Jumaat, 6 Mei 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Sekolah di Washington Terima Surat Berbubuk Putih

Posted: 06 May 2011 08:01 PM PDT

Washington (ANTARA News) - Sepuluh lagi surat yang memuat bubuk putih yang mencurigakan tapi tak berbahaya telah dikirim ke sejumlah sekolah di ibu kota Amerika Serikat, Washington, Jumat, kata FBI, setelah puluhan surat yang sama telah mendorong evakuasi sekolah pada hari sebelumnya.

Semuanya 39 surat yang dikirim ke 34 sekolah di Washington sekarang telah ditemukan untuk dianalisis, kata Biro Penyelidik Federal, yang mengumumkan bahwa mereka telah melancarkan penyelidikan terhadap siapa yang telah mengirim paket-paket itu.

Dari 10 surat yang ditemukan Jumat, enam di antaranya telah mencapai sekolah dan "empat lagi surat dicegat oleh pengawas pos," jelas Andrew Ames dari kantor lapangan FBI di Washington kepada kantor berita AFP.

Surat-surat itu tidak berbahaya, tapi surat-surat itu telah dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut, ujarnya.

FBI telah mengeluarkan daftar sekolah yang menerima surat yang dicurigai itu, Kamis. Sekolah swasta yang dihadiri oleh puteri Presiden Barack Obama tidak ada dalam daftar itu.

Dalam satu pernyataan, FBI menyatakan potensi ancaman dalam periode dua hari itu telah membuat para pejabat federal berhamburan, "menyebabkan pengosongan beberapa sekolah dan menyibukkan ratusan jam sumber polisi dan penegakan hukum" saat tim material berbahaya menanggapi setiap sekolah yang menerima surat itu.

"Hingga kini, tidak ada zat kimia yang berbahaya ditemukan dalam kiriman pos itu. Tidak ada orang sakit atau terluka telah dilaporkan sebagai hasilnya."

FBI mengatakan surat-surat itu mungkin wekali diposkan dari Dallas, Texas, "dan sama dalam gaya dan isinya dengan surat lain yang dicurigai yang kini diselidiki oleh FBI Dallas dan inspektur pos AS", tapi badan itu menolak membiacaran isi surat-surat tersebut.

Stasiun televisi Fox 5 mengatakan surau-surat itu merujuk Al Qaida tapi tidak memuat ancaman khusus.

Tewasnya pemimpin Al Qaida Osama bin Laden belum lama ini di Pakistan di tangan pasukan khusus AS telah mendorong pemerintah untuk meminta hati-hati terhadap kemungkinan serangan balasan di wilayah AS. Pada Jumat, Al Qaida berjanji untuk membalas kematian bin Laden dan meminta umat Islam untuk bangkit melawan AS.

Penggunaan bubuk putih yang dikirim melalui pos, sementara itu, mengingatkan pengiriman surat-surat berisi bubuk anthrak mematikan pada 2001 di Washington, yang menewaskan lima orang dan melukai 17 orang, yang menggetarkan masyarakat AS beberapa hari setelah serangan teror 11 September tahun itu.

Dalam kasus itu, penyelidikan federal menyimpulkan bahwa ilmuwan Bruce Ivins, yang bunuh diri pada 2008, dipersalahkan atas pengiriman surat-surat tersebut.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Gedung Putih Ancam Suriah

Posted: 06 May 2011 07:07 PM PDT

Washington (ANTARA News) - Gedung Putih, Jumat (6/5), mengancam akan melakukan "tindakan tambahan" terhadap Suriah, jika pemerintah di Damaskus tak memperlihatkan "perubahan besar" dalam pendekatannya terhadap protes, demikian isi pernyataan yang disiarkan oleh sekretaris persnya.

"Amerika Serikat percaya aksi tercela Suriah terhadap rakyatnya memerlukan reaksi kuat internasional," kata Gedung Putih di dalam pernyataannya, yang mengutuk penggunaan "kekerasan brutal" untuk memadamkan protes.

Gedung Putih menyatakan "sangat jelas" bahwa pasukan keamanan pemerintah Suriah takkan memulihkan kestabilan dan takkan menghentikan tuntutan bagi perubahan di Suriah.

"Juga jelas bahwa pengumuman pembaruan palsu, seperti mengakhiri hukum darurat tapi kemudian memperluas jangkauan penangkapan bahkan tanpa surat penangkapan, juga tak memenuhi tuntutan bagi perubahan di Suriah," katanya.

Gedung Putih memperingatkan pemerintah Presiden Bashar Al-Assad agar menghentikan penindasannya terhadap protes damai pro-demokrasi. Jika tidak, "Amerika Serikat dan mitra internasionalnya akan melakukan tindakan tambahan untuk membuat jelas penentangan kuat terhadap cara pemerintah Suriah memperlakukan rakyatnya".

Pada 30 April, AS memerintahkan pembekuan dan pembatasan transaksi keuangan Suriah, yang terutama ditujukan kepada Maher Al-Assad, saudara presiden yang kuat dan menjadi komandan Divisi Lapis Baja Keempat --yang ditakuti.

Yang juga disebutkan namanya di dalam perintah eksekutif dari Presiden AS Barack Obama adalah Direktur Direktorat Intelijen Suriah, Ali Mamluk dan mantan kepala dinas intelijen di provinsi Daraa, Atif Najib yang merupakan pusat kerusuhan politik.

Tapi pemerintah Obama tak sampai mengincar presiden Bashar sendiri, dan sejauh ini belum menarik duta besarnya di Damaskus, Robert Ford --yang baru saja tiba pada Januari dalam upaya meningkatkan hubungan.

Pernyataan paling akhir Gedung Putih tersebut adalah salah satu reaksi paling keras mengenai kondisi yang merosot di Suriah. Sebelumnya berbagai kelompok hak asasi manusia menyatakan pasukan Suriah menembak hingga tewas sedikitnya 26 pemrotes Jumat (6/5), selama "Hari Pembangkangan" terhadap pemerintah.

Pasukan keamanan memasuki Suriah tengah dan daerah pantai menjelang Shalat Jumat dalam menguji tekad para pengunjuk-rasa apakah akan tetap melakukan protes terhadap pemerintah Presiden Bashar Al- Assad.

Dalam aksi unjuk kekuatan, tank berjaga-jaga di dekat pusat kota Homs, Rastan, dan Banioas dalam dua hari belakangan ini.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan