Sabtu, 8 Oktober 2011

Republika Online

Republika Online


Orang Tua Jadi 'Kompas' Bagi Anak-Anaknya

Posted: 08 Oct 2011 07:45 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Penulis buku "Cinta Kasih Jurus Jitu Mendidik Anak: Pengalaman 36 Tahun", Prof dr Hardi Darmawan, MPH dan dr Indrawati Hardi, sepakat menegaskan bahwa para orang tua menjadi "kompas" atau penentu arah bagi anak-anak mereka.

"Mendidik anak bukan suatu hal yang berat. Itu dapat dilakukan oleh para orang tua dengan cinta kasih," kata Prof Hardi.

Idealnya anak harus dibekali dengan lima kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual, intelektual, relasi, emosional dan komunikasi. Lima kecerdasan tersebut akan menjadi bekal hidup anak sampai dewasa. Sehingga, mereka bisa berhasil dan menjadi kebanggaan orang tua.

Hardi menyatakan bahwa pendidikan yang bermula dari keluarga dengan cinta kasih mampu menjadi landasan bagi anak sampai dewasa. Pendidikan cinta kasih bisa menentukan perkembangan positif ke depan.

''Anak akan mendapatkan manfaat yang luar biasa untuk bekalnya. Tetapi, hal ini memang harus dipantau oleh orang tua sejak dini hingga dewasa, kata dia. ''Orang tua berperan menjadi "kompas" sebagai penentu arah untuk membentuk anak yang positif.''

Ada 41 Persen Kehamilan tak Diinginkan Pasutri di Indonesia, Kok Bisa?

Posted: 07 Oct 2011 11:52 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Bahkan meski telah menikah, tak semua kehamilan diharapkan oleh pasangan suami istri. Berdasarkan survey tahun 2008 yang dilakukan Asia Pacific Council on Contraception (APCOC) bekerja sama dengan PT. Bayer Indonesia, 41 Persen kehamilan di Indonesia termasuk tak diinginkan..

Kehamilan tidak diinginkan yang dimaksud adalah kehamilan di luar rencana. Misalnya sebuah keluarga hanya merencanakan dua orang anak, namun mereka dianugerahi anak ketiga. Masyarakat Indonesia mengenalnya dengan istilah kesundulan.

Ini terjadi karena pasangan tak menggunakan pelindung ketika berhubungan suami istri. Prof Dr dr Biran Affandi SpOG (K) dari APCOC Indonesia mengatakan, hanya 1/3 masyarakat Indonesia yang mengenakan kontrasepsi.

"Selebihnya mereka tidak menggunakan pelindung. Kalau tidak mau hamil kebanyakan dari mereka berdoa, atau menerapkan senggama terputus," ujarnya beberapa waktu lalu.

Ketidaktahuan menjadi faktor utama keengganan menggunakan kontrasepsi. Padahal, kontrasepsi penting untuk mencegah kehamilan tidak diinginkan. Penggunaan kontrasepsi, ujarnya, juga berlaku untuk perencanaan kehamilan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan