya jumlah tenaga guru yang mengajar di sekolah-sekolah di daerah pedalaman Merauke, Papua, anggota TNI membantu menjadi guru sukarelawan di SD maupun di SMP. Mereka mengajar membaca dan menulis, juga Pendidikan Kewarganegaraan dan pendidikan jasmani.

Di SD YPPK St Fransiskus Xaverius Yanggandur, Kampung Yanggandur, Distrik Sota, Merauke, ada tiga anggo ta TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti, Pekanbaru, yang bertugas di Pos Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Indonesia-Papua Nuigini, di Yanggandur, menjadi tenaga guru sukarelawan.

Di SMP Negeri Persiapan Yanggandur ada seorang anggota TNI yang juga dari Satgas Yonif 132/Bima Sakti menjadi guru sukarelawan mengajar PPKN, Pendidikan Jasmani, dan muatan lokal pertanian.

Siswa-siswa SD YPPK St Fransiskus Xaverius Yanggandur maupun SMPN Persiapan Yanggandur menganggap para tentara itu sebagai guru mereka. "Saya mendapat tugas mengajar kelas tiga," ungkap Prajurit Satu Novan.

Novan mengaku mengajar siswa SD gampang-gampang susah. Tantangan dihadapi bila ada siswa yang belum bisa membaca. Mereka hampir setahun ini bertugas di Yanggandur. Tidak heran bila sudah saling kenal baik dengan para siswa. Namun para anggota TNI tersebut akhir November ini akan ditarik ke kesatuannya dan digantikan pasukan baru.

Kampung Yanggandur berada di dalam kawasan Taman Nasional Wasur, Merauke, berjarak 63 kilometer dari kota Merauke. Untuk mencapai Yanggandur tidak mudah. Dari jalan Trans-Papua yang membelah TN Wasur, harus masuk ke dalam hutan melalui jalan tanah. Pada musim hujan jalan tanah berubah jadi berlumpur licin.

Para guru mengaku sangat terbantu dengan keberadaan anggota TNI yang menjadi sukarewalan. "Kalau tidak ada bapak tentara ini tidak tahu siapa yang membantu mengajar," kata Theresia Agnesia Maturbongs, guru SMPN persiapan Yanggandur. Di SMP ini hanya ada seorang guru dan seorang kepala sekolah merangkap guru.

 

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan