Jumaat, 6 Mei 2011

Republika Online

Republika Online


Walikota Depok: Hapus Mulok Bahasa Sunda!

Posted: 06 May 2011 10:39 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Keluhan untuk menghapuskan mata pelajaran muatan lokal (mulok) bahasa sunda di sekolah, sepertinya tidak hanya dilontarkan beberapa kota seperti Bekasi, kabupaten Bekasi dan kabupaten Karawang saja. Nur Mahmudi Ismail, Walikota kota Depok juga mengusulkan hal yang sama pada Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

"Perkenankan saya untuk mengajukan usul agar muatan lokal bahasa sunda tidak diwajibkan," katanya ketika menyampaikan sambutan dalam acara Festival Seni Budaya tahun ke -5 kota Depok dengan tajuk Kirab Seni Budaya Jawa Barat Zona Melayu Betawi 2011, di Balai Kota Depok.

Tidak hanya itu, Nur Mahmudi mengusulkan jika muatan lokal bahasa sunda diganti dengan bahasa betawi atau melayu. Ia berpendapat hal tersebut bisa saja dilakukan jika mendapat ijin dari Gubernur Jawa Barat.

Menurut Nur Mahmudi, dekatnya Depok dengan ibu kota membuat banyak warga pendatang dari suku lain yang menetap di kota belimbing ini. Hal tersebut membuat pengguna bahasa sunda di Depok sangat sedikit. Akibatnya, ada banyak guru yang kerap tidak jujur dalam melaksanakan ujian mulok bahasa sunda ini dengan tujuan agar siswa mendapat nilai baik.

Ia mencontohkan ada beberapa sekolah yang sebelum ujian sudah memberi tahu terlebih dahulu materi yang nanti akan diujikan. Murid pun akhirnya membaca materi tersebut sehingga dengan mudah menjawab soal yang seharusnya merupakan sarana untuk menguji pengetahuan murid dan tidak boleh diberitahukan sebelumnya. "Itu kan berarti sudah tidak jujur," katanya.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

SBY Sampaikan Tiga Prioritas ASEAN 2011

Posted: 06 May 2011 10:12 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia sebagai Ketua Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) pada 2011 menetapkan tiga prioritas untuk dijalankan selama satu tahun masa kepemimpinanya.
Tiga prioritas itu disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato pembukaan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN di Balai Sidang, Jakarta, Sabtu.
"Indonesia menetapkan tiga prioritas utama yang mesti kita sukseskan bersama," ujarnya.

Prioritas pertama, menurut dia, ASEAN harus dapat memastikan tercapainya kemajuan-kemajuan penting dalam membangun komunitas ASEAN yang ditargetkan terwujud pada 2015.

Prioritas kedua, adalah harus memastikan terpeliharanya tatanan dan situasi kondusif di kawasan Asia Tenggara untuk pencapaian pembangunan antara lain melalui KTT Asia Timur dengan tetap menjaga stabilitas sentralitas ASEAN.

Sedangkan prioritas ketiga adalah ASEAN harus mensukseskan pembahasan mengenai perlunya visi ASEAN pasca 2015 yaitu peran komunitas ASEAN di antara komunitas global bangsa-bangsa.
"Ini berarti, pada saat, Insya Allah komunitas ASEAN terbentuk pada tahun 2015 kita telah siap untuk meningkatkan peran ASEAN dalam menjawab tantangan-tantangan global yang membentang di depan kita," tuturnya.

Tiga prioritas ASEAN tersebut, menurut Presiden Yudhoyono yang berbicara sebagai Ketua ASEAN, didasarkan pada premis bahwa seluruh upaya yang dijalankan bersifat kerakyatan sehingga seluruh lapisan masyarakat negara-negara anggota ASEAN harus dilibatkan dalam berbagai kegiatan ASEAN.

"Agar mereka semua mempunya rasa kepemilikan dan keinginan yang kuat untuk berpartisipasi. Mereka akan menjadi yang pertama dan yang paling utama mendapatkan keuntungan dari inisiatif kita," tuturnya.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan