Rabu, 21 September 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Miljan dan Zdravko Siap Menggila!

Posted: 21 Sep 2011 11:02 PM PDT

BANDUNG – Persib Bandung punya dua pemain asal Montenegro, Miljan Radovic dan Zdravko Dragicevic. Keduanya memang bukan pemain dengan posisi yang sama. Tapi kini kedua pemain bersatu dalam tim yang sama, Maung Bandung.
 
Miljan datang lebih awal ke Kota Bandung. Pada paruh musim lalu, sang jenderal lapangan tengah tidak membutuhkan waktu lama beradaptasi dengan rekan-rekan barunya. Empat dari lima golnya tercipta melalui set piece atau eksekusi bola mati. Meski usianya cukup senior tapi hal itu juga yang membuatnya matang dalam bermain di lapang hijau.
 
Itu baru di dalam lapangan. Bagaimana dengan pemain yang memiliki dua anak ini menyikapi lingkungan di kota Kembang? Dia pun menjawab dengan cukup santai. Selain punya rekan-rekan yang baik, Miljan kerap bercanda dengan Airlangga Sucipto dkk. Dalam kesempatan tinggal di Bandung dia kerap ditemani istrinya, Jelena.
 
Tidak hanya sang istri, kerabatnya Zdravko juga membuatnya tenang. Maung Bandung – julukan Persib – memboyong pemain 25 tahun untuk mengisi lini depan. Tugasnya terbilang cukup terbantu dengan kehadiran rekan setimnya di OFK Petrovac itu.
 
"Saya mengenal dia cukup dekat. Ya, tidak lain karena kami pernah bermain bersama. Saya senang dengan kehadirannya," aku Miljan. Bukan tidak mungkin jika sudah mengenal cukup lama teman dekatnya itu membuat kekompakan bagi tim.
 
Selama dua musim (2009-2011) keduanya tercatat sebagai punggawa OFK Petrovac. Salah satu peran Miljan di tim tersebut berpengaruh cukup besar. 46 kali bermain dan membukukan 5 gol. Sedangkan Zdravko yang bermain sebagai penyerang, memiliki pengalaman bermain di Liga Champions Eropa.
 
"Dia (Zdravko) punya pengalaman tampil di Liga Champions Eropa. Kami yakin bisa bermain bersama dan sekarang sudah menjadi kenyataan," jelasnya. Selain itu, kata Miljan, kehadiran arsitek anyar Drago Mamic membawa perubahan yang cukup signifikan di skuad Pangeran Biru.
 
"Situasi sekarang sudah lebih baik. Kedatangan Drago memberikan hal baru pada tim ini," akunya. Menurut mantan pemain Anorthosis FC ini, Drago akan memberikan yang terbaik bagi Persib.
 
Hal senada juga diungkapkan Zdravko. Eks pemain FK Grbalj sudah menanti momen penting seperti sekarang ini. "Saya bahagia bisa bermain bersama. Sebelumnya kami pernah bersama di Petrovac. Saya berharap mendapatkan assist darinya," katanya. Pemain yang pernah memperkuat timnas Montenegro U-21 datang ke Bandung pada Februari silam. Namun Dragicevic kembali lagi ke negaranya karena kuota pemain asing kala itu sudah penuh.
 
Mimpi Zdravko akhirnya dating kembali sebagai bagian skuad 2011/12. Saking tidak sabarnya bermain di Persib, dia menyempatkan waktu menyaksikan laga Persib. "Saya banyak menyaksikan Persib dari internet. Ada banyak hal yang saya perhatikan. Dan sekarang saya sudah siap berada di sini," pungkasnya.
(Huyogo Simbolon/Koran SI/fit)

Pavlyuchenko Kena Hentak Redknapp

Posted: 21 Sep 2011 10:49 PM PDT

LONDON – Roman Pavlyuchenko tidak mengambil penalti, saat Tottenham Hotspur harus melalui babak 'tos-tosan' saat meladeni Stoke City, di Piala Liga. Tapi sang pelatih terang-terangan menjadikannya kambing hitam atas kekalahan Spurs.
 
Spurs harus kandas di babak ketiga, Piala Liga, setelah kalah adu penalti, 6-7. 90 menit kedua tim tak menghasilkan gol sama sekali. Di babak extra-time juga belum terjadi satu pun gol.
 
Alhasil, adu tendangan penalti harus digelar untuk menentukan sang pemenang. Meski kalah, Harry Redknapp tidak menyalahkan para pemain mudanya yang gagal menjadi algojo. Malah Redknapp memuji mereka karena telah berani menanggung beban seberat itu.
 
Sementara, paman dari Frank Lampard tersebut, lebih memilih Pavlyuchenko untuk disalahkan. Pasalnya, dari sejumlah peluang, tak satu pun berbuah gol dari kepala maupun kaki striker internasional Rusia itu.
 
Padahal, jika saja satu gol tercipta dari Pavlyuchenko, maka tidak perlu ada adu penalti, dan pertandingan tidak akan berakhir lebih dari 90 menit waktu normal.
 
"Jika Pavlyuchenko mencetak gol, kami tak perlu menghadapi adu penalti, betul kan? Pertandingan akan berakhir di waktu normal, tapi ternyata kejadiannya berbeda," hentak Redknapp, seperti dilansir Metro.co.uk, Kamis (22/9/2011).
 
Para pemin muda debutan, seperti Massimo Luongo dkk memberanikan diri menghadapi Thomas Sorensen. Meski akhirnya mereka gagal, Redknapp tetap membesarkan hati mereka.
 
"Luongo memberanikan diri untuk maju dan mengambil kesempatan – begitu juga Tom Carroll dan Jake Livemore, jadi hal itu bagus untuk perkembangan mental mereka," tutup Redknapp.
(raw)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan