ANTARA - Peristiwa |
Banjir Rendam Tujuh Desa di Sampang Madura Posted: 06 May 2011 07:17 AM PDT Sampang (ANTARA News) - Banjir di wilayah Kecamatan Kota, Sampang, Madura, Jawa Timur, merendam sedikitnya tujuh desa/kelurahan di wilayah itu. "Ada tiga kelurahan dan empat desa yang terdata terendam banjir," kata Camat Kota Sampang, Suryanto kepada ANTARA, Jumat malam. Tiga kelurahan yang terendam banjir itu masing-masing Kelurahan Dalpenang, Gunung Sekar dan Kelurahan Rongtengah. Sedangkan empat desa yang tergenang banjing masing-masing Desa Kemuning, Banyumar, Panggung dan Desa Pasean. Tidak kurang dari seribu rumah warga di tiga kelurahan dan empat desa itu yang kini terendam banjir. "Perkiraan kami sekitar itu. Kalau angka pastinya belum," kata Camat Suharyanto menjelaskan. Sementara pemantauan oleh pihak terkait hingga Jumat malam terus dilakukan di masing-masing desa dan kelurahan oleh instansi terkait, seperti Satpol PP, TNI, Dinas Sosial, Tim Tagana polisi dan aparat kecamatan dan desa terus dilakukan. Pemkab juga membuat dapur umum di dua titik, yakni di kantor Dinas Sosial di Jalan Rajawali dan di kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda). "Yang di Jalan Rajawali dikoordinir oleh Dinsosnakertrans, sedangkan yang di kantor Bappeda oleh tim Palang Merah Indonesia (PMI)," kata Camat Suharyanto menjelaskan. Jika, sambung Suharyanto, keberadaan dapur umum masih dirasa kurang, maka pihaknya akan menambah satu lagi di depan pendopo pemkab, yakni di lapangan Wijaya Kusuma, Sampang. Banjir yang merendam tiga kelurahan dan empat desa di wilayah Kecamatan Kota Sampang ini terjadi sejak Jumat dini hari dan hingga Jumat malam masih berlangsung, bahkan genangan air terpantau cendrung semakin tinggi. Wartawan ANTARA di Sampang melaporkan, sebagian warga yang rumahnya tergenang banjir ada yang sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman, akan tetapi masih banyak yang memilih bertahan. (ANT/K004) Editor: B Kunto Wibisono Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Presiden Kecewa dengan Fasilitas Ruang Pertemuan ASEAN Posted: 06 May 2011 06:39 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika mengunjungi Balai Sidang Jakarta pada Jumat sore untuk memeriksa kesiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN sempat kecewa dengan fasilitas ruang pertemuan tingkat menteri di ruang Cendrawasih. Ketika duduk di meja pimpinan sidang, Presiden yang melakukan inspeksi didampingi oleh Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono mencoba mikrofon yang berada di atas meja. Namun suara yang keluar amat pelan sehingga Presiden bertanya, "Mana suaranya?" Tak berhenti pada urusan mikrofon, Kepala Negara yang mengenakan setelan safari bewarna abu-abu langsung memeriksa meja di hadapannya. Ia sempat mengetuk-ngetuk meja triplek berbingkai besi yang ditutupi dengan taplak bewarna hitam itu. Tak berapa lama, Presiden pun kembali bertanya, "Tidak ada meja yang bagusan?" Tanpa menunggu jawaban, Presiden pun bertanya kembali, "Ini siapa yang bertanggung jawab?" Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi pun langsung memberikan penjelasan kepada Presiden. Dan Presiden tanpa memberikan tanggapan langsung meninggalkan ruangan yang telah digunakan untuk pertemuan tingkat menteri ASEAN sejak Kamis 5 Mei 2011 itu. Presiden Yudhoyono cukup detail memeriksa ruang demi ruang yang berada di balai sidang sebelum pelaksanaan KTT ASEAN pada 7-8 Mei 2011. Di ruang yang disiapkan untuk upacara pembukaan, Presiden sampai mengukur jarak kursi yang disiapkan untuk kepala negara dan memerintahkan jarak antarkursi untuk direnggangkan. Ia pun memeriksa pencahayaan lampu di atas panggung dan beberapa fotografer mencoba untuk memotret yang ternyata menghasilkan efek "back light". Presiden Yudhoyono yang didampingi menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu II termasuk Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kapolri Timur Pradopo berada sekitar dua jam di Balai Sidang. Ia juga sempat menggelar rapat terbatas untuk mendengarkan paparan menteri-menteri terkait tentang kesiapan KTT ke-18 ASEAN. Namun sayangnya, Presiden dan rombongan tidak sempat meninjau ruang media yang dua hari terakhir mendatangkan protes dari wartawan karena sempit dan bocor apabila turun hujan.(*) (T.D013/H-KWR) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan