Ahad, 11 September 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Jet Tempur Kawal Pesawat Penumpang

Posted: 12 Sep 2011 02:57 AM PDT

NEW YORK, KOMPAS.com - Sejumlah laporan tentang penumpang pesawat yang bertindak mencurigakan pada dua penerbangan telah mendorong pihak berwenang AS, Minggu (11/9/2011), mengerahkan jet-jet tempur, tepat pada peringatan 10 tahun serangan teroris 11 September 2001 atau yang sering disebut 9/11.

Namun apa yang terjadi pada penerbangan itu, kata seorang penegak hukum federal,  tidak berhubungan dengan terorisme.

Insiden pertama melibatkan pesawat American Airlines dengan nomor penerbangan 34 yang terbang dari Los Angeles International Airport menuju John F Kennedy (JFK) International Airport di New York. Badan Keamanan Transportasi (TSA) diberitahu tentang sejumlah penumpang yang diduga berperilaku aneh dalam penerbangan itu, kata juru bicara TSA Greg Soule.

Sebagai langkah berjaga-jaga, pihak berwenang lalu mengirim dua jet tempur F-16 untuk mengawal pesawat itu hingga mendarat dengan selamat di Bandara JFK pada sekitar pukul 16.10 waktu setempat, kata Soule. Ia menambahkan, petugas penegak hukum akan mewawancarai para penumpang. Sementara J Peter Donald dari FBI New York mengatakan, insiden itu melibatkan tiga orang penumpang.

Juru bicara American Airlines, Tim Smith, mengatakan kepada CNN bahwa seorang penumpang telah memberitahu awak tentang masalah keamanan yang dirasakan. Kapten kemudian menyelidiki dan memilih untuk tidak memberitahukan adanya ancaman keamanan dan tidak ada orang di pesawat yang meminta bantuan militer atau penegak hukum, kata Smith.

Insiden kedua melibatkan pesawat Frontier Airlines dengan nomor penerbangan 623 yang terbang dari Bandara Internasional Denver menuju Detroit Metropolitan Wayne County Airport. Awak kabin memperhatikan dua orang yang bertindak mencurigakan. Satu orang menghabiskan waktu sekitar 20 menit di kamar kecil di bagian belakang pesawat, sementara yang seorang lagi menunggu di dapur di depan kamar kecil, juga selama 20 menit, sebelum menggunakan kamar kecil itu, kata juru bicara Frontier, Peter Kowalchuk.

"Para kru tidak merasa terancam," kata Kowalchuk, tapi "mengawasi" kedua laki-laki itu.

Juru bicara TSA, Kristin Lee, mengatakan, badan itu diberitahu pada pukul 15.15. Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD) memerintahkan sejumlah pesawat F-16 untuk mengawal penerbangan-penerbangan itu, kata Lee.

Pihak berwenang kemudian mengamankan tiga penumpang, termasuk dua orang yang bertindak mencurigakan, saat pesawat mendarat di Detroit, kata Kowalchuk. Namun Sandra Berchtold dari FBI mengatakan, belum ada penangkapan yang telah dilakukan.

Saadi Khadafy Tiba di Niger

Posted: 12 Sep 2011 12:33 AM PDT

NIAMEY, KOMPAS.com - Saadi, salah seorang putra pemimpin Libya yang terguling Moammar Khadafy, tiba di Niger, Minggu (11/9/2011), kata seorang juru bicara pemerintah. "Hari ini, 11 September, sebuah patroli angkatan bersenjata Niger menyergap konvoi yang membawa putra Khadafy," kata Marou Amadou.

Itu adalah rombongan Saadi Khadafy, seorang mantan pemain sepak bola, kata Amadou, yang juga menteri kehakiman Niger. "Saat ini konvoi itu sedang dalam perjalanan menuju Agadez (Niger utara). Konvoi itu mungkin tiba di Niamey antara sekarang dan besok," katanya.

Saadi (38), putra ketiga dari tujuh putra Khadafy, meninggalkan karir sepak bola pada 2004 untuk bergabung dengan angkatan darat, dimana ia memimpin sebuah satuan elit.

Niger, Jumat, berjanji akan menghormati komitmen internasional jika orang-orang Libya yang diburu memasuki wilayahnya, dan memastikan bahwa tiga jendral era Khadfy, termasuk kepala staf angkatan udaranya, Al-Rifi Ali Al-Sharif, telah tiba di Agadez. Niamey menekankan bahwa Khadafy sendiri tidak berada di wilayah Niger.

Sementara itu, Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya mengumumkan kepada wartawan, Minggu, pemerintah sementara Libya akan dibentuk dalam waktu 10 hari. "Pemerintah baru akan dibentuk dalam waktu satu pekan hingga 10 hari," kata Mahmud Jibril, "perdana menteri" NTC, sayap politik dari pemberontak yang menggulingkan rejim Khadafy.

Keberadaan Khadafy hingga kini tidak diketahui. Dari tempat persembunyiannya, ia melontarkan janji-janji untuk melanjutkan perang, ketika semakin banyak negara mengakui NTC sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya.

Khadafy (68 tahun) adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan