Selasa, 26 Julai 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Dino Patti Djalal Gelar Konferensi Futurologi

Posted: 26 Jul 2011 11:44 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, Kamis (28/7/2011) siang mendatang, dijadwalkan menggelar Konferensi Internasional mengenai Futurologi (International Conference on Futurology) di Jakarta.

Konferensi dengan tema "How the World will Change in the Next 30 Years: World Experts Talk about Global Trends and Force that will Sweep the 21st Century" diselenggarakan dengan kerjasama Kedutaan besar RI di Washington DC, AS, bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Menurut Dino, konferensi setengah hari itu diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman berbagai kalangan pembuat kebijakan dan masyarakat Indonesia terhadap trend-tren strategis di dunia. "Selama ini, Indonesia sudah menjadi memulai sebagai pemain global. Sejak ikut dalam pertemuan negara-negara maju dan berkembang di G-20, Indonesia sudah menjadi pemain global yang diperhitungkan," tandas Dino kepada Kompas, Selasa (26/7/2011) malam.

Dari konferensi itu, Dino berharap para pembicara bisa memprediksikan trend geopolitis global 30 tahun ke depan serta untuk mendapatkan gambaran skenario dan proyeksi keadaan dan posisi Indonesia di kancah global masa depan.

Konferensi yang dimulai pukul 13.00 wib, dan berakhir pukul 18.00 wib dirancang tanpa adanya waktu jeda untuk coffe break maupun istirahat lainnya seperti shalat. "Yang mau ngopi atau mau shalat silakan, akan tetapi konferensi akan berjalan terus secara maraton sehingga semua topik dan pembicara yang disiapkan dapat berjalan sesuai jadwal," jelas Dino.

Untuk memenuhi tema tersebut, Dino menambahkan akan hadir sejumlah pakar futurologi yang akan memberikan perspektif dana analisa mengenai perubahan, inovasi, dan dampak dari perkembangan konstelasi politik, ekonomi dan teknologi bagi masa depan duania di abad ke-21.

Mereka di antaranya penulis buku The Next 1000 Year, The Next Decade dan The Future of War Dr Geroge Friedman, penulis buku Technofutures: How Leading-Edge Innovations will Transform Business in the 21st Century Dr James Canton, koresponden dari Atlantic Media Company Robert Kaplan, mantan Chairman of National Intelligence Council, yang menulis buku Global Trend 2025: A Transformed World, pakar biologi dan ketahanan pangan, yang ahli di bidang rekayasa genetika tanaman Dr Robert Beachy, serta Vice Chairman of Citi, Global Head, Public Sector and Soverign Wealth Fund Zubaid Ahmad dan Direktur Forum Asia Tenggara Stanford University, Prof Donald K Emmerson.

Salah satu pembicara lainnya adalah putera sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Kapten Inf Agus Harimukti Yudhoyono.

Adapun peserta yang hadir diharapkan berjumlah sekitar 1.000 orang yang berasal dari berbagai latar belakang di antaranya kalangan pemerintah, parlemen, partai politik, pengusaha, akademisi, korps diplomatic, media massa, pemuda dan masyarakat lainnya.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Jasin: Semua Pimpinan KPK Harus Diperiksa

Posted: 26 Jul 2011 10:26 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi M Jasin mengemukakan, Komite Etik yang dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seharusnya tidak tebang pilih dalam memeriksa unsur pimpinan KPK terkait tudingan yang dilancarkan M Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan.

Menurutnya, semua unsur pimpinan KPK harus diperiksa. "Kalau dasar pemeriksaan Komite Etik hanya didasarkan pada siapa yang pernah disebut dalam nyanyian Nazaruddin dan siapa yang pernah ketemu dengan Nazaruddin, maka Komite Etik harus fair, tidak tebang pilih karena yang disebut Nazaruddin juga termasuk Busyro. Dia juga harus diperiksa," kata Jasin melalui pesan singkat yang dikirimkan kepada wartawan, Selasa (26/7/2011).

Nazaruddin menyebut sejumlah unsur pimpinan KPK turut merekayasa kasusnya. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini menyebutkan bahwa Jasin dan Chandra M Hamzah bersekongkol merekayasa kasusnya bersama Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Selain itu, mantan anggota DPR tersebut menuding Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja turut bersekongkol dengan Anas.

Terkait hal itu, Jasin mengaku tidak mengenal Anas dan Nazaruddin. Meskipun demikian, Jasin mengaku siap jika harus diperiksa Komite Etik. Jasin mengatakan, dia tidak pernah bertemu, apalagi mengenal M Nazaruddin. Menurut dia, unsur pimpinan KPK yang pernah bertemu dengan Nazaruddin adalah Chandra M Hamzah dan Haryono Umar. Sementara itu, pejabat KPK yang pernah bertemu dengan Nazaruddin adalah Deputi Penindakan Ade Raharja, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Johan Budi, dan Sekjen KPK Bambang Proptono Sunu. "Apa pun motif pertemuannya, walau tidak suap, menurut saya orang-orang itu harus diperiksa juga," kata Jasin.

Sebelumnya, Ketua KPK Busyro Muqoddas menyampaikan bahwa KPK membentuk Komite Etik untuk memeriksa sejumlah unsur pimpinan KPK yang namanya disebut-sebut oleh M Nazaruddin. Unsur pimpinan yang akan diperiksa adalah Chandra dan M Jasin. Sementara itu, unsur pimpinan lainnya yang namanya tidak disebut adalah Busyro, Bibit Samad Riyanto, dan Haryono Umar akan menjadi anggota Komite Etik.

Komite Etik tersebut juga beranggotakan unsur penasihat KPK dan unsur masyarakat. Selain Komite Etik, pimpinan KPK juga menugaskan Deputi Pengawasan Internal untuk memeriksa pejabat KPK lainnya, seperti Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja dan Kepala Biro Humas KPK Johan Budi. Belakangan, Nazaruddin menuding bahwa Johan Budi turut dalam beberapa pertemuan antara Ade dan Nazaruddin.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan