Selasa, 5 Julai 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Kemendagri: Pengelolaan Keuangan Daerah Belum Sesuai Harapan

Posted: 05 Jul 2011 07:33 PM PDT

Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi (FOTO.ANTARA)

Perencanaan keuangan daerah tidak memadai antara lain karena belum ada sinergi dan koordinasi antarinstansi di daerah.

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menilai pengelolaan keuangan daerah yang ada di Indonesia hingga saat ini belum sesuai dengan harapan karena masih ada kelemahan dalam perencanaan pelaksanaan dan penyusunan laporan keuangan.

"Perencanaan keuangan daerah tidak memadai antara lain karena belum ada sinergi dan koordinasi antarinstansi di daerah," kata Mendagri Gamawan Fauzi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Inspektor Jenderal Kemendagri Maliki Heru Santosa pada Rapat Anggota V Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Jakarta, Rabu.

Kelemahan lainnya, sumber daya manusia yang tidak kompeten, tidak patuh terhadap aturan yang berlaku dan masih lemahnya sistem pengendalian internal (SPI).

Gamawan menyebutkan, kelemahan pengelolaan keuangan daerah memberikan peluang bagi adanya penyimpangan dan kekeliruan di bidang keuangan.

"Ini terlihat dari banyaknya pejabat yang terjerat kasus hukum," katanya.

Lebih lanjut, hal itu menyebabkan kegamangan bagi pejabat dalam pengelolaan keuangan daerah.

Gamawan juga menyebutkan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah hingga saat ini baru merupakan sarana pertanggungjawaban bagi pejabat daerah, dan belum menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan pemda tahun 2009, hanya 15 daerah atau 3 persen dari jumlah 499 daerah yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP).

Akibatnya, informasi dalam laporan keuangan kurang akuntabel dan tidak bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan yang handal.

Gamawan menyebutkan Kemendagri termasuk sepuluh besar penerima anggaran dalam APBN 2010, yaitu sebesar Rp13,6 triliun yang dialokasikan kepada 957 satuan kerja.

"Meski jumlah anggaran besar, namun dengan kerja keras Kemendagri memperoleh opini WTP atas laporan keuangan tahun 2010," ujarnya.

(S037)

(T.S037/B/C004/C004) 06-07-2011 09:46:43

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Jelang Masuk Ajaran Baru Warga Serbu Pegadaian

Posted: 05 Jul 2011 07:30 PM PDT

Ilustrasi - Petugas Pegadaian sedang menaksir harga barang gadaian. (FOTO ANTARA/SYAIFUL ARIF)

Hampir 90 persen jenis barang digadaikan adalah emas, sisanya sepeda motor, barang-barang elektronik seperti televisi, tape, serta CD player.

Berita Terkait

Brebes (ANTARA News) - Menjelang masuk tahun ajaran baru yang tinggal beberapa hari lagi, masyarakat menyerbu Kantor Pegadaian Cabang Brebes, Jawa Tengah, bahkan kenaikan kredit dana pinjaman meningkat sekitar 30 persen.

Kepala Pegadaian Kabupaten Brebes, Tom Sutoro, di Brebes, Rabu, mengatakan, sejak per Juni jumlah kredit dana pinjaman tercatat Rp3,362 miliar, sedangkan pada bulan-bulan sebelumnya kredit dana pinjaman sekitar Rp2,3-Rp2,5 miliar.

"Para nasabah yang sebagian besar petani mulai mengadaikan barang berharga, diperkirakan akan terus meningkat hingga pertengahan Juli atau saat anak-anak sekolah mulai mendaftar ulang," katanya.

Menurut dia, peningkatan jumlah nasabah di kantor pegadaian tersebut dipicu oleh tingginya permintaan kebutuhan masyarakat yang akan mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah maupun perguruan tinggi, selain itu kenaikan omzet juga dipengaruhi kenaikan harga emas, sehingga nasabah bisa mendapat dana pinjaman lebih tinggi.

"Hampir 90 persen jenis barang digadaikan adalah emas, sisanya sepeda motor, barang-barang elektronik seperti televisi, tape, serta CD player," katanya.

Ia mengatakan, biasanya para nasabah tersebut akan menebus barang gadai saat musim panen bawang tiba, yakni sebelum November diperkirakan barang yang digadaikan untuk membayar berbagai keperluan sekolah pada tahun ajaran baru telah ditebus.

Selain logam mulia, kata dia, saat musim hujan hingga awal musim tanam padi, sebagian besar petani di wilayah Brebes menggadaikan pompa air yang biasa mereka gunakan untuk mengairi lahan pertanian mereka.

"Kalau saat musim tanam padi biasanya mereka tidak membutuhkan diesel pompa air karena telah memasuki musim penghujan, selain itu mereka juga butuh uang untuk membeli pupuk dan perawatan tanaman padi mereka, sehingga para petani beramai-ramai menggadaikan pompa air mereka," katanya.

Ia menjelaskan, untuk meningkatkan layanan, pegadaian menyediakan enam produk yang ditawarkan yakni, kreasi, krasida, krista, logam mulia, kredit cepat aman (KCA) dan pengiriman uang ke luar negeri.

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan