KOMPAS.com - Regional |
Di Garut, Satu Keluarga Menderita Lumpuh Posted: 01 Jul 2011 08:47 AM PDT GARUT, KOMPAS.com - Emun (55), warga Kampung Bojongsari RT. 08/03, Desa Dangdeur, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dan ketiga anaknya, Adah (30), Aah (28), dan Yudi (21) mengalami kelumpuhan. Kesehariannya, hanya diisi dengan berbaring di tempat tidur. Selama ini, Haryati (50), istri Emun, yang merawat suami dan ketiga anaknya. Keempat penderita kelumpuhan itu tinggal dalam satu rumah panggung yang tampak kumuh dan tidak terurus. Menurut keterangan yang dihimpun Kompas.com dari beberapa tetangga dekatnya, Aah menderita lumpuh sejak 5 tahun lalu, setelah melahirkan putra pertamanya. Sementara Adah lumpuh sejak sekitar 4 tahun lalu, sedangkan Yudi dua tahun lalu. Selama ini, Emun sama sekali tidak pernah mengupayakan pengobatan. Ia beranggapan, penyakit lumpuh yang menimpa dia dan keluarganya merupakan penyakit keturunan sehingga tidak akan bisa diobati. Beberapa hari lalu, Emun dan keuarganya dikunjungi Bupati Garut, H. Aceng H.M. Fikri. Ia berjanji akan memfasilitasi pengobatan keluarga Emun hingga sembuh. "Untuk biaya pengobatan, saya rasa tidak ada masalah. Sebab, keluarga Pak Emun sudah terdaftar sebagai anggota Jamkesmas. Dengan demikian, biaya pengobatan sudah ditanggung pemerintah. Begitupun dengan biaya lainnya seperti transformasi dari kampung halaman menuju rumah sakit, semuanya akan ditanggung pemerintah," jelas Fikri. Sementara itu, menurut dr. Leli Juliani, petugas dari Puskesmas Bagendit, mengatakan, secara kasat mata kondisi tulangnya tampak baik. Diperkirakan, Emun sekeluarga menderita penyakit Neoropiati atau gangguan syaraf dan otot. Penyebabnya, bisa diakibatkan keturunan (genetik). Akan tetapi, jika dilihat dari gejala awalnya yakni demam, maka kemungkinan besar penyakit lumpuh yang diderita Emun sekeluarga akibat terinfeksi virus. Kendati demikian, Leli belum berani memastikan sebelum dilakukan uji labolatorium. Disinggung masalah lambannya penanganan, Bupati berdalih, hal itu disebabkan komunikasi yang tidak efektif lantaran lokasi tempat tinggal keluarga Emun cukup jauh. Untuk itu, ia mengimbau khususnya kepada kepala desa terkait agar segera menginformasikan jika ada kejadian seperti ini. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Akhirnya, Winfaidah Pulang ke Tanah Air Posted: 01 Jul 2011 08:14 AM PDT TKI Disiksa di Malaysia Akhirnya, Winfaidah Pulang ke Tanah Air Yulvianus Harjono | Inggried | Jumat, 1 Juli 2011 | 15:14 WIB KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Ilustrasi TERKAIT: BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Winfaidah, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Lampung Timur yang beberapa waktu lalu ramai diberitakan disiksa di Malaysia, akhirnya pulang ke Tanah Air. Kepulangannya ke Indonesia sempat tertunda selama berbulan-bulan. "Hari ini kami akan menjemputnya," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung Setiato, Jumat (1/7/2011). Winfaidah sebenarnya telah tiba di Tanah Air, Kamis (30/6/2011) kemarin. Namun, ia harus menghadiri sidang pengadilan trafficking sebagai saksi terlebih dahulu di Batam. Winfaidah merupakan salah satu TKI korban penganiayaan dan pelecehan seksual di Malaysia. Ia melarikan diri dari majikannya dan ditemukan telantar di sebuah Taman Nibong, Negara Bagian Penang Malaysia dalam kedaan shock. Kasus ini menambah panjang daftar TKI bermasalah di luar negeri.
|
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan